Ceknricek.com — Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengingatkan, Indonesia harus mewaspadai risiko global dan regional seperti pertumbuhan ekonomi dunia yang akan melemah dan perdagangan internasional yang juga masih mengalami pelemahan.
Dilansir laman kemenkeu.go.id, Selasa (16/4), Menkeu mengatakan hal ini sesuai dengan rangkuman hal-hal yang telah dibahas dalam Spring Meetings IMF-WBG 2019 di Washington D.C, Amerika Serikat, pada 12-14 April 2019 lalu.
“Menurut perkiraan, pertumbuhan ekonomi dunia akan melemah dan perdagangan internasional masih akan mengalami pelemahan. Ini artinya kita harus waspada terhadap risiko global dan risiko regional,” ujar Sri Mulyani.
Oleh karena itu, dibahas mengenai bagaimana negara-negara dapat meminimalisasi risiko melalui desain kebijakan dan koordinasi agar dapat menjalankan ekonomi yang menguntungkan negara masing-masing sekaligus membangun optimisme ekonomi dunia.
“Indonesia telah berpartisipasi dalam pertemuan-pertemuan untuk membahas kebijakan fiskal APBN, kebijakan moneter dan kebijakan di bidang keuangan maupun perdagangan. Ini semua perlu kita waspadai sekaligus untuk kita formulasikan kebijakan agar momentum pertumbuhan ekonomi di Indonesia bisa kita perbaiki dan kita pertahankan,” paparnya.
Menkeu mengatakan Pemerintah Indonesia terus mencoba mempertahankan pertumbuhan di atas 5% dengan menjaga defisit APBN menurun, menjaga stabilitas harga-harga, mendorong investasi, serta meningkatkan ekspor.
Dalam pertemuan Spring Meetings itu juga dibahas mengenai risiko-risiko kemungkinan peningkatan cyber trap atau kerapuhan sektor keuangan yang berasal dari digital economy seperti masalah penguatan perpajakan, e-commerce dari sisi perbaikan distribusi, kompetisi, menjaga kerahasiaan data dan meningkatkan proteksi data-data konsumen, serta bagaimana menghindari guncangan sebagai dampak teknologi.
“Juga dibahas bagaimana koordinasi dari perpajakan internasional makin diperkuat. Ini akibat adanya digitalisasi dimana peranan e-commercedan digital economy makin meluas dan akan makin meningkat. Banyak negara membahas aspek perpajakan tapi juga aspek perbaikan distribusi, kompetisi serta bagaimana menjaga kerahasiaan data dan meningkatkan proteksi data-data konsumen. Kita juga membahas kerja sama bagaimana menghindari guncangan dari teknologi ini,” kata Sri.
Sumber : Sinar Harapan
Selain pertemuan Spring Meetings, Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia juga menghadiri pertemuan G-20. Pembahasan dalam forum G-20 juga membahas mengenai prospek ekonomi dunia, digitalisasi, kesehatan, pendidikan dan perpajakan.
Menkeu dengan bangga mengatakan, Indonesia termasuk negara dengan ekonomi besar yang tergabung dalam negara G-20. Oleh karena itu, ia menegaskan agar Indonesia berupaya mempertahankan pertumbuhan ekonominya agar disegani di lingkungan global sekaligus memperbaiki kesejahteraan masyarakat, mengurangi kemiskinan, menciptakan kesempatan kerja, membangun infrastruktur, menciptakan perbaikan kualitas sumber daya manusia, namun kita menjadi warga negara dunia yang bertanggung jawab dan bermartabat.
“Di forum-forum internasional inilah Indonesia akan terlihat apakah sebagai yang negara yang diakui, disegani, dan memiliki kinerja ekonomi yang patut untuk disampaikan kemudian di-share oleh masyarakat dunia. Sedapat mungkin, Indonesia akan terus menjadi salah satu negara yang terus bermain di lingkungan global dalam rangka untuk memperbaiki kesejahteraan masyarakat, mengurangi kemiskinan, menciptakan kesempatan kerja, membangun infrastruktur, menciptakan perbaikan kualitas sumber daya manusia, namun kita menjadi warga negara dunia yang bertanggung jawab dan bermartabat,” ujar Menkeu Sri Mulyani.