Ceknricek.com – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto selaku Ketua Tim Indonesia telah mengadakan pembicaraan penting dengan Menteri Pertahanan Nasional Korea Selatan Jeong Kyeong-Doo. Pertemuan yang disebut tingkat tinggi (high-level meeting) itu dilaksanakan di Kantor Kementerian Pertahanan Nasional Korea di Seoul, Rabu (6/3). Pembicaraan mereka untuk membahas mengenai agenda kelanjutan program kerja sama pengembangan pesawat tempur KF-X/IF-X.
Pertemuan tersebut merupakan pembahasan lanjutan dari hasil kunjungan Presiden Joko Widodo ke Korea Selatan, September 2018 lalu. Dalam kunjungan kenegaraan saat itu Presiden RI Jokowi telah memutuskan untuk melanjutkan program kerja sama pengembangan jet tempur KF-X/IF-X.
Sumber : Kemenkopolhuman
Keputusan tersebut dibuat dengan mempertimbangkan hubungan strategis antara Indonesia dan Korea Selatan yang selama ini sudah berjalan dengan baik dan semakin erat.
Walaupun saat ini Indonesia sedang fokus pada pembangunan infrastruktur jalan, jembatan, pelabuhan, dan bandara yang merupakan aspek vital bagi pertumbuhan ekonomi nasional dan pemerataan pembangunan, namun pemerintah menganggap kerja sama pengembangan jet tempur KF-X/IF-X bersama Korea Selatan ini juga sangat penting untuk kemajuan teknologi dan pertahanan negara.
Mengutip situs resmi kemenkopolhukam, kerja sama pengembangan pesawat tempur KF-X/IF-X dengan Korea Selatan merupakan upaya dalam meningkatkan kualitas dan kemampuan SDM lndonesia untuk menguasai teknologi kedirgantaraan generasi 4,5 yang sejalan dengan roadmap Revolusi lndustri 4.0 yang diluncurkan Presiden.
Pasalnya, posisi kemampuan insinyur lndonesia saat ini dalam penguasaan teknologi pesawat tempur jet masih belum memadai, sehingga diperlukan loncatan yang signifikan dalam peningkatannya.
Diharapkan, proses kerja sama pengembangan KF-X/IF-X yang sedang dilaksanakan di Seoul ini dapat mencapai kesepakatan yang akan membawa dampak positif terhadap penguasaan teknologi industri dirgantara nasional, serta memperkuat potensi pertahanan negara.