Ceknricek.com – Jumlah berita hoaks atau informasi bohong yang tervalidasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI terus bertambah sejak pertengahan tahun lalu. Hal itu disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika RI Rudiantara, di Kampus Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Sabtu (9/3).
Berdasarkan data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, pada bulan Agustus 2018 jumlah hoaks yang teridentifikasi dan sudah divalidasi ada 25 berita. Pada September naik menjadi 27 berita. “Sedangkan bulan Oktober 53, November 63, Desember 75, Januari 175, dan di bulan Februari ada 353 hoaks,” kata Menteri Rudiantara.
Ia mengatakan angka tersebut yang sudah divalidasi bahwa beritanya memang hoaks dan sudah disandingkan dengan faktanya. “Kalau tidak, nanti saya dikira yang bilang hoaks. Sejauh ini, paling banyak atau 181 dari 700-an hoaks tadi adalah politik. Jadi memang makin ke sini makin banyak,” katanya.
Kemenkominfo terus berupaya menangkal agar informasi bohong tersebut tidak dikonsumsi oleh lebih banyak orang. “Kami juga minta agar masyarakat berpartisipasi, kepada mahasiswa juga agar berpartisipasi dengan tidak meneruskan informasi yang negatif,” kata Rudiantara.
Menurut Menkominfo, ciri informasi hoaks adalah tidak jelas asal usulnya, mengatasnamakan kelompok tertentu, serta terdapat ajakan “ayo viralkan”. Ia meminta, kalau ada berita seperti itu agar dihapus saja. Disinggung mengenai tindak lanjut berita hoaks tersebut, Rudiantara mengatakan sudah bukan lagi ranah kementerian melainkan menjadi kewenangan kepolisian. (Antara)