Ceknricek.com — Tekanan internasional terhadap Pemerintah Rusia untuk melepaskan paus remaja yang “disekap” selama tujuh bulan, akhirnya menuai hasil.
Pemerintah Rusia memutuskan untuk membebaskan hampir seratus ikan paus yang dikurung di timur jauh Rusia. Pembebasan itu disampaikan Gubernur wilayah Primorsky, Rusia seperti dilaporkan Kantor Berita TASS, Senin (8/4).
Sebelumnya, seperti dilansir BBC (4/4), Ilmuwan Kelautan Prancis Jean Michel Cousteau dan para ahli lainnya bertemu pejabat pemerintah di Moskow.
Mereka berencana untuk mengunjungi penjara paus di dekat Nakhodka. Terdapat 11 paus pembunuh (orca) dan 87 beluga (paus putih) di kandang di Teluk Srednyaya.
Saat ditaruh di penangkaran yang lebih mirip penjara, tiga beluga dan satu orca menghilang. Greenpeace Russia yakin mereka mati sebab banyak paus diketahui kondisi kesehatannya memburuk.
Sumber: BBC
Kelompok lingkungan mengkhawatirkan nasib paus-paus tersebut sejak Oktober 2018. Empat perusahaan Rusia yang terkait dengan kasus penjara paus dituduh melanggar peraturan penangkapan ikan dan memperlakukan hewan dengan kejam.
Paus ditangkap tahun lalu di Laut Okhotsk. Greenpeace mengatakan, banyak orca dan beluga kemungkinan dijual ke taman laut di Tiongkok. Mereka dijual ke tempat-tempat wisata yang sedang booming.
Paus Orca sering ditangkap secara ilegal karena bisa menghasilkan jutaan dolar. Sedangkan beluga dijual dengan harga puluhan ribu dolar.
Sebelumnya, sejumlah selebriti turut berkampanye untuk menyelamatkan mereka. Bintang Hollywood dan pemenang Oscar Leonardo DiCaprio mendesak pengikut media sosialnya untuk menandatangani petisi bagi pembebasan paus-paus yang dipenjara tersebut.
Pamela Anderson, mantan model dan bintang TV Baywatch menulis kepada Presiden Vladimir Putin, mendesak agar paus-paus itu segera dibebaskan.