Close Menu
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
Tentang Kami Kontak Kami
  • APP STORE
  • GOOGLE PLAY
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
CEK&RICEKCEK&RICEK
Trending:
  • 8 Tempat Berburu Takjil di Jakarta Saat Ramadhan
  • Bareskrim Tangkap Direktur Persiba Balikpapan Terkait Kasus Narkoba
  • Dialog Ramadan Lintas Agama: Puasa sebagai Sarana Menahan Diri dan Membangun Kebersamaan
  • Rantai Korupsi Tambang Nikel
  • Lady Gaga Bakal Gelar Konser di Singapura pada Mei 2025
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
Home»Opini

Menyeduh Kopi Demi Petani

Opini September 28, 20194 Mins Read

Ceknricek.com — Indonesia adalah produsen kopi penting dunia. Negeri ini merupakan penghasil biji kopi terbesar keempat di dunia setelah Brasil, Vietnam dan Kolombia. Produksi kopi Indonesia sebesar 639.000 ton pada 2017 atau 8% dari produksi kopi dunia. Komposisinya, 72,84% merupakan kopi jenis robusta dan 27,16% kopi jenis arabika.

Sayang, harga kopi di pasar internasional kurang menguntungkan. Inilah yang membuat Wakil Presiden, Jusuf Kalla, mengajak negara-negara penghasil kopi untuk mengurangi produksi.

Harga kopi yang rendah sangat merugikan petani kecil. ”Bukan industri ataupun konsumen,” kata Jusuf Kalla dalam pernyataan tertulis ketika berbicara pada forum Aksi Bersama Mengatasi Krisis Harga Kopi dan Mencapai Produksi Kopi Berkelanjutan di Markas Besar PBB, New York, Kamis (26/9).

Sumber: Istimewa

Lebih dari 96% lahan kopi di Indonesia dikelola oleh petani kecil. Pada saat permintaan kopi melonjak, industri kopi besar menjadi pihak yang paling diuntungkan. “Lebih dari 25 juta petani kecil kopi di seluruh dunia, berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidup. Indonesia sendiri memiliki 1,8 juta petani kopi,” katanya.

Sumber: Otten Coffe

Sejak 1982 hingga saat ini, harga biji kopi dunia telah turun hingga 70%. Salah satu penyebab anjloknya harga karena terjadi kelebihan pasokan produksi biji kopi dunia. Atas dasar ini Wapres menganggap pengendalian produksi adalah salah satu cara untuk mendongrak harga.

Baca Juga: Impor Biji Kakao Tanpa Bea Masuk?

Ide mengurangi produksi boleh jadi masuk di akal. Hanya saja, jika tujuannya untuk menolong petani maka ada cari lain yang lebih pas untuk diperjuangan. Pertama, yang paling dekat adalah mendongkrak konsumsi kopi dalam negeri. Kedua, meningkatkan ekspor kopi olahan.

Nah, Ketua Dewan Kopi Indonesia, Anton Apriyantono, memilih meningkatkan konsumsi kopi sebagai upaya menyikapi harga yang terus menurun. “Secara umum harga kopi memang turun terus, dan sayangnya harga kopi itu memang mengikuti internasional. Itu kenapa kita harus dorong penggunaan dalam negeri, kalau meningkat kita tidak tergantung pada ekspor,” ujarnya.

Kopi Olahan

Jalan kedua adalah menggenjot ekspor kopi olahan. Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, dari sisi volume ekspor kopi olahan pada 2018, naik 21,49% menjadi 216.000 ton. Sedangkan dari sisi nilai, meningkat 19,01% menjadi US$580 juta. Pada tahun 2017 volume ekspor mencapai 178.000 ton atau senilai US$487 juta.

Ekspor kopi olahan tersebut didominasi oleh kopi olahan berbentuk instan sebesar 87,9%, sisanya ekstrak, esens, dan konsentrat kopi. Negara tujuan ekspor tersebar ke kawasan Asean, Iran, dan Uni Emirat Arab.

Baca Juga: Beda Cita Rasa Kopi Toraja Dengan Sumatera 

Indonesia memiliki berbagai jenis kopi specialty yang dikenal di dunia, termasuk Luwak Coffee dengan rasa dan aroma khas sesuai indikasi geografis yang menjadi keunggulan Indonesia.

Sumber: Depositphotos.com

Hingga saat ini, sudah terdaftar sebanyak 22 indikasi geografis untuk kopi Indonesia, di antaranya Kopi Arabika Gayo, Kopi Arabika Toraja, Kopi Robusta Pupuan Bali, Kopi Arabika Sumatera Koerintji, Kopi Liberika Tungkal Jambi dan Kopi Liberika Rangsang Meranti.

Wakil Ketua Umum Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI), Moelyono Soesilo, mengatakan bahwa korporasi besar juga sudah mulai memprospek ekspor kopi sachet meskipun porsinya belum sebesar di tingkat lokal. Ia memperkirakan porsi ekspor saat ini masih sekitar 15% dari volume produksi kopi olahan dalam negeri.

Baca Juga: Ternyata Hampir Semua Coffee Shop di Dunia Pakai Kopi Sumatera

Salah satu korporasi yang telah mengekspor kopi sachetnya ialah PT Mayora Indah Tbk. Perusahaan memperkuat ekspansi di pasar ekspor dengan menyasar negara Eropa yakni Rusia. Pada tahun 2018 Mayora berhasil mengirimkan 1.000 kontainer produknya ke Rusia, sementara sejak lima tahun terakhir pertumbuhan bisnis di Rusia terus naik setinggi 30%.

Sumber: Mayora

Pada saat ini permintaan ekspor kopi memang lebih dominan pada green bean atau biji kopi hijau. Cukup sulit mencari pengimpor yang mau memesan roasted bean atau biji kopi yang sudah dipanggang. Itu sebabnya perlu didorong kreativitas industri. Misalnya, tidak hanya menjadikan kopi sebagai minuman, tetapi juga mengolahnya sebagai makanan dan kosmetik. Harga produk olahan kopi jelas lebih tinggi bila dibanding green bean.

#Kopi #Petani ekspor Opini pertanian produksi
Share. Facebook Twitter Telegram WhatsApp Email

Related Posts

Rantai Korupsi Tambang Nikel

Ironi Dunia Penerbangan Indonesia

Generasi Beta, Selamat Datang

Add A Comment
Leave A Reply Cancel Reply

Sedang Tren

8 Tempat Berburu Takjil di Jakarta Saat Ramadhan

Ceknricek.com — Menjelang waktu berbuka puasa, berburu takjil menjadi salah satu tradisi yang paling dinantikan selama…

Bareskrim Tangkap Direktur Persiba Balikpapan Terkait Kasus Narkoba

March 10, 2025

Dialog Ramadan Lintas Agama: Puasa sebagai Sarana Menahan Diri dan Membangun Kebersamaan

March 10, 2025

Rantai Korupsi Tambang Nikel

March 10, 2025

Lady Gaga Bakal Gelar Konser di Singapura pada Mei 2025

March 10, 2025

Nikita Willy Bagikan Tips Tetap Bugar Saat Berpuasa

March 10, 2025

Hasil Liga Italia: Atalanta Permalukan Juventus 4-0

March 10, 2025

Ironi Dunia Penerbangan Indonesia

March 10, 2025
logo

Graha C&R, Jalan Penyelesaian Tomang IV Blok 85/21, Kav DKI Meruya Ilir, Jakarta Barat. redaksi@ceknricek.com | (021) 5859328

CEK & RICEK
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor
575/DP-Verifikasi/K/X/2020

Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
© 2017-2025 Ceknricek.com Company. All rights reserved.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.