Cekrnicek.com — Pasar keuangan pada perdagangan Kamis (9/1) berpotensi pulih pasca meredanya tensi antara Amerika Serikat dan Iran. Konflik antara AS dengan Iran sebelumnya diperkirakan akan menambah daftar panjang ketidakpastian ekonomi global.
Mengutip data dari Bloomberg, nilai tukar rupiah (kurs) pada sesi pembukaan dibuka Rp13.860 per dolar AS atau menguat Rp40 dari penutupan perdagangan sehari sebelumnya. Hinggap pukul 10:34 WIB, rupiah berada di level Rp13.859 atau naik 0,29 persen.
Adapun kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) pada Kamis (9/1), rupiah juga menguat ke level Rp13.860, naik Rp74 dari kurs referensi sehari sebelumnya di level Rp13.934.

Sementara itu, Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) juga mengalami rebound pada Kamis (9/1). Sejak dibuka pukul 09:00 WIB, IHSG berada di zona hijau.
IHSG dibuka menguat 22,98 poin atau 0,37 persen ke posisi 6.248,66. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 bergerak naik 6,04 poin atau 0,6 persen menjadi 1.0011,49.
Bursa saham regional Asia siang ini antara lain Indeks Nikkei menguat 424,59 poin atau 1,83 persen ke 23.629,35 , Indeks Hang Seng menguat 294,83 poin atau 1,05 persen ke 28.382,75, dan Indeks Straits Times menguat 10,2 poin atau 0,31 persen ke posisi 3.256,09.
Baca Juga: Balas Dendam Iran Buat IHSG dan Rupiah Ditutup di Zona Merah
Dari sentimen domestik, Bank Indonesia sebelumnya mengumumkan posisi cadangan devisa hingga akhir Desember 2019 tercatat sebesar 129,2 miliar dolar AS atau naik dibandingkan bulan sebelumnya yakni 126,6 miliar dolar AS. Hal ini menjadi sentimen positif untuk perekonomian Indonesia.
BACA JUGA: Cek BISNIS INDUSTRI, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini