Ceknricek.com — Sejumlah pemuda yang tergabung dalam Kelompok Milenial Antigolput Semarang menyerukan penggunaan hak pilih pada pemungutan suara Pemilu 2019. Seruan itu disampaikan dengan menggelar aksi teatrikal di kegiatan Car Free Day (CFD), kawasan Simpang Lima Semarang, Jawa Tengah, Minggu (14/4).
Koordinator Kelompok Milenial Antigolput Semarang Ivan Handoko mengatakan, aksi teatrikal penggunaan hak pilih ini berawal dari keresahan atas kecenderungan meningkatnya golongan putih alias golput pada pesta demokrasi.
Prediksi meningkatnya kelompok pemilih yang tidak mau menggunakan hak pilih dalam Pemilu 2019 itu terekam dari hasil sejumlah lembaga survei.
“Dari hasil survei, kecenderungan generasi milenial yang golput melebihi 40 persen. Selain apatis terhadap politik, pada hari H pencoblosan nanti itu kan ditetapkan sebagai hari libur, maka ada kemungkinan mereka akan memilih liburan ketimbang datang ke TPS,” katanya.
Menurut dia, sikap golput bukanlah sebuah solusi karena masa depan untuk memajukan bangsa ini akan dipertaruhkan di bilik suara. Apalagi pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp24,8 triliun untuk penyelenggaraan Pilpres dan Pileg 2019.
“Kalau masalah pilihan, terserah. Karena masing-masing pasti sudah cerdas menentukan pilihan. Jangan justru memiliki ‘mindset’ siapa pun yang terpilih bukan urusanku, tapi datanglah ke TPS dan pilihlah pemimpin yang baik,” ujarnya.
Aksi seruan antigolput tersebut juga diikuti oleh Semarangker atau komunitas penjelajah tempat angker, serta pegulat milenial Jawa Tengah.
Dengan tubuh bertelanjang dada dilumuri cat merah putih dan bertuliskan “NO GOLPUT”, mereka berjalan kaki mengelilingi kawasan Simpang Lima untuk menyerukan pentingnya menggunakan hak pilih.