Ceknricek.com – Masyarakat Perkelapasawitan Indonesia (MAKSI) menilai pemakaian minyak sawit merah alami bisa untuk mengatasi kekurangan gizi masyarakat Indonesia.
“Di Indonesia, minyak sawit merah alami bisa dipakai sebagai campuran minyak makan,” katanya, Sabtu, (20/4) di acara Sosialisasi Manfaat Kelapa Sawit Purnakarya PT. Bukit Asam.
Darmono melanjutkan minyak sawit merah, dapat dikonsumsi langsung atau ditambahkan pada makanan yang masih hangat sebelum disajikan dan disantap. Tradisi memakan olahan minyak sawit merah telah dimulai semenjak 5.000 tahun lalu dengan teknik ekstraksi sederhana di Afrika.
“Namun, minyak sawit merah alami yang kaya nutrisi belum termanfaatkan secara maksimal di Indonesia,” kata Darmono.
Padahal dengan kandungan vitamin dan gizi pada minyak sawit merah dapat menjadi solusi permasalah stunting yang ada di Indonesia. Seperti diketahui, tingginya angka stunting menjadi persolan bersama bagi stakeholders untuk segara menekan sehingga dampaknya dapat diminimalisir.
World Health Organizatiton (WHO) melansir pada 2018 angka stunting di Indonesia sebesar 7,8 juta dari 23 juta balita adalah penderita stunting atau sekitar 35,6% Sebanyak 18,5 persen kategori sangat pendek dan 17,1 persen kategori pendek. WHO pun menetapkan Indonesia sebagai Negara dengan status gizi buruk.
Sawit disini sudah ada sejak 167 tahun lalu. Tetapi kita jarang mengonsumsi minyak sawit merah seperti orang Afrika Barat. Masyarakat Afrika Barat mengonsumsi minyak sawit merah seperti makanan herbal sudah sejak 5000 tahun lalu. Dan, sangat menyukai minyak sawit merah yang kental, ujar Darmono.