Ceknricek.com — Berbagai fenomena alam sering dikaitkan dengan mitos yang kadang terdengar tidak logis (tidak masuk akal). Hal yang sama juga terjadi pada gerhana matahari total, yang puncaknya akan terjadi Rabu (3/7) pukul pada 02.22 dini hari WIB.
Berikut mitos-mitos yang berkaitan dengan gerhana matahari total.
1. Matahari Dimakan Serigala
Sumber : Event Kampus
Legenda bangsa Viking menyebutkan gerhana matahari terjadi saat serigala Skoll berhasil menangkap Dewa Matahari atau Sol.
Bangsa Viking, yang dikenal dari Norwegia, Swedia, dan Denmark, kemudian diminta membuat kegaduhan dengan memukul panci dan wajan, agar serigala ketakutan dan mengembalikan matahari.
2. Naga Jahat Menelan Matahari
Sumber : Virallio
Masyarakat Ternate, Maluku Utara, meyakini peristiwa GMT disebabkan naga jahat bernama Jambewangi yang menelan matahari. Setelah itu, langit di pagi hari yang biasanya cerah berubah menjadi gulita.
Mengusir Jambewangi dibutuhkan suara yang gaduh, misalnya, memukul piring dengan sendok beramai-ramai. Satu-satunya cara agar naga Jambewangi memuntahkan kembali matahari.
3. Kulit Belang Pada Bayi
Sumber : Telegraph
Penduduk Banden percaya wanita hamil harus bersembunyi di bawah meja atau kasur saat terjadinya GMT, agar calon bayi tidak berkulit belang.
Ada juga yang melakukan ritual memandikan kucing dan ibu hamil mandi. Malah, sebagian ada yang melumuri perut sang ibu dengan kunyit, dibalut kain atau sarung yang dibalik, agar calon anak tidak berkulit belang.
4. Dewa Marah
Sumber : Titiktemu
Pada zaman Yunani kuno, gerhana matahari dianggap pertanda dewa sedang marah. Masyarakat percaya bencana akan terjadi.
5. Racun Disebar
Sumber : Virallio
Masyarakat Jepang dahulu kala percaya gerhana matahari adalah wabah. Saat fenomena alam ini terjadi, racun sedang ditebarkan. Untuk menghindari racun yang mengkontaminasi air di bumi, masyarakat Jepang kemudian menutupi sumur-sumur air.