Ceknricek.com – Monita Tahalea mempersembahkan pertunjukan bertajuk ‘Tiga Menguak Takdir’ dalam Melodi. Acara tersebut terinspirasi dari buku kumpulan puisi karya para maestro sastra Chairil Anwar, Rivai Apin, dan Asrul Sani.
Perempuan bersuara indah nan unik itu mengajak para penikmat seni yang memenuhi Auditorium Galeri Indonesia Kaya untuk memaknai dan menghayati karya-karya puisi dari para maestro sastra.
Selama kurang lebih 60 menit, Sabtu (11/5), Monita membacakan puisi karya Chairil Anwar yang berjudul Senja di Pelabuhan Kecil diiringi dengan melodi akustik lagu Perahu. Kemudian Monita membacakan puisi karya Rivai Apin berjudul Elegi, yang menginspirasinya dalam menciptakan lagu yang berjudul Bisu.
Selanjutnya Monita membacakan puisi Melalui Siang Menembus Malam dan menyanyikan lagu terbarunya yang berjudul Jauh Nan Teduh.
Selain itu beberapa puisi dan lagu dibacakan dan dinyanyikan secara bergiliran seperti Sajak Buat Adik, dilanjutkan dengan lagu Sesaat Abadi, Surat dari Ibu dan lagu Hope, Tjerita Buat Dien Tamaela dan lagu Indonesia Pusaka. Monita juga menyanyikan lagu andalannya yang berjudul Memulai Kembali ke hadapan para penikmat seni.
“Senang sekali rasanya saya berkesempatan untuk tampil berbagi cerita dengan pengunjung Galeri Indonesia Kaya tentang warisan sastra Indonesia”, kata Monita Tahalea.
Monita sudah sejak lama membaca karya-karya puisi Chairil Anwar dan beberapa sastrawan lainnya. Salah satunya adalah buku Tiga Menguak Takdir yang juga menjadi inspirasinya dalam berkarya.
“Sebagai generasi muda penerus bangsa, kita harus terus mengasah kemampuan dan menggali pengetahuan kita sehingga mampu menghasilkan karya yang tak lekang dimakan usia,” ujarnya.