Ceknricek.com — PT MRT Jakarta mengungkapkan fase 2 MRT Jakarta Bundaran HI sampai dengan Kota akan terintegrasi dengan stasiun kereta Jakarta Kota.
“Akan terintegrasi, jadi kalau yang fase 2A itu ujungnya akan terintegrasi dengan stasiun Jakarta Kota,” ujar Direktur Utama MRT Jakarta William Sabandar di Jakarta, Rabu (19/6).
Direktur Utama MRT Jakarta William Sabandar (Foto : Antara)
William menambahkan, selain akan terintegrasi dengan stasiun Jakarta Kota, proyek fase 2 MRT tersebut juga akan terintegrasi dengan destinasi wisata Kota Tua.
“Jadi, yang akan kita bangun itu ada beberapa stasiun yang bersifat historis dan monumental, seperti di Monas, Harmoni, dan Kota Tua,” katanya.
Proyek fase 2 MRT Jakarta Bundaran HI-Kota ini diperkirakan memiliki jarak sekitar 8,3 km dan estimasi waktu tempuh sekitar 20 menit.
Tentang trase pembangunan proyek yang melintasi ring satu pemerintahan pusat, William mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pemerintah pusat terkait persiapannya.
PT MRT Jakarta memulai kick-off pelaksanaan pengadaan proyek fase 2 MRT Jakarta Bundaran HI – Kota, ditandai dengan penandatanganan pakta integritas oleh para direksi perusahaan dan jajaran ketua panitia pengadaan paket kontrak proyek. Penandatanganan disaksikan oleh pejabat dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), BPKP, dan LKPP.
Dalam pengerjaan fase 2, akan ada enam paket kontrak yang terdiri dari CP200 untuk pekerjaan Gardu Listrik (RSS) di Monas; CP201 untuk Bundaran HI-Monas; CP202 untuk Harmoni-Mangga Besar; CP203 untuk Glodok-Kota, CP205 untuk pekerjaan sistem perkeretaapian (railway systems) dan rel (track works); dan CP206 untuk pekerjaan kereta (rolling stock).
Proyek fase 2 MRT Jakarta dengan nilai total anggaran sekitar Rp22,5 triliun ini ditargetkan rampung pada tahun 2024.