Ceknricek.com — Lonjakan kasus positif COVID-19 yang dipicu gelombang kedua yang terjadi di sejumlah negara Eropa mendorong Uni Eropa mulai melakukan vaksinasi COVID-19.
Ketua Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen seperti dilansir Reuters yang dipantau di Jakarta, Jumat, (18/12/20) menyatakan vaksinasi COVID-19 mulai dilakukan pada tanggal 27 Desember 2020.
Von der Leyen lebih lanjut menyatakan Austria, Jerman dan Italia akan melakukan vaksinasi pertama.
Vaksinasi COVID-19 yang dilakukan Uni Eropa atau European Union (EU) boleh dibilang cukup terlambat jika dibandingkan dengan Inggris dan Amerika Serikat.
Dalam pertemuan virtual dengan Kanselir Jerman Angela Merkel dan eksekutif BioNTech, Menteri Kesehatan Jens Spahn menyatakan vaksinasi setelah ada persetujuan dari regulator setempat.
“Di Jerman kami akan mulai, jika persetujuan datang sesuai rencana, pada 27 Desember. Negara-negara lain di EU ingin dapat memulai dan ingin memulai dari 27 Desember,” ujarnya.
Berbeda dengan tiga negara EU, Belanda mengambil cara yang berbeda, memilih menunggu hingga 8 Januari untuk meluncurkan program vaksinasi mereka, dengan alasan perlunya kepercayaan dalam proses tersebut.
Jerman dan anggota EU lainnya telah menunggu Badan Obat Eropa/European Medicines Agency (EMA) untuk menyetujui vaksin yang dikembangkan oleh perusahaan obat AS Pfizer dan mitranya BioNTech. EMA diperkirakan akan membuat pengumuman pada 21 Desember.
Seorang pejabat senior EU mengatakan pada hari Rabu bahwa Uni Eropa dapat memberikan persetujuan akhir untuk vaksin pada 23 Desember.
Klik video untuk tahu lebih banyak – SOSIALISASI 3M DARI TANTOWI YAHYA
Von der Leyen mengkonfirmasi jadwal yang direncanakan untuk dimulainya inokulasi untuk 450 juta warga Uni Eropa.
“Pada 27, 28 dan 29 Desember vaksinasi akan dimulai di seluruh Uni Eropa,” tulisnya di Twitter.
Italia mengatakan akan mulai memvaksinasi petugas kesehatan pada 27 Desember. Vaksinasi juga akan dimulai di Austria pada 27 Desember, kata Kanselir Sebastian Kurz di Twitter.
Petugas medis dari pelajar, pensiunan dokter, apoteker dan tentara sedang dirancang untuk kampanye vaksinasi COVID-19 Eropa dengan skala yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Di Inggris, sekitar 140.000 orang telah menerima suntikan tersebut, kata Kepala Petugas Medis BioNTech Oezlem Tuereci.
Merkel mengatakan Jerman menantikan untuk memulai vaksinasi COVID-19, sehari setelah negara itu melaporkan 952 kematian terkait dengan virus corona, jumlah harian tertinggi yang pernah ada.
“Jika kita melihat berapa banyak orang yang meninggal karena virus corona sekarang, kita tahu berapa banyak orang (vaksin) yang bisa diselamatkan,” katanya.
Tuereci mengatakan “bekerja secara terus menerus” belum berakhir untuk pembuat vaksin.
“Tim kami di sini di BioNTech telah bekerja sepanjang malam dan akhir pekan, menunda liburan. Mereka akan melanjutkan liburan selama Natal untuk memastikan pengiriman dapat terjadi dengan cepat,” katanya.
EMA juga mengatakan pihaknya mempercepat upaya untuk menyetujui vaksin lain yang sedang dikembangkan oleh Moderna, mengajukan peninjauan ke 6 Januari dari tanggal semula yaitu 12 Januari.
Baca juga: Jerman Segera Lakukan Vaksinasi COVID-19 Pada Tanggal 27 Desember
Baca juga: Setelah Pfizer, Kini Kanada Borong Vaksin COVID-19 dari Moderna