Ceknricek.com — Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI Jakarta bekerja sama dengan Rujak Center for Urban Studies, didukung Arts Network Asia, dan Institut fur Auslandsbeziehungen, mengadakan pameran bertajuk -2m: Suara-Suara dari (Bawah) Laut.
Pameran yang menghadirkan karya dari empat negara, Indonesia, Jepang, Jerman, dan Australia itu berlangsung mulai 8 Mei sampai 16 Juni 2019.
Pameran diselenggarakan sebagai bagian dari peringatan Hari Museum Internasional. Sejumlah seniman dan komunitas yang terlibat, antara lain, Irwan Ahmett, Tita Salina, Jorgen Doyle, Hannah Ekin, Mikael Johani, Adi Priyatna, Alex Head, Anna Kostreva, RCUS, Jun Kitazawa, Dea Widya, Kelompok Jurnalis Cilik, Teater Tagar Jagat, dan Nico Broer-Sinau Art, serta Adek Ceeguk-Kelompok Teater Jagat.
Sumber Foto : Adi Priyatna
Kepala Disparbud DKI Jakarta, Edy Junaedi, mengatakan Jakarta menjadi kota pesisir yang mempunyai sarat sejarah, strategis, serta menjadi penggerak ekonomi. Kondisi ini dapat memacu para seniman untuk meninjau secara kritis kehidupan sehari-hari dan kondisi manusia maupun lingkungan yang ada baik di darat hingga di lautan.
“Museum Sejarah Jakarta pernah menjadi pusat pemerintahan di era VOC juga mengundang reaksi dari seniman untuk merealisasikan serta memproyeksikan ulang pengalaman para peserta pameran selama berinteraksi dengan kehidupan di Teluk Jakarta,” ujarnya, Rabu (8/5).
Ia menambahkan, pameran ini menghadirkan ragam bentuk karya kontemporer dalam rupa video, instalasi, model, esai, fotografi, hingga teater dan lektur performatif. “Karya itu ditampilkan di berbagai ruang pamer Museum Sejarah Jakarta, mulai dari penjara laki-laki, ruang mural, hingga ruang balkon,” imbuhnya.
Selama bulan Ramadan pameran dibuka untuk umum mulai pukul 08.00-15.00 WIB. Setelah Ramadhan pameran berlangsung pukul 08.00-17.00 WIB. Bagi yang ingin melihat pameran cukup membayar tiket masuk museum saja.