Close Menu
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
Tentang Kami Kontak Kami
  • APP STORE
  • GOOGLE PLAY
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
CEK&RICEKCEK&RICEK
Trending:
  • 8 Tempat Berburu Takjil di Jakarta Saat Ramadhan
  • Bareskrim Tangkap Direktur Persiba Balikpapan Terkait Kasus Narkoba
  • Dialog Ramadan Lintas Agama: Puasa sebagai Sarana Menahan Diri dan Membangun Kebersamaan
  • Rantai Korupsi Tambang Nikel
  • Lady Gaga Bakal Gelar Konser di Singapura pada Mei 2025
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
Home»Opini

Negeri Anunan

Opini August 24, 20194 Mins Read

Ceknricek.com — Anunan bukan nama orang, juga bukan bahasa asing. Dia bukan kode ataupun sandi. Khusus di sebuah desa di Pati, Jawa Tengah, anunan dipopulerkan oleh Kaji Sulkan pada era 80-an. Kini imam masjid di kampung itu sudah wafat.  “Para jemaah,” ujar Kaji Sulkan suatu ketika, saat mengumumkan acara di Masjid Jamik. “Nanti malam pengajian tetap seperti biasa. Para jemaah jangan anunan…,” sambung Kaji diiringi senyum para jemaah. Kata anunan dalam kalimat itu boleh jadi adalah sebagai kata ganti “tidak datang”.

Anunan hanya latah bagi Kaji Sulkan. Boleh jadi, itu terjadi karena antara pikiran dan apa yang hendak diucapkan tidak kompak. Hanya saja, anak-anak muda di kampung itu biasa menggunakan kata “anunan” untuk menyebut sesuatu yang kurang pantas jika diucapkan secara vulgar. “Mungkin Jono lagi anunan sama bininya. Jam segini belum juga datang,” begitu seseorang menduga, mengapa Jono belum datang-datang pada ronda malam. Anunan dalam kalimat itu bisa sebagai kata ganti apa saja.

Anunan dari kata dasar anu dan akhiran ‘-an’. “Anu … dia sudah pergi,” kata sesorang menyebut si dia yang sudah pergi. Anu di situ hanya sebagai semacam gerak refleks bibir saja. Sudah jadi kebiasaan. Berbeda dengan judul berita Tribunnews.com, “Anunya Suami Patah dan Bengkak Digoyang Ngebor Istri”. Isi beritanya seorang suami harus mengalami sakit luar biasa setelah alat kelaminnya patah akibat dari goyangan istri yang terlalu kuat saat melakukan hubungan intim. Anunya dalam kalimat itu sebagai kata ganti alat kelamin, sesuatu yang kurang pantas untuk disebut secara vulgar.

Kata “anu” dalam Bahasa Indonesia memang bisa digunakan untuk kata ganti orang, benda hingga kata kerja. Contoh, anunya (kata benda), dianu (kata kerja), Si Anu (kata ganti orang).

Nah, belakangan ini sejumlah orang bertanya kepada saya terkait dengan blackout Bank Mandiri, disusul listrik PLN lalu yang terbaru gangguan sistem check-in di Terminal 3 untuk 3 penerbangan internasional. “Oh, negeri anunan,” guman lelaki paruh baya itu, setelah mendengar penjelasan saya.

Baca Juga: Listrik O Poin O di Era 4 Poin O

Keki juga saya dibuatnya. Tadinya saya pikir ia tidak puas dengan penjelasan saya. Maklum saja, saya bukan ahli IT. Saya hanya mengutip penjelasan para ahli dan mereka yang bertanggung jawab atas terjadinya blackout itu.

Ternyata bukan itu yang dia maksud. Dia mencoba mengambil kesimpulan dari apa yang saya sampaikan tentang kondisi objektif sumber daya manusia yang dimiliki Indonesia.

Orang bisa menyebut dengan indah dan membuai tentang suburnya tanah Indonesia sebagai “surga di Negeri Katulistiwa”. Lalu, orang juga bisa dengan ketus menyebut “negeri para penyamun” terhadap banyaknya pejabat yang tertangkap tangan Komisi Pemberantas Korupsi atau KPK. Tapi menyebut negeri ini sebagai “negeri anunan” jelas tidak jelas.

Pastinya, di negeri anunan listrik mati seharian akibat ulah pohon sengon. Kerugian PLN dan konsumen mencapai triliunan. Di negeri anunan pula saldo orang yang nabung di Bank Mandiri tiba-tiba terkuras habis, tapi ada juga penabung yang mendapati saldonya membengkak. Lalu viral berita Bank Mandiri kebobolan Rp9 triliun akibat blackout itu. Oleh Bank Mandiri berita tersebut dibilang hoaks. Tak berhenti di sini. Di negeri anunan sejumlah sistem check-in di Bandara Soekarno Hatta  tiba-tiba sempat tak berfungsi.

Baca Juga: Blackout, PLN Janji Bayar Ganti Rugi

Selesai? Belum! Di negeri anunan pemerintah membuat target penarikan pajak yang bikin geleng-geleng kepala. Target itu selalu dibuat untuk tidak tercapai. Ujung-ujungnya presiden sering uring-uringan.

Begitu juga investasi dan ekspor. Target dibuat muluk-muluk, menterinya tak becus kerja, akibatnya ekspor dan investasi tak tercapai. Presiden marah-marah lalu simsalabim diciptakanlah “kementerian investasi”.

Lima tahun lalu, di negeri anunan presidennya janji akan mendorong pertumbuhan ekonomi 7% per tahun. Meroket, katanya. Janji tinggal janji. Dia, hanya mampu menghidangkan ke rakyat 5%. Sudah begitu dia menganggap rakyat yang tidak puas dengan capaian itu sebagai “kufur nikmat”.

Di negeri anunan, rakyat dan pemimpinnya suka anunan. Wajar saja jika si Anu jadi menganu-anu melulu.

BACA JUGA: Cek SENI & BUDAYA, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.

desa listrikpadam negerianunan Opini
Share. Facebook Twitter Telegram WhatsApp Email

Related Posts

Rantai Korupsi Tambang Nikel

Ironi Dunia Penerbangan Indonesia

Generasi Beta, Selamat Datang

Add A Comment
Leave A Reply Cancel Reply

Sedang Tren

8 Tempat Berburu Takjil di Jakarta Saat Ramadhan

Ceknricek.com — Menjelang waktu berbuka puasa, berburu takjil menjadi salah satu tradisi yang paling dinantikan selama…

Bareskrim Tangkap Direktur Persiba Balikpapan Terkait Kasus Narkoba

March 10, 2025

Dialog Ramadan Lintas Agama: Puasa sebagai Sarana Menahan Diri dan Membangun Kebersamaan

March 10, 2025

Rantai Korupsi Tambang Nikel

March 10, 2025

Lady Gaga Bakal Gelar Konser di Singapura pada Mei 2025

March 10, 2025

Nikita Willy Bagikan Tips Tetap Bugar Saat Berpuasa

March 10, 2025

Hasil Liga Italia: Atalanta Permalukan Juventus 4-0

March 10, 2025

Ironi Dunia Penerbangan Indonesia

March 10, 2025
logo

Graha C&R, Jalan Penyelesaian Tomang IV Blok 85/21, Kav DKI Meruya Ilir, Jakarta Barat. redaksi@ceknricek.com | (021) 5859328

CEK & RICEK
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor
575/DP-Verifikasi/K/X/2020

Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
© 2017-2025 Ceknricek.com Company. All rights reserved.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.