Ceknricek.com — Rupiah ditransaksikan melemah pada perdagangan hari ketiga pekan ini, Rabu (8/1). Seperti dilansir dari Bloomberg, pada pembukaan perdagangan antar bank, rupiah dibuka melemah ke level Rp13.915 per dolar AS, atau 0,23 persen dari level penutupan sehari sebelumnya Rp 13.878.
Hingga pukul 09:52 WIB, depresiasi rupiah menjadi bertambah menjadi Rp13.933 atau 0,39 persen dari level penutupan sehari sebelumnya. Sejumlah pengamat menyebut rupiah berpotensi mendekati level psikologis di Rp 14.000 per dolar AS.
Baca Juga: Trump: Serang AS, Iran Akan Tanggung Akibatnya
Kinerja rupiah sejalan dengan mayoritas mata uang negara-negara Asia lainnya yang juga melemah di hadapan dolar AS. Memanasnya tensi antara Amerika Serikat dan Iran menjadi faktor yang pemantik aksi jual di bursa saham Asia. Pada Rabu pagi, Iran menembakkan sejumlah misil ke pangkalan militer AS di Irak.

Merahnya rupiah juga diikuti kinerja di pasar modal. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) langsung turun pada awal perdagangan Rabu (8/1). IHSG dibuka melemah 30,9 poin atau 0,49 persen ke posisi 6.248,44.
Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 7,54 poin atau 0,74 persen menjadi 1.007,1. Seluruh indeks sektoral turun bersama IHSG dengan tiga sektor turun lebih dari 1 persen, yakni sektor industri dasar turun (1,66 persen), sektor manufaktur (1,13 persen) dan sektor barang konsumen (1,12 persen).
Sementara sektor konstruksi dan properti turun 0,66 persen, sektor perkebunan turun 0,65 persen dan sektor keuangan turun 0,58 persen.
BACA JUGA: Cek INTERNASIONAL, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.