Ceknricek.com — Memasuki masa lelang April hingga September 2019, pengerjaan jalan tol Bandung-Banjar sepanjang 126 kilometer (km) membutuhkan dana sekitar Rp41 triliun. Hal ini dibenarkan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa, Sabtu (27/4).
“Informasi pada saat kunjungan Menteri PUPR, insyaallah April-September lelang investasi. Investasi, diperkirakan angka kasar Rp 41 triliun,” ujar dia.
Iwa mengatakan, mengingat biaya yang besar dan terbatasnya APBN dan APBD, maka diperlukan investasi swasta. Sebagai syarat, jangan ada spekulan tanah dan provokasi yang mengganggu pembangunan jalan tol tersebut.
“Kalau semua mendukung, dua hal ini dieliminasi, InsyaAllah investor akan masuk,” kata Iwa.
Jalur tol Bandung-Banjar mengambil rute Gedebage-Majalaya (Kabupaten Bandung)-Kabupaten Garut-Kabupaten Tasikmalaya-Kota Tasikmalaya-Kabupaten Ciamis-Kota Banjar. Dari Banjar, Iwa, tol akan diperpanjang hingga ke Cilacap, mencapai panjang 184 km.
Jika tol Bandung-Banjar selesai, jarak tempuh Bandung-Banjar bisa mencapai 1-1,5 jam, sedangkan Bandung-Pangandaran 2,5-3 jam. Pariwisata Pangandaran akan sangat diuntungkan dengan hadirnya tol ini.
“Kalau ke Pangandaran di bawah 3 jam, wisatawan menengah-atas akan lebih banyak datang ke Pangandaran,” ujar Iwa.
Jika lelang investasi sudah beres, tahap selanjutnya adalah permohonan penetapan lokasi pembebasan lahan. Setelah itu, berlanjut ke proses pembebasan lahan dan pembangunan secara bertahap.