Ceknricek.com — Panitia seleksi (pansel) calon pimpinan (capim) KPK mulai bergerak mencari bibit-bibit yang berpotensi menjadi capim periode 2019-2023. Dalam upaya mencari bibit-bibit unggul itu, pansel capim KPK mendatangi Kejaksaan Agung (Kejagung) dan Mabes Polri.
Di Gedung Bundar–sebutan untuk gedung Kejagung–pansel capim KPK bertemu langsung dengan Jaksa Agung M. Prasetyo. Pansel yang dipimpin Yenti Ganasih ingin meminta rekomendasi agar jaksa mendaftar sebagai capim KPK.
“Pansel selain mengumumkan pendaftaran, juga jemput bola. Jadi kita melihat nama-nama yang potensial dan akan kita hubungi agar dia mendaftar,” ujar Yenti kepada wartawan usai pertemuan di Kejagung, kawasan Kebayoran Baru, Jaksel, Rabu (12/6).
Sumber: Kompas
Menurut Yenti, pansel capim KPK sudah mengantongi sejumlah nama potensial untuk ikut mendaftar pada 17 Juni-4 Juli 2019. Pansel meminta secara khusus agar Jaksa Agung Prasetyo ikut mendorong mereka untuk mendaftar.
Prasetyo menyambut baik kedatangan pansel capim KPK. Selain sebagai bentuk kepercayaan, ia menyebut permintaan pansel yang meminta Kejagung menyodorkan nama juga merupakan beban.
“Bagi kejaksaan ini kepercayaan. Tentunya karena dipercaya menyodorkan nama, bagi kita juga beban. Kita coba untuk mencarikan figur-figur yang terbaik, itu yang kita lakukan nanti,” ujarnya.
Para jaksa yang didorong mendaftar, menurut Prasetyo, harus memenuhi persyaratan sebagaimana diatur UU. Integritas dan kredibilitas yang baik, merupakan sejumlah syarat yang harus terpenuhi.
“Masalah integritas, kredibilitas, masalah keberanian, ketegasan, kapabilitas,” kata Jaksa Agung Prasetyo.
Bertemu Kapolri
Selain Kejagung, pansel capim KPK juga bertemu dengan Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Pertemuan berlangsung di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (13/6).
Dalam pertemuan tersebut, Ketua Tim Pansel Yenti Ganarsih juga mengundang Tito menyodorkan nama kandidat potensial.
Sumber: Kompas
“KPK adalah lembaga penegakan hukum dan pencegahan korupsi. Jadi kami mengundang dan memohon kepada Pak Kapolri mengirimkan calon-calonnya untuk mendaftar sebagai calon komisioner KPK,” ujar Yenti saat memberikan keterangan pers usai pertemuan.
Yenti menegaskan, komisioner KPK terdiri dari unsur pemerintah dan masyarakat. Dalam unsur pemerintah, lembaga penegak hukum termasuk di antaranya.
Ia menambahkan, pansel akan meminta bantuan kepolisian dalam melihat rekam jejak kandidat calon pimpinan KPK.
Kapolri Tito Karnavian berkomitmen memberikan calon terbaik dan menyerahkan kepada Pansel untuk menentukan. Menurut dia, kriteria penting dari kandidat tersebut adalah rekam jejak dalam hal penanganan korupsi.
“Salah satu kriterianya yang penting adalah track record-nya baik, memiliki kemampuan di bidang reserse terutama dalam penanganan kasus korupsi, sehat jasmani rohani, dan nanti akan mengikuti assessment dan tes dari panelis Pansel, membuat makalah, dan lain-lain,” kata Tito seusai pertemuan.
Tito berpandangan, jika ada anggota Polri terpilih sebagai komisioner, sinergi dalam hal pemberantasan korupsi menjadi lebih mudah.