Ceknricek.com — Paus Fransiskus melakukan gebrakan dengan menghapus “Rahasia Kepausan” yang kerap disalahgunakan oleh sejumlah pejabat Gereja agar tidak perlu membantu polisi menangani kasus pelecehan. Dalam dokumen baru paus pada hari Selasa (17/12), pemimpin tertinggi umat Katolik dunia itu mencabut pembatasan atas orang-orang yang melaporkan pelecehan atau menyatakan diri sebagai korban.
Sekadar informasi, gereja sebelumnya menutupi kasus pelecehan seksual dalam kerahasiaan, dengan dalih melindungi ruang pribadi para korban dan reputasi orang yang diduga melakukannya. Dalih ini yang disebut sebagai “Rahasia Kepausan”.
Pada akhirnya, kerahasiaan kepausan telah disalahgunakan sejumlah pejabat Gereja agar tidak perlu membantu polisi yang menangani kasus pelecehan. Lebih parahnya lagi, gereja diguncang ribuan laporan pelecehan seksual yang dilakukan pastor dan tuduhan tindakan menutup-nutupi oleh pastor senior di seluruh dunia.
Sadar akan perlunya pembenahan di tubuh gereja, para pemimpin gereja mendesak penghapusan peraturan itu pada KTT Vatikan bulan Februari lalu. Pencabutan peraturan tersebut dianggap dapat memperbaiki keterbukaan dan kemampuan polisi dan badan hukum sipil lainnya untuk mendapatkan informasi dari Gereja.
Baca Juga: Skandal Investasi Real Estate Terkuak, Vatikan Tunjuk Pengelola Keuangan Baru
Fransiskus akhirnya memenuhi tuntutan tersebut dengan mengeluarkan dokumen baru paus pada hari Selasa (17/12). Menurut penerus dari Santo Petrus itu, informasi kasus pelecehan seharusnya diperlakukan dengan cara yang aman, berintegritas, dan dirahasiakan.
Untuk itu, Paus memerintahkan pejabat Vatikan untuk mematuhi hukum sipil dan membantu pejabat peradilan sipil dalam menyelidiki kasus seperti ini. Fransiskus juga mengubah definisi Vatikan terkait pornografi anak, dengan meningkatkan usia dari 14 tahun atau di bawahnya menjadi 18 atau di bawahnya.
Sebelumnya, pada 4 Desember lalu Uskup New York, Richard Malone mengundurkan diri lantaran dituduh menutupi atau salah menangani pelecehan puluhan anak di bawah umur oleh para imam di keuskupannya, di New York bagian barat. Keuskupannya menghadapi lebih dari 200 tuntutan hukum pelecehan seks anak, menurut New York Times.
Kasus pelecehan seksual oleh pastor Katolik di Amerika Serikat sebenarnya sudah menjadi penyakit akut. Kasus ini pernah diselidiki oleh Boston Globe di tahun 2002, yang membuat mereka memenangkan penghargaan jurnalistik Pulitzer di tahun 2003. Kisah ini juga diangkat ke layar lebar Spotlight (2015) yang juga mendapat penghargaan Oscar sebagai film terbaik di Academy Awards 2016.
Keputusan Penting

Charles Scicluna, Uskup Agung Malta dan penyelidik pelecehan seksual yang berpengalaman di Vatikan menyebut langkah Paus menghapus “Rahasia Kepausan” sebagai keputusan penting yang dibuat Gereja Katolik Roma. Dirinya menilai keputusan ini akan mencabut semua hambatan, dimana masalah keterbukaan sekarang diterapkan pada tingkat tertinggi.
Sebelumnya, Paus Fransiskus menghadapi tekanan serius agar menunjukkan kepemimpinan dan memberikan jalan keluar yang dapat diterapkan untuk mengatasi masalah laporan pelecehan seksual yang dilakukan pastor.
Kerahasiaan kepausan dirancang untuk melindungi informasi peka seperti komunikasi Vatikan dengan kedutaan paus (seperti jalur diplomatik). Tetapi hal ini juga berlaku terhadap kasus peradilan, untuk melindungi ruang pribadi korban dan jati diri tertuduh.
“Yurisdiksi tertentu dapat dengan mudah mengutip rahasia paus, dengan mengatakan mereka tidak dapat, dan mereka tidak akan, berbagi informasi dengan pejabat negara atau korban,” kata Uskup Agung Scicluna seperti dilansir BBC.
“Sekarang hambatan itu, jika kita ingin mengatakannya seperti itu, telah dicabut, dan kerahasiaan kepausan sudah tidak dapat lagi dijadikan alasan,” tambahnya.
Berdasarkan perintah baru, kerahasiaan kepausan tidak lagi mengikat orang-orang yang bekerja di kantor Roman Curia untuk merahasiakan pelanggaran jika terkait dengan pelecehan dan pornografi anak. Saksi, terduga pelaku dan orang yang mengajukan pengaduan juga tidak terikat pada kewajiban menutup mulut.
BACA JUGA: Cek OLAHRAGA, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.