Ceknricek.com — Paus juga manusia. Nampaknya itulah yang ingin disampaikan oleh pemimpin umat Katolik sedunia, Paus Fransiskus dalam khotbahnya pada tahun baru lalu. Hal ini terkait insiden yang melibatkan dirinya dengan seorang wanita di St. Peter’s Square, Vatikan pada malam pergantian tahun lalu.
Seperti disiarkan dalam video yang diakses melalui Reuters, Paus Fransiskus terlihat menampar tangan seorang wanita, saat menyapa para umat Katolik yang memadati St. Peter’s Square di malam pergantian tahun, Selasa (31/12).
Awalnya Paus dengan gembira menghampiri kerumunan orang dan anak-anak. Dirinya juga terlihat menyalami seorang anak yang digendong demi melihat sosok sang penerus Santo Petrus itu.

Saat hendak berbalik, tiba-tiba ada seorang wanita Asia yang menarik tangannya hingga membuatnya hampir terjatuh. Paus berusia 83 tahun itu lalu terlihat kesal dan menampar tangan wanita itu sebanyak dua kali agar tangannya bisa dilepaskan. Paus lalu melanjutkan perjalanannya.

Keesokan harinya, setelah memimpin Misa Tahun Baru di St. Peter’s Square, Rabu (1/1), Paus Fransiskus meminta maaf atas kejadian di malam sebelumnya. Menurut pria yang mendapatkan gelar sebagai “Bapa Suci” itu, sering kali manusia kehilangan kesabaran, bahkan termasuk dirinya sendiri.
“Saya ingin meminta maaf atas contoh buruk yang saya berikan kemarin,” ucap Paus kepada umat yang mengikuti misa di Basilika Santo Petrus, seperti dilansir Reuters.

Selanjutnya, pria bernama lahir Jorge Mario Bergoglio itu juga menggunakan waktunya untuk berbicara terkait kekerasan yang dialami wanita.
“Semua kekerasan yang dialami wanita adalah penodaan terhadap Tuhan. Seberapa sering tubuh wanita dikorbankan demi iklan, laba, pornografi. Tubuh wanita harus dibebaskan dari konsumerisme, itu harus dihormati dan dihargai,” kata Paus.
Menurut pria asal Argentina itu, kerap kali wanita mendapat serangan, dipukul, diperkosa bahkan dipaksa terjun ke prostitusi yang berakibat pada aborsi. Padahal, seharusnya wanita dihargai sebagai makhluk yang menciptakan kehidupan.

“Kita bisa memahami level kemanusiaan dari cara kita memperlakukan tubuh wanita. Hari ini, bahkan keibuan sering dipermalukan, karena satu-satunya pertumbuhan yang menarik perhatian kita adalah pertumbuhan ekonomi,” ucap Fransiskus.
“Ada ibu-ibu, yang mengambil risiko dalam perjalanan berbahaya untuk mendapatkan rezeki demi memberi sang buah rahim masa depan yang lebih baik. Mereka justru ditelantarkan oleh orang-orang yang perutnya penuh dengan barang-barang, tetapi hatinya kosong akan cinta,” katanya menambahkan.
Baca Juga: Paus Fransiskus: Cahaya Kristus Menembus Sisi Gelap Hati Manusia
Paus sendiri mendorong adanya emansipasi dan membiarkan wanita untuk terlibat penuh dalam proses pengambilan keputusan. Sekadar informasi, pada April lalu Gereja Katolik mengakui sejarah panjang dominasi pria dan kekerasan seksual yang dialami wanita.
Sebulan kemudian, Paus untuk pertama kalinya menunjuk empat wanita untuk mengisi posisi di departemen Vatikan, yang mempersiapkan pertemuan besar para uskup dunia.
BACA JUGA: Cek SOSOK, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini