Ceknricek.com – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Menko Maritim) Luhut Binsar Panjaitan; Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohammad Nasir; dan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza, meresmikan pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Merah Putih di Bantargebang, Kota Bekasi, Senin (25/3).
Dilansir laman Instagram Kemenko maritim, Kepala BPPT Hammam Riza mengatakan, PLTSa ini dibangun dengan kapasitas 100 ton per hari dan akan menghasilkan listrik sebagai bonus hasil proses mesin sebanyak 700 kilowatt.
“Jadi konsep kita itu adalah waste to energy dari sampah bisa hasilkan energi listrik. Sampah yang diolah dalam PLTSa ini adalah sampah dari sumber yang sudah tidak termanfaatkan lagi,” kata Hammam.
PLTSa Bantargebang ditujukan untuk menjadi percontohan pengolahan sampah secara nasional, khususnya timbunan sampah-sampah di kota besar. Disamping itu, pilot project ini sebagai sarana riset pengelolaan sampah secara thermal.
Sumber: Liputan6
Menurut Hammam, pembangunan PLTSa berlangsung sekitar satu tahun lebih. PLTSa ini merupakan PLTSa pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi termal. Ia mengharapkan, beroperasinya PLTSa bisa memberikan rekomendasi kepada pemerintah tentang PLTSa, baik dalam teknologi maupun kebijakan.
Hal yang sama diungkapkan Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan. Ia mengatakan, pilot project ini bisa menjadi model percontohan bagi daerah-daerah lain dalam mengelola sampah. Luhut menambahkan, jangan sampai kemajuan DKI Jakarta dirusak dengan tumpukan sampah yang tidak bisa diatasi.
“Kita cantik-cantik, bagus-bagus di depan. Maju ada MRT, tapi belakangnya sampah. Apalagi 2021 TPST Bantargebang sudah tidak menampung sampah. Tidak perlu banyak omong, ayo jalan, musnahkan sampah-sampah ini,” katanya.