Ceknricek.com — Memasuki periode liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru), pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan berbagai upaya untuk menjaga pasokan energi tetap handal. Menteri ESDM Arifin Tasrif menyebut antisipasi telah dilakukan oleh tim Posko Nasional Sektor ESDM sudah baik.
“Memang antisipasi dari teman-teman (Posko) di lapangan cukup baik dan diharapkan antara PLN, PGN, Pertamina bisa kerja sama, saling mengisi, saling memberikan informasi dan berkoordinasi,” kata Arifin dalam informasi tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Jumat (27/12).
Arifin mengaku telah memantau khusus kondisi listrik, BBM, LPG dan kegeologian selama periode ini. Sementara itu, Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM, Agung Pribadi mengatakan, kehadiran Posko Sektor ESDM sangat membantu melakukan kontrol layanan akses energi yang harus ditingkatkan.
Agung merinci upaya pengamanan pasokan listrik ditempuh dengan meningkatkan kesiagaan dan keamanan semua aset jaringan pembangkit di unit-unit. Termasuk dengan tidak melakukan pekerjaan/pemeliharaan pada H-7 sampai dengan H+7 kecuali disebabkan adanya gangguan.
Selain itu, pemerintah mengklaim terus meningkatkan koordinasi operasi antara unit pembangkit, penguatan jaringan transmisi dan distribusi. Selain menetapkan Standard Operating Procedure (SOP) pengamanan pasokan listrik, pemerintah juga menyiapkan dan menyiagakan personil siaga pengamanan pasokan listrik 24 jam di masing-masing unit operasional.

Baca Juga: Menteri ESDM Pastikan Pasokan BBM dan LPG Aman
Agung mengingatkan, apabila terjadi gangguan yang mengakibatkan kondisi defisit daya akan segera diusahakan agar dampak sosial ke masyarakat minim. Untuk itu, pihaknya memanfaatkan Captive Power untuk sistem listrik dengan status siaga.
Sekadar informasi, sehari menjelang perayaan Natal 2019 (H-1), kondisi listrik pengusahaan milik PLN dilaporkan aman dengan daya mampu pasok sebesar 43.600,15 MW, beban puncak 34.656,53 MW dan cadangan sistem sebesar 8.943,62 MW.
Sementara, untuk kondisi listrik pengusahaan Non-PLN, 11 dari 27 pemegang wilayah usaha memiliki beban puncak sebesar 1.542,14 MW, daya mampu pasok 2.438,47 MW dan cadangan sistem 896,53 MW. Sementara untuk penyediaan pasokan BBM dan LPG, Pemerintah memfokuskan monitoring pasokan dan pendistribusian serta koordinasi dengan instansi lain terkait keamanan dan kelancaran penyaluran.
Untuk BBM, kondisi penyaluran BBM sehari menjelang perayaan (H-1) Natal 2019 jenis gasoline mengalami penurunan sebesar 30,45 persen dari hari normal, seperti bensin RON 88 turun 26,51 persen, bensin RON 90 turun 14,04 persen, bensin RON 92 turun 57,36 persen dan bensin RON 95 turun 37,99 persen.
Grafik terbalik terjadi pada jenis gas oil, di mana mengalami kenaikan sebesar 7,12 persen, meliputi solar CN 48 naik 8,18 persen, solar CN 51 turun 32,05 persen dan solar CN 53 turun 14,95 persen. Sementara, untuk realisasi penjualan LPG ke rumah tangga Public Service Obligation (PSO) dan Non – PSO dari depot ke Stasiun Pengisian dan (Pengangkutan) Bulk Elpiji/SP(P)BE sebesar 25.780 metrik ton dan 25.580 dari SP(P)BE ke agen LPG.
BACA JUGA: Cek POLITIK, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini