Close Menu
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
Tentang Kami Kontak Kami
  • APP STORE
  • GOOGLE PLAY
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
CEK&RICEKCEK&RICEK
Trending:
  • 8 Tempat Berburu Takjil di Jakarta Saat Ramadhan
  • Bareskrim Tangkap Direktur Persiba Balikpapan Terkait Kasus Narkoba
  • Dialog Ramadan Lintas Agama: Puasa sebagai Sarana Menahan Diri dan Membangun Kebersamaan
  • Rantai Korupsi Tambang Nikel
  • Lady Gaga Bakal Gelar Konser di Singapura pada Mei 2025
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
Home»Opini

Pemerintahan Prabowo Harus Bersih Dari Koruptor

Opini October 15, 20243 Mins Read

Ceknricek.com–Tinggal menghitung hari lagi. Atau dalam bahasa yang lain, proses transisi kekuasaan dari Presiden Jokowi ke Presiden terpilih Prabowo Subianto – Gibran tinggal beberapa hari lagi akan terlaksana.

Hal itu, nampak ketika sejumlah nama – nama sudah dipanggil ke rumah kediaman presiden baru di Kertanegara (sore, 14/10/2024). Meskipun panggilan itu, sifatnya perkenalan dan kesiapan untuk membantu pemerintahan presiden terpilih. Karena itu, belum resmi di umumkan tetapi wajah-wajah yang bakal menduduki pos kementerian sudah mencuat ke permukaan.

Tak dapat diingkari, masih sarat dengan orang lama atau masih kental dengan figur-figur keberlanjutan pemerintahan lama (Jokowi). Pada titik ini, tentu saja mengundang timbulnya percakapan publik yang kontroversial atau bernada pesimis terhadap perubahan signifikan pemerintahan yang akan datang.

Pemberantasan korupsi

Walaupun kita memahami bahwa mengumumkan dan mengangkat anggota kabinet adalah hak prerogatif presiden, dalam konstitusi di amanatkan pada Pasal 17 ayat (1), 2, dan 3 UUD 1945.

Oleh sebab itu, ekspektasi publik untuk munculnya orang dengan rekam jejak baik (kredibel) sangat diharapkan. Dalam artian, sosok yang bersih sehingga bisa mendukung pemerintahan yang bersih (clean government dan good government).

Apalagi dengan kondisi problem bangsa yang berlapis-lapis, sehingga dibutuhkan penegakan hukum dan komitmen pemberantasan korupsi. Hanya dengan cara itu, memungkinkan hadirnya pemerintahan yang baik dan bersih (bermartabat).

Maka, sejujurnya publik berharap presiden terpilih memilih menteri-menterinya yang memang memiliki “kualifikasi” di bidangnya. Konstitusi menegaskan, kabinet sepenuhnya bertanggung jawab kepada presiden sebagai pemegang kekuasaan. Pemerintahan negara atau sebagai administrator yang tertinggi.

Karena itulah, menghadapi KKN yang makin marak serta skandal-skandal korupsi milyaran-trilyunan yang tak kunjung selesai, bahkan banyak “raib” di telan narasi-narasi retorik pemberantasan korupsi itu sendiri.

Saat ini, haruslah diakui bahwa KKN sudah merambah ke semua lini dengan mengatasnamakan untuk dan demi demokrasi. Kini, jaringannya sudah terbangun dari atas ke bawah, dari tengah ke samping, skalanya makin membesar.

Masalah ini dapat dilihat pada kasus korupsi tata niaga di PT Timah yang diungkap Kejaksaan Agung. Nilai kerugian negara sangat fantastis sebesar 271 trilyun. Setelah itu pengembangan pajak yang membuat negara kehilangan potensi penerimaan hingga mencapai 300 trilyun. Belum lagi kasus penyimpangan lainnya yang menunjukkan betapa tindak pidana korupsi ini yang rata-rata bersumber dari KKN telah “menciderai” rasa keadilan rakyat karena menjadi penyebab kesejahteraan rakyat itu diterlantarkan.

Dengan demikian, tantangan serius pemerintahan ini ke depan menjadi agenda penting dan utama. Olehnya itu, pernyataan presiden terpilih bahwa ia akan melarang menteri untuk mencari keuntungan dari anggaran negara dalam rangka mencegah korupsi (Jakarta,Kompas.com) adalah menjadi angin segar yang di tunggu oleh publik.

Bagaimanapun, hal itu merupakan sinyal positif bagi pemberantasan KKN. Itulah sebabnya, pernyataan itu publik menunggu realisasinya, sehingga benar-benar akan menjadi kenyataan yaitu presiden setiap langkah kebijakannya senantiasa “membumikan” dimensi-dimensi penting pemberantasan KKN, baik pada aspek birokrasi pemerintahan maupun dalam pelaksanaan program pembangunan.

Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto, sekali lagi sangat dinantikan publik dengan integritas dan dedikasi yang kuat dalam memberikan contoh keteladanan. Itulah harapan rakyat sesungguhnya. Bukan sebaliknya, kepentingan pemerintahan yang terobsesi mengeruk keuntungan. Lantas menafikan mentalitas seorang negarawan dan kepatuhan terhadap konstitusi.

Dengan demikian, negara menjadi institusi yang bernilai “sakral” dan penuh amanat rakyat. Dan, dalam urusan kelembagaan negara, menteri nyambi bisnis haruslah menjadi perhatian ketegasan dari presiden untuk melarangnya. Tak boleh lagi dianggap kewajaran atau kebenaran digantikan pembenaran. Sebab, memberi ruang adanya retorika menandingi opini-opini kritis, itu sama saja memberi peluang tumbuh suburnya KKN kembali.

Walhasil, dalam menumbuhkan semangat berkonstitusi, maka menteri-menteri yang diberi amanat tidak hanya sekadar mencari kekuasaan. Tetapi mampu “mewakafkan” diri untuk pengabdian kepada bangsa. Karena itulah, kita berharap pemerintahan Prabowo haruslah bersih dari korupsi.

Jakarta, 15/10/2024

#Abustan, Pengajar Hukum Konstitusi Universitas Islam Jakarta

#koruptor #Prabowo pemerintahpusat
Share. Facebook Twitter Telegram WhatsApp Email

Related Posts

Rantai Korupsi Tambang Nikel

Ironi Dunia Penerbangan Indonesia

Generasi Beta, Selamat Datang

Add A Comment
Leave A Reply Cancel Reply

Sedang Tren

8 Tempat Berburu Takjil di Jakarta Saat Ramadhan

Ceknricek.com — Menjelang waktu berbuka puasa, berburu takjil menjadi salah satu tradisi yang paling dinantikan selama…

Bareskrim Tangkap Direktur Persiba Balikpapan Terkait Kasus Narkoba

March 10, 2025

Dialog Ramadan Lintas Agama: Puasa sebagai Sarana Menahan Diri dan Membangun Kebersamaan

March 10, 2025

Rantai Korupsi Tambang Nikel

March 10, 2025

Lady Gaga Bakal Gelar Konser di Singapura pada Mei 2025

March 10, 2025

Nikita Willy Bagikan Tips Tetap Bugar Saat Berpuasa

March 10, 2025

Hasil Liga Italia: Atalanta Permalukan Juventus 4-0

March 10, 2025

Ironi Dunia Penerbangan Indonesia

March 10, 2025
logo

Graha C&R, Jalan Penyelesaian Tomang IV Blok 85/21, Kav DKI Meruya Ilir, Jakarta Barat. redaksi@ceknricek.com | (021) 5859328

CEK & RICEK
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor
575/DP-Verifikasi/K/X/2020

Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
© 2017-2025 Ceknricek.com Company. All rights reserved.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.