Ceknricek.com – Sampah-sampah plastik pada lautan dan lingkungan merupakan limbah yang dapat mengancam jiwa. Dapatkan Anda membayangkan, sampah itu diubah menjadi bahan yang bisa menyelamatkan manusia, seperti jaket tahan api yang murah untuk semua orang.
Itulah yang dilakukan para ilmuan dari Universitas Nasional Singapura (NUS) dan Institut Teknologi Manufaktur Singapura. Mereka mewujudkan impian mengubah sampah paling umum di dunia, botol plastik Polythylene Terephthalate (PET), menjadi bahan penyerap tinggi yang disebut aerogel.
Aerogel merupakan bahan paling ringan dan berpori yang dikenal manusia sekarang. Bahan yang sudah ada sejak tahun 1930 ini digunakan untuk mengisolasi Mars Pathfinder Rover di tahun 1990.
Aerogel dapat dibuat dari silika, alumina, chromia, timah dan karbon. Namun, inilah pertama kalinya bahan Aerogel dibuat dari PET, plastik yang digunakan untuk botol air minum dalam kemasan. Lebih dari 99% aerogel adalah udara, sehingga sangat tidak padat dan ringan, tetapi bahan ini dapat tahan terhadap panas tinggi serta hampir tidak menghantarkan panas.
Dengan sifat tersebut, aerogel dapat digunakan untuk jaket tahan api, masker karbon dioksida, peredam panas dan suara pada bangunan, hingga bahan untuk menyerap minyak.
Dilansir dari Channelnewsasia, Associate Professor Hai Minh Duong, Ketua tim peneliti NUS pernah bertanya ketika dia melihat limbah minyak dan plastik di pantai.
“Bisakah kita menggunakan sampah di pantai untuk membersihkan tumpahan minyak?” ujarnya.
Lalu Ia bersama Prof. Nhan Phan-Thien ingin membuat produk nyata dari gagasan tersebut yang disa digunakan untuk semua orang, setelah seumur hidup hanya “memproduksi” teori.
“Kami ingin semua orang memiliki jaket (tahan api). Sebagai contoh, kita semua hidup di gedung-gedung tinggi, dan yang utama adalah keselamatan. Jika ada kebakaran, semua orang bisa selamat,” ujarnya.
Lalu tim gabungan itu berhasil mewujudkan impian, menyulap PET menjadi aerogel. Tim melakukan percobaan pada aerogel yang mereka ciptakan. Percobaan minyak, hasilnya bahan itu menyerap minyak 7 kali lebih banyak dibanding sorben (bahan penyerap) komersial dalam waktu lebih cepat.
Sifat isolasinya juga membuat reduksi suara lebih baik dibanding busa isolasi konvensional. Setelah dilapisi dengan bahan flame retardants (penghambat api), aerogel ciptaan para ilmuwan ini dapat menahan suhu hingga 620 derajat Celsius.
Ekonomis dan Efisien
Secara sifat, memang aerogel yang diciptakan sama saja dengan aerogel dari bahan-bahan lain. Namun, nilai ekonomis dari aerogel plastik ini patut diperhatikan.
Aerogel yang dijual secara komersial, umumnya dipatok dengan harga yang cukup tinggi, sekitar SGD 40 (sekitar Rp425.000) per lembar ukuran A4. Harga yang hanya bisa dijangkau oleh sebagian orang. Aerogel PET hanya membutuhkan biaya 50 sen (Rp5.500) per lembar yang diciptakan dari satu botol plastik. Tentunya dapat dibeli oleh semua orang dan memiliki dampak baik untuk lingkungan yang dicemari berton-ton limbah botol plastik setiap tahunnya.
Tidak hanya itu, tim ilmuwan ini juga berhasil mempersingkat proses produksi aergogel yang biasanya memakan waktu satu pekan. Mereka membuat proses produksi berlangsung hanya 8-10 jam dengan cara mengolah PET dengan tepat.