Ceknricek.com — Mengemis itu haram. Tapi pengemis ada di mana-mana. Mengemis oleh sebagian orang dianggap sebagai cara modern paling efisien untuk menghasilkan uang. Beberapa waktu lalu ada pengemis kepergok mengendarai mobil Avanza di Bogor. Video Herman, si pengemis itu, viral di media sosial (medsos). Pada Selasa (9/7) lalu, Herman terjaring Dinas Sosial Kota Bogor karena kepergok sedang mengemis di Simpang Jalan Semplak, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor.
Jauh sebelum kasus Herman, ada juga Cak To. Pengemis berdarah Madura ini beroperasi di Surabaya. Dia memiliki 2 sepeda motor, sebuah mobil CR-V dan empat rumah. Sejak tahun 2000, Cak To tak perlu lagi meminta-minta di jalanan atau perumahan. Cukup mengelola 54 anak buahnya, uang mengalir teratur ke kantongnya. Penghasilan yang ia dapat Rp200 ribu hingga Rp300 ribu per hari.
Sumber: Istimewa
Masalah pengemis, tak hanya ada di Indonesia. Di Amerika Serikat pengemis yang sempat ngetop adalah Jason Pancoast dan Elizabeth Johnson. Ia mampu mengeruk uang US$800 atau nyaris Rp11,2 juta sehari.
Di Sydney, Australia, mengemis dilakukan oleh kaum homeless. Seorang pengemis hanya perlu duduk 16 jam per hari sambil menengadahkan tangannya di kawasan ramai di daerah George and Market Sydney CBD dapat mengumpulkan uang Rp3 jutaan.
Mengemis bukan lagi sebuah cara untuk mendapatkan makan atau bertahan hidup di China. Cara ini sudah menjadi pekerjaan rutin setiap harinya. Pendapatan para pengemis ini mencapai 20 sampai 100 yuan, atau setara dengan Rp40.000-200.000 sehari.
Sumber: Kapanlagi.com
Lain lagi di Arab Saudi. Seorang pengemis pria mengatakan biasanya ia meninggalkan istri dan anak perempuannya di depan mesjid untuk meminta-minta. Dalam sehari ia bisa mengumpulkan uang sebanyak 300 riyal, atau setara Rp1.125.000 ribu sehari. Bahkan ada seorang pengemis yang tertangkap dan ketahuan menyimpan uangnya sebanyak US$19.300 setara Rp270,2 juta.
Di Maroko, seorang pengemis perempuan mempunyai rekening tabungan di bank 320.000 dirham, atau setara dengan Rp1,2 miliar. Dia juga mempunyai perhiasan dan rumah mewah.
Pengemis Jabatan
Semua contoh tadi adalah pengemis dengan pakaian gembel yang menadahkan tangan di keramaian atau mendatangi dari pintu ke pintu. Fakta ini mengungkap ternyata peminta kadang lebih kaya dari yang memberi. Profesi mengemis bisa dilakukan siapa saja. Pengusaha dan pejabat, penegak hukum bisa menjadi pengemis. Pengemis kategori ini bila gagal meminta seringkali berubah menjadi pemeras dan perampok
Sumber: Tribunnews
Orang-orang yang berambisi mengincar jabatan, dengan cara meminta-minta, bisa juga disebut pengemis. Ketua Dewan Pembina Majelis Ulama Indonesia (MUI), Din Syamsuddin, mengingatkan ajaran Islam tak merestui orang yang gila jabatan. “Karena hadits mengatakan jangan beri jabatan kepada yang ambisius apalagi yang minta-minta jabatan,” tukas Dien suatu ketika. Islam juga melarang orang menjadi pengemis.
Sumber: CNN Indonesia
Ada yang mengibaratkan pengemis adalah manusia yang berwajah tengkorak tanpa dibungkus sepotong kulit pun di atas wajahnya. Maka, berhentilah mengemis!