Close Menu
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
Tentang Kami Kontak Kami
  • APP STORE
  • GOOGLE PLAY
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
CEK&RICEKCEK&RICEK
Trending:
  • 8 Tempat Berburu Takjil di Jakarta Saat Ramadhan
  • Bareskrim Tangkap Direktur Persiba Balikpapan Terkait Kasus Narkoba
  • Dialog Ramadan Lintas Agama: Puasa sebagai Sarana Menahan Diri dan Membangun Kebersamaan
  • Rantai Korupsi Tambang Nikel
  • Lady Gaga Bakal Gelar Konser di Singapura pada Mei 2025
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
Home»BUKU & LITERATUR

‘Perjamuan Khong Guan’, Sekaleng Puisi Penuh Makna

BUKU & LITERATUR January 26, 20204 Mins Read

Ceknricek.com — Terinspirasi dari kaleng biskuit Khong Guan, penyair Joko Pinurbo menulis rangkaian puisi yang diterbitkan dalam buku Perjamuan Khong Guan (2020). Peluncuran buku sendiri telah dilaksanakan di Cofi Gramedia Matraman, Jakarta, Minggu (26/1).

“Saya melalui ikon Khong Guan hanya ingin mengajak pembaca untuk memikirkan kembali masalah persaudaraan, masalah hubungan cinta kasih antar sesama, apapun latar belakangnya. Saya menemukan Khong Guan ini semacam simbol pluralisme, persatuan, persaudaraan yang lintas waktu, lintas generasi bahkan lintas agama,” ucap Joko kepada Ceknricek.com.

Buku ini sendiri terdiri dari empat bab atau yang dinamakan kaleng. Joko mengaku proses penulisan bab Khong Guan (kaleng keempat) hanya memerlukan waktu dua bulan untuk menghasilkan sekitar 20 puisi. Sementara jika dirinci dari kaleng pertama, proses penyusunan buku dengan total sekitar 80 puisi ini memakan waktu selama tiga tahun dari tahun 2017.

“Memang saya termasuk lancar dalam menulis puisi di serial Khong Guan ini. Sekali saya mulai menulis saya ingat berbagai hal. Saya ingat bapak saya suka menikmati biskuit Khong Guan sambil minum teh, lalu dicelupkan, jadi saya ingat kenangan masa kecil lalu mengalir kemana-mana.Jadi ini bukan lagi label makanan tapi jadi simbol kesederhanaan, keterbukaan, kebahagiaan, cinta dan toleransi,” kata Joko.

Thomas Rizal/Ceknricek.com

Menurut Joko, masing-masing kaleng (bab) itu merupakan rangkaian puisi yang antara satu kaleng dengan lainnya beda.

“Kaleng pertama itu acak, temanya tidak spesifik. Kaleng kedua itu saya main-main dengan Bahasa Indonesia. Seperti ‘catatan kaki’, ‘buah hati’, kata majemuk, saya berimajinasi dengan ungkapan itu karena Bahasa Indonesia itu memang lucu dan unik. Kaleng ketiga soal hubungan seseorang dengan buku. Bagian keempat soal Khong Guan,” jabarnya.

Melalui buku ini, pria yang akrab disapa Jokpin ini ingin mengajak pembaca, termasuk anak muda untuk turut memikirkan masalah-masalah “serius”, tapi tidak dengan “menyeramkan”. Puisi-puisi yang ditulisnya pun relatif singkat dan menggunakan idiom-idiom yang di zaman kekinian seperti “bro”, lalu idiom-idiom dunia pop saat ini seperti karakter Minah, yang terinspirasi dari selebriti Korea, Min-ah.

Joko mengaku dirinya seperti bereksperimen dengan mempelesetkan kata-kata. Teknik itu didapatkannya setelah membaca karya sastra dari beberapa penyair, salah satunya adalah Sapardi Djoko Damono yang juga hadir dalam acara peluncuran buku Perjamuan Khong Guan itu.

Thomas Rizal/Ceknricek.com

Salah satu puisinya yang berjudul “Minuman Khong Guan” bahkan secara spesifik menyebut “jamaah Sapardi”, termasuk salah satu puisi Sapardi yang paling dikenal, “Hujan Bulan Juni”. Sementara salah satu puisi lainnya “Ayah Khong Guan”, terinspirasi dari candaan para netizen dan pengguna sosial media soal sosok ayah yang hilang dari gambar keluarga di label biskuit itu.

Baca Juga: Sapardi Rilis Kumcer “Menghardik Gerimis” Dengan 38 Cerita

Walaupun dengan bahasa yang santai, buku ini sendiri membahas berbagai masalah yang sedang menjadi perbincangan di masyarakat. Seperti masalah identitas bangsa, nasionalisme, toleransi, hubungan dengan orang tua, hingga keagamaan. Dirinya mengatakan tema-tema itu mengkristal dalam simbol kaleng Khong Guan.

“Kaleng Khong Guan itu kan bisa menampung apapun, kadang isinya biskuit, bisa rengginang dan sebagainya. Jadi Kaleng Khong Guan ini melambangkan semangat inklusif, bisa menerima siapapun apapun dari berbagai kalangan,” kata pria kelahiran Sukabumi, Jawa Barat itu.

“Dalam beberapa tahun terakhir ini kan kita dihadapkan dengan berbagai konflik yang sebenarnya tidak perlu. Padahal kita punya simbol yang bisa mempersatukan menyatukan kita. Orang tidak pernah mempermasalahkan Khong Guan, bukan sebagai makanan, tapi sebagai simbol aktual situasi kita saat ini,” ucapnya.

Baca Juga: Menulis, Meneruskan Peradaban

Meski Khong Guan sendiri identik dengan merek biskuit, Joko mengatakan dirinya tidak bermaksud untuk mempromosikan label makanan itu. Meski demikian, dirinya mengaku telah mendapatkan izin dari produsen biskuit tersebut bahwa produknya akan dijadikan puisi.

“Malahan dengan puisi ini, Khong Guan turut terlibat dalam gerakan literasi sastra. Jadi kalau Khong Guan mau terima kasih kepada saya, silakan,” ujar penyair berusia 57 tahun itu sambil tertawa.

BACA JUGA: Cek JURNALISTIK, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini

#Buku #khongguan #perjamuankhongguan #sapardidjokodamono #Sastra jokopinurbo puisi
Share. Facebook Twitter Telegram WhatsApp Email

Related Posts

Prof. Dr. Tjipta Lesmana Luncurkan Buku Biografi

Agus Sudibyo Rilis Buku ‘Memahami AI Sebuah Panduan Teknik’

Yudi: Thayeb Seorang Patriot Positif-Progresif

Add A Comment
Leave A Reply Cancel Reply

Sedang Tren

8 Tempat Berburu Takjil di Jakarta Saat Ramadhan

Ceknricek.com — Menjelang waktu berbuka puasa, berburu takjil menjadi salah satu tradisi yang paling dinantikan selama…

Bareskrim Tangkap Direktur Persiba Balikpapan Terkait Kasus Narkoba

March 10, 2025

Dialog Ramadan Lintas Agama: Puasa sebagai Sarana Menahan Diri dan Membangun Kebersamaan

March 10, 2025

Rantai Korupsi Tambang Nikel

March 10, 2025

Lady Gaga Bakal Gelar Konser di Singapura pada Mei 2025

March 10, 2025

Nikita Willy Bagikan Tips Tetap Bugar Saat Berpuasa

March 10, 2025

Hasil Liga Italia: Atalanta Permalukan Juventus 4-0

March 10, 2025

Ironi Dunia Penerbangan Indonesia

March 10, 2025
logo

Graha C&R, Jalan Penyelesaian Tomang IV Blok 85/21, Kav DKI Meruya Ilir, Jakarta Barat. redaksi@ceknricek.com | (021) 5859328

CEK & RICEK
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor
575/DP-Verifikasi/K/X/2020

Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
© 2017-2025 Ceknricek.com Company. All rights reserved.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.