Ceknricek.com — Presiden Asosiasi Kelapa Sawit Nasional (JUNPALMA) Peru, Berith Saldana mengatakan, Indonesia adalah “leader and image” kelapa sawit dunia.
Hal ini diungkapkan Berith dalam pertemuan antara Duta Besar RI Lima Marina Estella Anwar Bey didampingi oleh Manajer JUNPALMA dan Spesialis Kelapa Sawit Kementerian Pertanian Peru, Kamis pekan lalu.
Menurut Berith, hal ini dibuktikan dengan keberadaan produk biodiesel Indonesia di Peru yang saat ini memegang presentasi terbesar pasar domestik Peru, yaitu sebesar 30 (tiga puluh) persen, diikuti oleh negara lainnya yaitu Malaysia, Argentina, Spanyol, dan Belanda.
Berith mengatakan, Peru sangat berkeinginan untuk belajar banyak dari Indonesia terkait budidaya perkebunan kelapa sawit dan penggunaan teknologi di bidang kelapa sawit.
Hal yang sama diucapan Manajer JUNPALMA, Gregorio Saenz, menurutnya pemerintah Peru sejak lama telah mencanangkan program perkebunan kelapa sawit untuk mengganti perkebunan koka yang banyak menciptakan masalah narkoba di Peru.
“Diharapkan bahwa perkebunan kelapa sawit dapat mengurangi produksi koka dan dapat berkontribusi terhadap perekonomian masyarakat Peru,” kata Gregorio.
Dubes RI Lima, Marina Estella Anwar Bey menyampaikan apresiasi atas pandangan Peru terhadap Indonesia dalam hal kelapa sawit. Ditekankan bahwa Indonesia sangat terbuka untuk menjalin kerja sama yang bermanfaat bagi hubungan kedua negara.
“Kerja sama dimaksud dapat dimulai dengan pertukaran tenaga ahli di bidang pertanian, misalnya, Indonesia dapat mengirim tenaga ahli di bidang kelapa sawit dan Peru dapat mengirim tenaga ahli di bidang tanaman kentang mengingat bahwa Peru memiliki Pusat Penelitian Kentang terbesar di dunia,” kata Marina.