Ceknricek.com — Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan pidato refleksi pergantian tahun bertajuk “Indonesia Tahun 2020, Peluang, Tantangan, dan Harapan” di JCC, Senayan, Jakarta, Rabu (11/12) malam. Dalam paparannya, presiden RI ke-6 itu fokus menyoroti masalah persoalan ekonomi dan kesejahteraan rakyat.
“Dalam pidato ini, saya akan memfokuskan pada persoalan ekonomi dan kesejahteraan rakyat. Meskipun isu-isu lain juga penting, dalam kesempatan ini kami tidak bermaksud menyampaikannya, misalnya isu tentang politik dan demokrasi, tentang hukum dan keadilan, serta tentang persatuan dan kerukunan bangsa,” kata SBY.
SBY menyatakan Demokrat berada di luar pemerintahan namun tetap berkomitmen mendukung kinerja pemerintahan Jokowi-Ma’ruf. Ia menyebut, Demokrat mendukung kebijakan pemerintah yang tepat dan sesuai keinginan rakyat. Oleh karena itu, pihaknya siap melancarkan kritik apabila pemerintahan Jokowi-Ma’ruf dianggap tidak sesuai dengan kepentingan rakyat.
“Meskipun saat ini Partai Demokrat berada di luar pemerintahan pusat, komitmen kami tak berubah. Kami ingin pemerintah sukses dalam melaksanakan tugasnya. Kalau pemerintah sukses, rakyatlah yang mendapatkan manfaatnya. Semangat Demokrat adalah apa yang telah menjadi kebijakan dan program pemerintah, termasuk APBN tahun 2020, diharapkan bisa dicapai. Sekali lagi kami ingin pemerintah kita sukses,” kata SBY.
Demokrat juga mempelajari dinamika dan perkembangan dunia yang akan berpengaruh pada Indonesia, baik yang menyangkut ekonomi, geopolitik, maupun gerakan-gerakan sosial yang tengah marak saat ini.
“Kita tak boleh lupa, Indonesia pernah terkena dampak prahara global pada tahun 1998, dan juga pada tahun 2008. Pada tahun 1998 kita tidak selamat dan terjatuh dalam krisis yang dalam. Pada tahun 2008, Alhamdulillah, kita selamat. Kita bisa mengurangi dampak krisis ekonomi global waktu itu,” kata SBY menjelaskan.
Tantangan Ekonomi
SBY menekankan bahwa permasalahan dan tantangan yang mengemuka saat ini adalah ekonomi. Oleh karena itu, bangsa Indonesia harus sungguh memberikan perhatian dan berupaya sekuat tenaga untuk mengatasinya.
“Mengapa? Jika ekonomi menurun, apalagi memburuk, rakyatlah yang paling terkena dampaknya, terutama rakyat golongan miskin dan kurang mampu, yang jumlahnya puluhan juta di negeri kita. Sebaliknya, jika ekonomi kita meningkat, taraf hidup rakyat akan meningkat pula,” ujar SBY.

SBY menegaskan, partainya tahu pemerintah telah berupaya sekuat tenaga untuk mengatasi permasalahan ekonomi, termasuk menjaga pertumbuhan, fundamental, dan aspek-aspek ekonomi makro lainnya.
Menurut pengamatan Demokrat, sebagian upaya itu berhasil dengan baik, sebagian belum, atau paling tidak masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.
Sementara itu, pada tahun 2020 dan tahun-tahun ke depannya, ekonomi global dan kawasan diperkirakan dalam keadaan tidak baik.
“Banyak yang mengatakan bahwa dunia akan mengalami resesi ekonomi. Artinya, pertumbuhan akan melambat atau tumbuh rendah. Keadaan ini akan berdampak negatif dan makin membebani ekonomi Indonesia,” katanya.
Baca Juga: Demokrat Wisuda 45 Taruna Akademi
Oleh karena itu, Indonesia dinilai tidak cukup hanya berjaga-jaga atau hanya siap untuk melakukan antisipasi dan adaptasi semata. Bangsa Indonesia harus sangat serius dalam upaya mengurangi dampak buruk resesi dunia itu terhadap ekonomi bangsa. “Sangat berbahaya kalau kita lalai dan bersikap business as usual,” kata SBY.
SBY menyatakan bahwa Demokrat mengetahui pemerintah telah melakukan sejumlah langkah untuk “mengamankan” ekonomi pada tahun 2020. Demokrat juga mengikuti postur APBN 2020 dan berbagai kebijakan yang dijalankan. Demokrat senang dan memberikan apresiasi yang tinggi untuk hal tersebut.
“Demokrat tidak ingin, dan tentu juga rakyat kita, perkiraan Bank Dunia tentang ekonomi kita menjadi kenyataan. Kita ingin pertumbuhan ekonomi kita tidak serendah yang diperkirakan World Bank yang menaruhnya di angka 4,9 persen,” kata SBY.
Menurut SBY, jika dalam pidato refleksi pergantian tahun Demokrat menyampaikan hal-hal untuk diwaspadai oleh Pemerintah, sejatinya tujuan Demokrat sama dengan tujuan pemerintah, yakni ekonomi selamat, bahkan tumbuh baik di kala ekonomi dunia sedang tidak cerah.
“Kami yakin pemerintah memerlukan mitra yang berkata jujur dan apa adanya serta mitra yang siap membangun sinergi dan kerja sama yang baik. Kerja sama untuk kepentingan rakyat yang sama-sama kita cintai,” ucap SBY.
Hati-hati dengan Iuran BPJS
Dalam pidatonya SBY juga mengingatkan pemerintah untuk hati-hati menaikan iuran BPJS, Tarif Dasar Listrik, dan lain-lain. Menurut SBY pemerintah harus benar-benar memperhatikan “timing” dan seberapa besar angka kenaikan yang tepat. “Secara moral dan sosial, tidaklah bijak membebani rakyat secara berlebihan ketika ekonomi mereka sedang susah,” ujar SBY.
SBY mengatakan hal ini lantaran penurunan angka pengangguran sebesar 1% dalam lima tahun belakangan belum menggembirakan. SBY menyebut jumlah pengangguran masih besar dengan total 36,5 juta orang.

“Jadi kita juga harus melihat struktur dan migrasi pekerjaan yang terjadi di masyarakat kita. Meskipun tercatat sebagai bekerja, alias tidak menganggur, namun sekitar 28,4 juta adalah pekerja paruh waktu. Sementara, yang berkategori setengah menganggur sekitar 8,14 juta. Jumlahnya, 36,5 juta orang. Tentu ini angka yang besar,” katanya.
SBY mengambil contoh soal peristiwa “Arab Spring” yang terjadi beberapa tahun silam. Menurutnya, salah satu pemicu “Arab Spring” adalah adanya kesulitan ekonomi dan banyaknya pengangguran. Ia meminta pemerintah Indonesia belajar dari peristiwa tersebut.
SBY berharap pemerintah memiliki kebijakan yang efektif dan agresif bagi para pencari kerja. Khususnya dalam bidang ekonomi baru atau digital. Hal ini terlihat dalam program Kartu Pra Kerja yang diluncurkan pemerintah. Dia berharap anggaran Kartu Pra Kerja dikelola dengan baik.
“Demokrat juga menyambut baik program Kartu Pra Kerja yang ada dalam APBN 2020. Ini sebuah inisiatif yang baik. Yang penting, program dengan anggaran 10 triliun rupiah untuk 2 juta peserta tersebut dapat dikelola dengan baik,” kata SBY.
BACA JUGA: Cek INTERNASIONAL, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.