Ceknricek.com — Perdana Menteri Irak Adel Abdul Mahdi menetapkan hari berkabung nasional selama tiga hari ke depan untuk menghormati tewasnya Qassem Soleimani. “Perdana Menteri sekaligus Panglima Adel Abdul Mahdi memerintahkan penetapan hari berkabung nasional bagi jiwa para martir selama tiga hari mulai Sabtu,” demikian pernyataan kantornya, seperti dikutip Antara, Minggu (5/1).
Soleimani adalah komandan militer Iran yang tewas akibat serangan udara Amerika Serikat di Baghdad. Jenderal berusia 62 tahun yang mengepalai pasukan Pengawal Revolusi Iran di luar negeri, dianggap sebagai tokoh terkuat nomor dua di Iran setelah Pemimpin Spiritual Ayatollah Ali Khamenei.
Soleimani juga memiliki pengaruh besar di kawasan Timur Tengah. Ia dipercaya memimpin Pasukan Quds, sebuah divisi atau sayap dari Garda Revolusi Iran yang bertanggung jawab untuk operasi ekstrateritorial, termasuk kontra-intelijen di kawasan. Amerika Serikat membunuh Soleimani dalam serangan di Irak yang diperintahkan oleh Presiden Donald Trump.
Jenazah Soleimani yang diiringi oleh puluhan ribu pelayat dibawa dengan mobil ke sejumlah kota suci di Irak, Kerbala, Najaf dan Mashhad di timur laut Iran, sebelum kemudian ke Teheran, Minggu (5/1). Pemerintah Iran menyatakan, jenazah Soleimani akan dimakamkan, Selasa (7/1) di kota kelahirannya, Kerman.
Soleimani tewas saat AS melancarkan serangan udara ke Bandara Internasional Baghdad, Irak, Jumat (3/1) pagi. Serangan membidik konvoi Popular Mobilization Forces (PMF), pasukan paramiliter Irak yang memiliki hubungan dekat dengan Iran. Itu merupakan serangan besar pertama AS terhadap kelompok yang terafiliasi atau terkait dengan Iran sejak menarik pasukannya dari Irak pada 2011.
Baca Juga: Amerika Tetapkan Milisi Irak Dukungan Iran Sebagai Organisasi Teroris
Komandan Garda Revolusi Iran Abuhamzeh mengatakan, pihaknya akan melakukan serangan balasan di Teluk Hormuz yang merupakan jalur ekspor sepertiga minyak global. Dia mengatakan, selat tersebut adalah titik vital bagi negara-negara Barat dan AS.
“Selat Hormuz adalah titik vital bagi Barat dan sejumlah besar kapal perusak dan kapal perang AS menyeberang di sana,” ujar Abuhamzeh dikutip kantor berita Tasnim.
Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengatakan, dia telah memerintahkan angkatan laut untuk mengawal kapal-kapal tanker berbendera Inggris. Dia juga memerintahkan agar angkatan laut Inggris memberikan perlindungan kepada kapal-kapal tanker tersebut.
BACA JUGA: Cek SEJARAH, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.