Ceknricek.com — Pihak Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror belum menemukan keterkaitan antara terduga teroris yang ditangkap di Condet, Jakarta Timur dengan pelaku bom bunuh diri di depan Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menyampaikan para terduga teroris yang ditangkap di Condet maupun di Bekasi, Jawa Barat berbeda kelompok yang bekerja dan bergerak sendiri-sendiri.
“Ada yang menanyakan, adakah keterkaitan dengan bom Makassar di Gereja Katedral. Sampai dengan saat ini masih belum ditemukan ada keterkaitan,” kata Yusri kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Selasa (30/3/21) dilansir dari Rmol.Id.
Yusri menjelaskan pada Seni(29/3/21), tim Densus 88 bergerak melakukan penangkapan dan penggeledahan di beberapa tempat. Hasilnya, empat terduga teroris ditangkap berikut dengan barang bukti bom aktif serta bahan peledak.
“Sampai saat ini memang masih bergerak kelompok sendiri saja. Tapi ini masih didalami terus. Karena barang bukti yang ditemukan cukup banyak,” papar yusri.
Terduga teroris ZA ditangkap di Cikarang, HH di Condet, Jakarta Timur, AJ di Cirendeu, Ciputat dan BS di Mangga Dua, Jakarta Utara.
Adapun HH, jelas Yusri, merupakan salah satu motivator dalam kelompok yang berperan memberikan doktrin jihad kepada anggotanya. Belakangan, HH diketahui sebagai Wakil Ketua Bidang Jihad Front Pembela Islam (FPI).
Selain terduga teroris yang diamankan, Densus turut menyita barang bukti berupa bom akitif dan bahan peledak. Ada lima bom aktif yang diamankan dari kediaman ZA di Cikarang serta 1,5 kg cairan triacetone triperoxide (TATP).
“Kemudian di Condet juga ditemukan dua kilogram lebih TATP yang sudah siap dibuat bom dan bahan baku lain di kediaman HH,” pungkas Yusri.
Baca juga: Polisi Amankan Lokasi Penangkapan Terduga Dua Teroris di Condet, Jaktim