Ceknricek.com — Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dijaga ketat oleh pasukan TNI-Polri dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang dilengkapi dengan kendaraan lapis baja serta “water cannon”.
“Berdasarkan informasi yang kami terima (pengamanan) dalam rangka penjagaan keamanan objek vital di antaranya gedung KPK,” kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri di Jakarta, Jumat (28/5/21).
Ali Fikri sendiri tidak merinci alasan pengetatan penjagaan di sekeliling gedung Merah Putih tersebut.
“Kabar dari polres benar akan ada unjuk rasa di depan gedung KPK,” ungkap Ali.
Pantauan di lapangan, tampak ada penyekatan yang dilakukan aparat di Jalan Kuningan Persada baik di sisi utara dan selatan.
Puluhan personel TNI juga berjaga di seberang gedung KPK sedangkan sejumlah anggota Polri bersiaga di jalan depan gedung KPK.
“Ada juga dibantu TNI karena polres memerlukan tambahan personel. Namun penjagaan ini dipastikan akan dilakukan dengan upaya persuasif kepada pihak-pihak jika terjadi potensi gangguan kemanan,” tambah Ali.
Hari ini diketahui akan ada aksi “Ruwatan Aksi untuk KPK” yang dijadwalkan berlangsung pada pukul 14.00 WIB hingga 16.00 WIB.
Unjuk rasa digelar di tengah masalah peralihan pegawai KPK menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN). Dalam peralihan tersebut dilakukan tes wawasan kebangsaan (TWK).
Sebanyak 75 pegawai lembaga antirasuah dinyatakan tak lolos TWK. Berikutnya, setelah ada pembahasan antara KPK dengan kementerian/lembaga terkait, ada 51 pegawai yang dinilai tidak bisa lagi bergabung dengan lembaga anti rasuah itu karena dinilai memiliki rapor ‘merah’.
Sementara 24 pegawai lainnya masih dimungkinkan menjadi ASN dengan terlebih dahulu dilakukan pembinaan lewat pendidikan dan pelatihan bela negara serta wawasan kebangsaan.
Demo di KPK sendiri dihadiri dua kubu, yaitu mereka yang menentang TWK pegawai KPK menjadi ASN dan kelompok yang merasa pegawai KPK yang tidak lolos gila jabatan, karena tidak mau diganti usai gagal tes asesmen.