Ceknricek.com — Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendatangi kantor pusat PT PLN, Senin (5/8). Presiden didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri ESDM Ignasius Jonan. Tampak pula Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, dan Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian.
Presiden tiba di kantor PLN, Jakarta Selatan pukul 08.47 WIB. Begitu memasuki ruangan rapat, Jokowi langsung meminta penjelasan Direksi PLN mengenai pemadaman yang terjadi Minggu (4/8).
“Pagi hari ini saya ingin mendengar langsung, tolong disampaikan yang simpel-simpel saja. Kemudian kalau ada hal yang kurang ya blak-blakan saja. Sehingga bisa diselesaikan dan tidak terjadi lagi untuk masa-masa yang akan datang,” kata Jokowi.
Fotografer : Ashar/Ceknricek.com
Plt Dirut PLN Sripeni Inten Cahyani lalu menjelaskan mengenai penyebab padamnya listrik di sebagian besar pulau Jawa. Ia membeberkan panjang lebar masalah teknis yang menyebabkan listrik padam, terkait gangguan transmisi Ungaran dan Pemalang 500 kV.
Namun, Jokowi tak terima penjelasan dari Sripeni itu karena terlalu panjang. “Penjelasannya panjang sekali,” ucap Jokowi.
“Pertanyaan saya Bapak, Ibu, semuanya kan orang pintar-pintar apalagi urusan listrik dan sudah bertahun tahun. Apakah tidak dihitung, apakah tidak dikalkukasi kalau akan ada kejadian-kejadian. Sehingga kita tahu sebelumnya. Kok tahu-tahu drop,” tanya Jokowi.
Fotografer : Ashar/Ceknricek.com
Sripeni lalu meminta waktu untuk memberi penjelasan tambahan. Ia lalu kembali memberi penjelasan teknis yang menyebabkan gangguan ini tidak terantisipasi.
Menanggapi itu, Presiden hanya meminta agar PLN segera melakukan perbaikan secepatnya.
“Yang paling penting saya minta perbaiki secepat-cepatnya, yang memang dari beberapa wilayah yang belum hidup segera dikejar dengan cara apa pun agar segera bisa hidup kembali. Kemudian hal-hal yang menyebabkan peristiwa besar terjadi sekali lagi saya ulang jangan sampai keulang kembali. Itu saja permintaan saya. Oke, terima kasih,” kata Kepala Negara.
Setelah itu, Presiden Jokowi langsung pergi meninggalkan kantor PLN. Ia menolak meladeni wawancara dengan media massa.