Ceknricek.com — Warner Bros terpaksa menghentikan produksi film biografi Elvis Presley setelah Tom Hanks dan istrinya, Rita Wilson dinyatakan positif virus korona atau Covid-19.
Dalam film tersebut, Hanks berperan sebagai Colonel Tom Parker, manajer Presley dan Svengali. Sementara, karakter musisi legendaris itu diperankan oleh aktor Austin Butler.
Melansir The Hollywood Reporter yang dikutip Antara Kamis (12/3) juru bicara Warner Bros menegaskan bahwa praproduksi film telah dihentikan setelah seorang “anggota perusahaan” pada produksi Elvis telah dites positif virus korona dan bahwa “individu yang dites positif Covid-19 saat ini sedang menerima perawatan.”
Studio tidak mengatakan berapa banyak pemeran dan anggota kru bekerja dengan Hanks selama praproduksi.
“Kami bekerja sama dengan badan-badan kesehatan Australia yang tepat untuk mengidentifikasi dan menghubungi siapa pun yang mungkin telah melakukan kontak langsung dengan individu tersebut.” kata Warners.
Warners menyebut mereka senantiasa memprioritaskan kesehatan dan keselamatan anggota perusahaan dan mereka mengambil tindakan pencegahan untuk melindungi semua orang yang bekerja pada produksi film mereka di seluruh dunia.
Tom Hanks sudah berada di Australia selama enam minggu terakhir untuk memfilmkan biografi Elvis Presley mendatang yang disutradarai oleh Baz Luhrmann di Gold Coast.
Baca juga: Tom Hank dan Istri Kena Virus Korona
Hanks, pemenang Oscar dua kali, mengatakan ia dan Wilson mengikuti protokol medis. Film “Elvis” sendiri dijadwalkan rilis pada Oktober 2021. Selain Tom Hanks, film ini juga dibintangi oleh Maggie Gyllenhaal dan Rufus Sewell sebagai orang tua Elvis, Vernon dan Gladys Presley, serta aktris Australia Olivia DeJone sebagai Priscilla Presley.
Covid-19 telah mengakibatkan lebih dari 4.600 kematian di seluruh dunia dan mempengaruhi lebih dari 100.000 orang di berbagai negara, per case tracker Johns Hopkins University.
Pada Rabu malam, AS mengambil langkah drastis untuk memperlambat penyebaran Covid-19 di negara itu, yang sekarang memiliki lebih dari 1.300 kasus yang dikonfirmasi.
Pejabat Homeland Security menyatakan bahwa pembatasan perjalanan baru akan berlaku untuk sebagian besar warga negara asing yang telah berada di “Wilayah Schengen” Eropa pada titik mana pun selama 14 hari sebelum kedatangan mereka yang dijadwalkan ke Amerika Serikat.
BACA JUGA: Cek SOSOK, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini