Ceknricek.com – Reisa Broto Asmoro memutuskan untuk menyunat anak kedua bernama Satriyo Deniswara Broto Asmoro. Alasannya, ia meyakini banyak keuntungan dari hal tersebut, walaupun sang buah hati belum genap berusia satu bulan.
Pada akun Instagram pribadi @reisabrotoasmoro sebelumnya, ia mengunggah foto sang putra usai disunat, lengkap dengan keterangan yang panjang mengenai manfaat sunat ketika anak masih bayi. Begitu pun saat ditemui Ceknricek.com secara langsung. Penyebab utama ia menyunat Baby Yoda agar terhindar dari penyakit.
"Karena menurut saya jauh lebih praktis saja buat kesehatan lebih mudah untuk dibersihkan, menghindari penyakit-penyakit infeksi saluran kemih," katanya usai mengisi talkshow di Intermark BSD City, Serpong, Tangerang, beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut, Reisa menganggap selain infeksi saluran kemih, penyakit lain juga bisa menyerang. Salah satunya adalah fimosis, yaitu kelainan pada pria yang belum disunat. Makanya, Puteri Indonesia 2010 ini memutusan menyunat anak sejak kecil.
"Kalau disunat masih kecil sembuhnya cepat, terus risikonya rendah," lanjut Reisa yang juga menandatangani petisi Stop Kekerasan Terhadap Anak, Lindungi dan Penuhi Hak anak bersama sejumlah artis lain.
Apa yang dilakukan oleh Reisa Broto Asmoro memang tidak seperti orang tua pada umumnya. Tapi wanita berusia 32 tahun ini hanya ingin yang terbaik untuk jagoannya yang lahir pada 24 Maret 2018 lalu dengan proses persalinan caesar.
"Justru saya kayaknya lebih kasihan kalau anaknya sudah gede, kan sudah bisa ngerasain sakit, kalau bayi kan enggak ngerti. Jadi waktu disunat kan cuma pas disuntik doang rasa sakitnya, sisanya kan dia enggak kesakitan. Jadi pas disuntik nangis, habis itu dikasih susu dia diam dan sudah enggak ngerasain sakit lagi," ungkapnya.
Selain rasa sakit, Reisa juga menilai jika menyunat anaknya ketika sudah beranjak remaja, proses penyembuhan maupun perawatan luka akan lebih lama dan sulit. "Menurut saya sih saya lebih setuju itu dan lebih aman juga dari infeksi dan lain-lain," jelasnya.
Unggahan Instagram
Pada kesempatan sebelumnya, ia membagikan informasi mengenai alasan dan menyunat anak saat masih bayi. Berikut kutipan Reisa pada keterangan foto yang diunggah di Instagram, usai menyunat putra tercintanya.:
1. Mencegah masalah penis. Terkadang, kulup pada penis yang tidak disunat bisa menjadi sulit atau tidak memungkinkan untuk ditarik ke atas (phimosis). Kondisi ini bisa memicu peradangan pada kulup.
2. Lebih mudah dibersihkan, karena biasanya anak laki-laki malu dan menghindari untu dibantu dibersihkan jadi lebih sulit menjaga kebersihannya.
3. Menurunkan risiko penyakit. Termasuk risiko terkena infeksi saluran kemih (ISK), infeksi menular seksual dan kanker penis. Jika ISK tidak ditangani dengan tepat, dapat memicu masalah ginjal nantinya. Risiko sunat tergolong rendah dengan sebagian besar komplikasi seperti infeksi, perdarahan dan gagalnya membuang kulit kulup yang cukup.
Jadi pastikan dilakukan oleh dokter profesional yang berpengalaman. Biasanya di RS bisa dengan dokter bedah, dokter urologi, dokter bedah urologi atau dokter anak. Sunat pada bayi biasanya dianjurkan dilakukan pada minggu-minggu pertama setelah lahir, antara hari pertama hingga kesepuluh, sampai sebelum usia bayi 3 bulan. Bayi akan ditidurkan telentang dengan tangan dan kaki ditahan agar tidak bergerak.
Setelah daerah penis dibersihkan, diberikan anastesi lokal. Kemudian, kulup dipotong, ditutup dengan salep dan dibalut longgar menggunakan perban. Biasanya prosedur ini akan memakan waktu 15 menit. Diresepkan pereda nyeri untuk 24 jam pertama dan umumnya, dibutuhkan 5-10 hari hingga luka sunat benar-benar sembuh. Karena alasan medis inilah #babyyoda kami putuskan untuk disunat saat bayi. Alhamdulilah sudah baik sekarang.