Close Menu
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
Tentang Kami Kontak Kami
  • APP STORE
  • GOOGLE PLAY
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
CEK&RICEKCEK&RICEK
Trending:
  • 8 Tempat Berburu Takjil di Jakarta Saat Ramadhan
  • Bareskrim Tangkap Direktur Persiba Balikpapan Terkait Kasus Narkoba
  • Dialog Ramadan Lintas Agama: Puasa sebagai Sarana Menahan Diri dan Membangun Kebersamaan
  • Rantai Korupsi Tambang Nikel
  • Lady Gaga Bakal Gelar Konser di Singapura pada Mei 2025
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
Home»Opini

Riyadh Menyala

Opini December 1, 20243 Mins Read

Ceknricek.com — Bayangkan ini: Sebuah malam bercahaya di Riyadh, di mana lampu sorot menciptakan suasana gemerlap, para penari bergaya bebas mengitari sebuah struktur hitam raksasa berbentuk kubus. Tampil artis internasional seperti Jennifer Lopez, Becky G, dan fashion show ala Barat, menggadang-gadang pesta besar di panggung global.

Tidak, ini bukan pesta futuristik di set film Hollywood, melainkan bagian dari Riyadh Season, festival hiburan yang diselenggarakan di Arab Saudi. Namun, siapa sangka bahwa “kubus” tersebut memicu badai kritik? Sebagian menyebutnya simbol kemajuan, sementara yang lain, dengan nada sinis, menyebutnya sebagai “khurafat abad ini.”

Di atas panggung, sebuah struktur hitam yang oleh penyelenggara disebut sebagai “instalasi seni” menjadi pusat perhatian. Bagi banyak orang, ia terlihat seperti Ka’bah —pusat ibadah umat Islam di Masjidil Haram, Mekkah, berjarak 870 km dari Riyadh. Dengan strip serupa di Ka’bah, asosiasi pikiran pasti langsung ke Ka’bah.

Namun, alih-alih jamaah khusyuk melakukan tawaf, kubus ini menjadi layar digital untuk memproyeksikan gambar penyanyi dan penari, dengan iringan musik yang, yah, jauh dari suasana spiritual. Gebyar musik, kilau cahaya, dan rampak tari menyatu dan menghentak-hentak layaknya ferstival pop.

Tentu saja, ini memicu reaksi. Media sosial langsung dibanjiri dengan komentar tajam. “Ka’bah palsu?! Apakah ini bentuk baru dari penghormatan atau penghinaan?” tulis seorang pengguna X (dulu Twitter). Yang lain menambahkan dengan getir, “Apakah ulama di Saudi sudah kehilangan daya bicaranya?”

Siapa yang berani berkomentar di sana? Pasti langsung menerima resiko berat. Dan pihak otoritas Saudi dengan cepat membantah anggapan bahwa ini replika Ka’bah. Menurut mereka, struktur tersebut hanyalah empat cermin besar dengan proyeksi digital. Namun, seperti biasa, klarifikasi ini datang dengan nada “Maaf kalau tersinggung, tapi kami tidak salah.”

Riyadh Season dipuji oleh sebagian kalangan sebagai langkah berani menuju modernisasi. Arab Saudi, di bawah komando Putra Mahkota Mohammed bin Salman, berambisi untuk menciptakan citra baru negerinya yang selama ini dikenal bermazhab Wahabi: kini lebih terbuka, lebih progresif, dan—katanya—lebih menyenangkan.

Namun, mari kita hadapi fakta: Sebuah negara yang mengklaim sebagai penjaga dua tempat suci Islam mungkin harus berpikir ulang sebelum menyandingkan hiburan dan simbol agama dalam satu panggung. Kritik dari kalangan ulama, aktivis, hingga warga sedunia menilai, festival ini lebih terlihat seperti parade komersial yang tidak memiliki sensitivitas budaya dan religius.

Ironisnya, pesta besar ini berlangsung di tengah berbagai tragedi di kawasan Timur Tengah. Gaza sudah luluh lantak, Lebanon terbakar, sementara Riyadh menyala-nyala dengan lampu LED dan musik pop. Bagi banyak orang, ini bukan hanya soal estetika, tetapi juga soal prioritas moral.

“Bagaimana mungkin sebuah bangsa menghamburkan jutaan dolar untuk hiburan, sementara umat Islam di tempat lain menderita?” tanya seorang netizen, yang tentunya tak berharap jawaban serius. Sebab, semua tahu, tak mungkin ada yang berani menjawab di negeri dengan tingkat pengamanan yang ketat.

Jika Riyadh Season adalah cerminan globalisasi, maka ini versi karikaturalnya. Di satu sisi, ia menunjukkan ambisi besar Mohammed bin Salman untuk menjadikan Saudi pusat hiburan dunia yang mengundang jutaan turis. Di sisi lain, ia memaksa kita bertanya: Apakah modernisasi harus datang dengan harga kehilangan identitas?

Sementara itu, para penari terus berjingkrak-jingkrak, kubus serupa Ka’bah terus berkilau, serta dunia Arab dan Muslim terus memperdebatkan apakah Riyadh Season langkah maju, mundur, atau sekadar tarian erotik. Salahnya, itu berlangsung di Saudi, meski tempatnya di kota yang jauh dari Mekkah dan Madinah.

Kata orang Arab sendiri:
مَنْ أَرَادَ أَنْ يَقْفِزَ قَفْزَةً طَوِيلَةً، غَالِبًا مَا يَسْقُطُ إِلَى الْوَرَاءِ.
“Siapa yang ingin melompat terlalu jauh, seringkali jatuh ke belakang.” Pepatah Arab ini memberi nasihat agar seseorang tidak terlalu tergesa-gesa atau berlebihan dalam upaya mencapai sesuatu, karena hal itu dapat menyebabkan hasil yang justru berlawanan dengan harapan. Tapi Bin Salman maju tak gentar.

Ma’had Tadabbur al-Qur’an, 01/12/24

Cak AT – Ahmadie Thaha

#riyadh ArabSaudi festivalmusik hiburan
Share. Facebook Twitter Telegram WhatsApp Email

Related Posts

Rantai Korupsi Tambang Nikel

Ironi Dunia Penerbangan Indonesia

Generasi Beta, Selamat Datang

Add A Comment
Leave A Reply Cancel Reply

Sedang Tren

8 Tempat Berburu Takjil di Jakarta Saat Ramadhan

Ceknricek.com — Menjelang waktu berbuka puasa, berburu takjil menjadi salah satu tradisi yang paling dinantikan selama…

Bareskrim Tangkap Direktur Persiba Balikpapan Terkait Kasus Narkoba

March 10, 2025

Dialog Ramadan Lintas Agama: Puasa sebagai Sarana Menahan Diri dan Membangun Kebersamaan

March 10, 2025

Rantai Korupsi Tambang Nikel

March 10, 2025

Lady Gaga Bakal Gelar Konser di Singapura pada Mei 2025

March 10, 2025

Nikita Willy Bagikan Tips Tetap Bugar Saat Berpuasa

March 10, 2025

Hasil Liga Italia: Atalanta Permalukan Juventus 4-0

March 10, 2025

Ironi Dunia Penerbangan Indonesia

March 10, 2025
logo

Graha C&R, Jalan Penyelesaian Tomang IV Blok 85/21, Kav DKI Meruya Ilir, Jakarta Barat. redaksi@ceknricek.com | (021) 5859328

CEK & RICEK
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor
575/DP-Verifikasi/K/X/2020

Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
© 2017-2025 Ceknricek.com Company. All rights reserved.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.