Cekrnricek.com — Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta Jumat (10/1) ditutup menguat didukung sentimen eksternal dan domestik. Begitu pula dengan Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir pekan ditutup menguat tipis seiring naiknya bursa saham regional Asia.
Rupiah ditutup menguat 82 poin atau 0,6 persen di level Rp13.772 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp13.854 per dolar AS. Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Jumat menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp13.812 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp13.860 per dolar AS.
Rupiah pada pagi hari dibuka menguat Rp13.854 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp13.745 per dolar AS hingga Rp13.855 per dolar AS.
Rupiah menguat bersama mayoritas mata uang Asia lainnya. Rupiah memimpin penguatan mata uang Asia terhadap dolar AS, disusul ringgit Malaysia yang menguat 0,29 persen, peso Filipina menguat 0,23 persen, rupee India menguat 0,19 persen, baht Thailand menguat 0,16 persen, dolar Singapura menguat 0,14 persen dan yuan China yang menguat 0,10 persen terhadap dolar AS.
Dari eksternal, prospek perang di Timur Tengah surut ketika Amerika Serikat dan Iran mundur dari konfrontasi lebih lanjut menyusul serangan pesawat tak berawak AS yang menewaskan seorang komandan militer Iran dan yang dibalas Iran melalui serangan terhadap pasukan AS di Irak.
Salah satu yang sedang ditunggu-tunggu pelaku pasar adalah negosiasi perdagangan fase pertama antara Amerika Serikat dengan China yang akan diteken dalam waktu dekat ini. Di sisi lain, Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global tahun 2020 akan tumbuh 3-3,1 persen, meningkat dari 2,9 persen.

IHSG menguat 0,45 poin atau 0,01 persen ke posisi 6.274,94. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 1,17 poin atau 0,12 persen menjadi 1.018,01.
Secara sektoral, lima sektor naik dimana sektor pertambangan naik paling tinggi 1,54 persen, diikuti sektor perdagangan dan infrastruktur masing-masing naik 0,54 persen dan 0,18 persen. Sementara itu, lima sektor lainnya turun dimana sektor industri dasar turun paling dalam yaitu 0,7 persen diikuti sektor pertanian dan sektor manufaktur masing-masing 0,59 persen dan 0,46 persen.
Baca Juga: Akhir Tahun 2019, Cadangan Devisa Indonesia US$129,2 Miliar
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi beli saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing atau net foreign buy sebesar Rp95,12 miliar. Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 462.827 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 13,14 miliar lembar saham senilai Rp6,32 triliun. Sebanyak 197 saham naik, 188 saham menurun, dan 157 saham tidak bergerak nilainya.
Sementara itu, bursa saham regional Asia antara lain indeks Nikkei menguat 110,7 poin atau 0,47 persen ke 23.850,57, indeks Hang Seng menguat 77,2 poin atau 0,27 persen ke 28.638,2, dan indeks Straits Times melemah 7,29 poin atau 0,22 persen ke posisi 3.254,77.
BACA JUGA: Cek BISNIS INDUSTRI, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini