Ceknricek.com — Bank Indonesia mencatat posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2020 tercatat US$131,7 miliar atau meningkat US$2,5 miliar dibandingkan akhir Desember 2019 sebesar US$129,2 miliar.
BI mengatakan posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 7,8 bulan impor atau 7,5 bulan impor ditambah pembayaran utang luar negeri pemerintah dan berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.
“Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,” tulis BI dalam siaran pers yang dilansir dari situ Bi.go.id, Jumat (7/2).
Baca Juga: Akhir Tahun 2019, Cadangan Devisa Indonesia US$129,2 Miliar
Peningkatan cadangan devisa pada Januari 2020 terutama didorong penerbitan obligasi global pemerintah, penerimaan devisa migas, dan penerimaan valas lainnya. Bank Indonesia memandang cadangan devisa tetap memadai didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang tetap baik.
Sehari sebelumnya Bank Indonesia menetapkan tingkat imbalan Sukuk Tabungan untuk seri ST006 periode 11 Februari 2020 s.d. 10 Mei 2020 adalah sebesar 6,75 persen. Hal ini sehubungan dengan keputusan tingkat suku bunga BI 7-Day (Reverse) Repo Rate sebesar 5 persen yang berlaku mulai tanggal 23 Januari lalu.
Tingkat imbalan tersebut merupakan tingkat imbalan minimal (floor) mengingat hasil hasil penjumlahan dari tingkat suku bunga BI 7-Day (Reverse) Repo Rate dan spread tetap menghasilkan angka yang lebih rendah dari tingkat imbalan minimal (floor). Adapun spread tetap untuk seri ST006 adalah sebesar 175 bps (1,75 persen).
BACA JUGA: Cek AKTIVITAS KEPALA DAERAH, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini