Close Menu
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
Tentang Kami Kontak Kami
  • APP STORE
  • GOOGLE PLAY
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
CEK&RICEKCEK&RICEK
Trending:
  • 8 Tempat Berburu Takjil di Jakarta Saat Ramadhan
  • Bareskrim Tangkap Direktur Persiba Balikpapan Terkait Kasus Narkoba
  • Dialog Ramadan Lintas Agama: Puasa sebagai Sarana Menahan Diri dan Membangun Kebersamaan
  • Rantai Korupsi Tambang Nikel
  • Lady Gaga Bakal Gelar Konser di Singapura pada Mei 2025
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
Home»SEJARAH

Sejarah Hari Ini: Ambarawa Berhasil Direbut dari Sekutu

SEJARAH December 15, 20194 Mins Read

Ceknricek.com — Hari ini 74 tahun lalu, tepatnya pada 15 Desember 1945, Indonesia memenangkan pertempuran di Ambarawa dan merebut kota tersebut dari tangan Sekutu.

Meski demikian, Indonesia harus kehilangan setidaknya dua ribu tentara gugur dalam medan laga. Peristiwa ini kelak dikenal dengan nama Palagan Ambarawa.

Sekutu Mendarat di Jawa

Pasca Perang Dunia II, Sekutu kembali mendarat di Semarang pada 20 Oktober 1945. Kedatangan mereka untuk merehabilitasi tawanan perang dan internir di beberapa kamp sekitar Ambarawa, Semarang, dan Magelang .

Dipimpin oleh Brigadir Bethell, kesatuan RAPWI (Rehabilitation of Allied Prisoners of War and Internees) ini akhirnya sampai di Magelang pada 26 Oktober 1945. Meski demikian RAPWI tidak melulu datang sebagai tim medis. Pasukan bersenjata juga turut bersama mereka. 

Ambarawa Berhasil Direbut dari Sekutu
Sumber: Istimewa

Sesampainya di Magelang, kota tersebut nyatanya malah diduduki dengan alasan untuk mengevakuasi tawanan perang yang disekap bertahun-tahun oleh Jepang di beberapa tempat, yang sebagian banyak juga terdiri dari orang Indonesia.

“Perselisihan timbul karena sikap orang-orang Belanda tertentu yang diperbantukan kepada RAPWI, dan pemboikotan dilancarkan sebagai tindakan balasan oleh pemuda setempat,” catat Ben Anderson dalam Revoloesi Pemoeda: Pendudukan Jepang dan Perlawanan di Jawa 1944-1946 (1988:174).

Baca Juga: Sejarah hari Ini: Rakyat Surabaya Bangkit Melawan Sekutu

Bentrokan antara tentara Sekutu dengan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dengan dibantu Laskar Pemuda tak dapat dihindari. Sekutu yang dimotori tentara Gurkha yang terkenal sadis akhirnya bertempur melawan Tentara Republik yang menggunakan senjata rampasan dan bambu runcing. 

Ambarawa Berhasil Direbut dari Sekutu
Sumber: Istimewa

Pada 21 November 1945, akhirnya Tentara Inggris berhasil dipukul mundur dari Magelang ke Ambarawa dan mereka dikepung pasukan Republik. Meski demikian, dalam pengepungan ini salah satu pemimpin pasukan Indonesia Letkol. Isdiman gugur dalam pertempuran pada 26 November 1945.

Isdiman yang merupakan perwira andalan dari Jenderal Sudirman itu gugur di wilayah Jambu, daerah selatan Ambarawa, di mana pada waktu itu Sekutu memberondong pasukan TKR dengan menggunakan pesawat terbang pemburu cocor merah dari atas langit.

Ambarawa Berhasil Direbut dari Sekutu
Sumber: Istimewa

Kematian Isdiman akhirnya disusul dengan turunnya langsung Sudirman untuk memimpin pasukan Republik dalam memukul mundur Sekutu. Kehadirannya pun memberikan napas baru pada pasukan-pasukan RI. 

Siasat Supit Urang 

Pada 11 Desember 1945, seluruh komando pasukan TKR dan Laskar Rakyat dari berbagai wilayah akhirnya dikumpulkan di bawah kendali Sudirman. Ia pun memperkenalkan strategi rencana pertempuran cepat, cerdik, serentak di segala sektor yang dinamakan strategi Supit Urang. 

Dilansir dari situs resmi Komando Daerah Militer (Kodam) XIV Hasanuddin, taktik Supit Urang dilakukan dengan gerakan pendobrakan oleh pasukan pemukul dari arah Selatan dan Barat ke arah Timur menuju Semarang. 

Ambarawa Berhasil Direbut dari Sekutu
Sumber: Istimewa

Baca Juga: Sejarah Hari Ini: Jepang Menyerah Terhadap Sekutu

Gerakan tersebut diikuti dengan gerakan penjepitan dari kanan dan kiri sebagaimana halnya seekor udang menjepit mangsanya, untuk selanjutnya Supit bertemu di bagian luar Ambarawa ke arah Semarang. 

Untuk menjalankan taktik ini digunakan empat kelompok yang terdiri dari beberapa pasukan dengan tujuan musuh benar-benar dalam kondisi terkurung dan komunikasi dengan pusat terputus. Pada waktu itu Sudirman menggunakan beberapa tempat di dataran tinggi seperti Bawen, Lemahabang, Bandungan, Tuntang, Banyubiru, Ngampin, Jambu, Kelurahan, dan Baran sebagai tempat menggempur musuh. 

Penyerangan dadakan yang dilakukan TKR dan Laskar Rakyat itu akhirnya mengakibatkan Sekutu kalang kabut, pertempuran Ambarawa yang berlangsung dari tanggal 12 sampai 15 Desember 1945 berhasil memukul mundur mereka dari Ambarawa dengan gemilang. 

Ambarawa Berhasil Direbut dari Sekutu
Sumber: Istimewa

Dilansir dari Kompas, Sejarawan PJ Drooglever dalam bukunya Uneasy Econters: Semarang, Ambarawa, and Magelang During the First Months of the Revolution mencatat, jumlah korban dari pihak Indonesia mencapai 2.000 orang. Sementara, pasukan Sekutu kehilangan tentara 100 orang, dan para mantan tawanan perang dan interniran sebanyak 75 orang.

Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 163 Tahun 1999 dan Surat Keputusan Kasad Nomor Skep/662/XII/1999, ditetapkan tanggal 15 Desember kemudian ditetapkan sebagai ”Hari Juang Kartika”.

BACA JUGA: Cek POLITIK, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini

ambarawa Indonesia pertempuran sekutu TodayHistory
Share. Facebook Twitter Telegram WhatsApp Email

Related Posts

Indonesia Berada Dalam Lika Liku Sejarah

Inggris Kembalikan 6000 Artefak Kuno yang Dipinjam dari Irak untuk Penelitian

Kota Berusia 3.400 Tahun Ditemukan di Irak Utara

Add A Comment
Leave A Reply Cancel Reply

Sedang Tren

8 Tempat Berburu Takjil di Jakarta Saat Ramadhan

Ceknricek.com — Menjelang waktu berbuka puasa, berburu takjil menjadi salah satu tradisi yang paling dinantikan selama…

Bareskrim Tangkap Direktur Persiba Balikpapan Terkait Kasus Narkoba

March 10, 2025

Dialog Ramadan Lintas Agama: Puasa sebagai Sarana Menahan Diri dan Membangun Kebersamaan

March 10, 2025

Rantai Korupsi Tambang Nikel

March 10, 2025

Lady Gaga Bakal Gelar Konser di Singapura pada Mei 2025

March 10, 2025

Nikita Willy Bagikan Tips Tetap Bugar Saat Berpuasa

March 10, 2025

Hasil Liga Italia: Atalanta Permalukan Juventus 4-0

March 10, 2025

Ironi Dunia Penerbangan Indonesia

March 10, 2025
logo

Graha C&R, Jalan Penyelesaian Tomang IV Blok 85/21, Kav DKI Meruya Ilir, Jakarta Barat. redaksi@ceknricek.com | (021) 5859328

CEK & RICEK
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor
575/DP-Verifikasi/K/X/2020

Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
© 2017-2025 Ceknricek.com Company. All rights reserved.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.