Close Menu
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
Tentang Kami Kontak Kami
  • APP STORE
  • GOOGLE PLAY
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
CEK&RICEKCEK&RICEK
Trending:
  • 8 Tempat Berburu Takjil di Jakarta Saat Ramadhan
  • Bareskrim Tangkap Direktur Persiba Balikpapan Terkait Kasus Narkoba
  • Dialog Ramadan Lintas Agama: Puasa sebagai Sarana Menahan Diri dan Membangun Kebersamaan
  • Rantai Korupsi Tambang Nikel
  • Lady Gaga Bakal Gelar Konser di Singapura pada Mei 2025
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
Home»SEJARAH

Sejarah Hari Ini: Papua Nugini Merdeka dari Australia

SEJARAH September 16, 20194 Mins Read

Ceknricek.com — Tepat pada tanggal hari ini, 44 tahun yang lalu, 16 September 1975, Papua Nugini merdeka dari pendudukan Australia tanpa melalui peperangan. 

Negara kelompok masyarakat Melanesia ini merebut kemerdekaannya dari hasil pertempuran tiga negara besar dalam Perang Dunia II, yakni Jepang, Amerika, dan Australia.

Meskipun demikian, negara bagian persemakmuran Inggris ini tetap mengakui Ratu Inggris yang diwakili Gubernur jenderal Sebagai kepala Negaranya.

Awal Mula Koloni di Papua Nugini

Invasi orang Eropa ke Papua Nugini terjadi sekitar abad ke-15 sampai abad ke-17. Dikutip dari Tirto, Ann Turner dalam bukunya Historical Dictionary of Papua New Guinea (2011), menulis bahwa Portugis, Belanda, dan Spanyol datang ke sana untuk mencari rempah-rempah.

Sumber: BBC

Meski begitu, mereka tidak berhasil menjadikan Papua Nugini sebagai koloni mereka. Hingga Britania Raya kemudian masuk pada abad ke-19  dan merekrut penduduknya –terkadang secara paksa– untuk menjadi awak kapal dan pekerja di Samoa dan Australia.

Di abad ke-19, Inggris dan Jerman yang berada di dua kubu yang berseberangan dan tengah gencar-gencarnya melakukan “penaklukan” akhirnya menjadikan pulau tersebut sebagai pos perdagangan dan koloni baru, hal ini pun berdampak pula pada wilayah Papua Nugini. 

Baca Juga: Sejarah Hari Ini: Tank Pertama Kali Digunakan dalam Pertempuran

Awal abad 20, Perang Dunia I pecah dan dimenangkan oleh Sekutu. Paska perjanjian Versailles, Britania kemudian menyerahkan urusan Papua Nugini kepada Australia. Selain melakukan pengelolaan teritori secara tepisah dari Australia, para misionaris juga mendirikan gereja dan sekolah. 

Sumber: Businessadvantage

Tahun 1942, setelah Jepang melakukan serangan tiba-tiba ke Pearl Harbor, yang sekaligus menjadi pemantik Perang Dunia II. Mereka kemudian menginvasi papua Nugini, di Rabaul, sebagai batu loncatan untuk menuju Australia. 

Awalnya pasukan Dai Nipon ini ingin menaklukkan kota Port Moresby dari arah laut, namun upaya itu gagal karena dicegat oleh pasukan AS dalam pertempuran Laut Koral pada Mei 1942.

Gagal di laut, bentrokan antara pasukan Jepang dengan negara Sekutu kemudian berlangsung di daratan hingga tahun akhir Perang Dunia II (1945) dengan kalahnya Jepang dari Sekutu.

Seusai perang, teritorial daerah Papua dan Nugini kemudian dilebur menjadi satu pada 1949 dan menjadi Papua Nugini. Penduduk lokal pun mulai mendapat tempat di pemerintahan ketika tiga orang terpilih menjadi anggota legislatif. Dari sinilah kemudian cikal bakal munculnya negara Papua Nugini. 

Kemerdekaan Secara Damai?

Tahun 1960, tatkala PBB mengeluarkan aturan untuk menghapus kolonisasi membuat Australia yang menjadi Dewan Perwalian PBB mau tak mau harus mematuhinya dan memberikan kemerdekaan pada negara koloninya Papua Nugini.

Sumber: Istimewa

Tahun 1972, setelah Michael Somare terpilih sebagai Kepala Menteri Papua Nugini yang baru, begitu menjabat ia pun langsung melakukan lobi politik dengan pemerintah Australia supaya Papua Nugini segera menjadi wilayah yang mandiri. Hanya berselang satu tahun kemudian, pemerintah Australia setuju dengan gagasan tersebut.

“Pemerintah Australia akan secepatnya membantu kemerdekaan Papua Nugini. Dewan Legislatif Papua Nugini akan segera disahkan untuk membentuk pemerintahan sendiri 1 Desember tahun 1973,” kata Paul Hasluck seperti ditulis Donald Denoon dalam A Trial Separation: Australia and the Decolonisation of Papua New Guinea (2005).

Baca Juga: Sejarah Hari Ini: Jerman Menyerang Polandia

Dua tahun kemudian, setelah berjuang dan sempat mengalami konflik berdarah dengan Partai Oposisi (Josephine Abaijah/gerakan Papua Besena) hari bersejarah bagi Papua Nugini akhirnya tiba. Pada 16 September 1975, Papua Nugini pun secara resmi menjadi negara merdeka.

Mencegah Pihak Lain Merdeka

Awal sebuah kemerdekaan belum tentu menjadi awal yang baik bagi sebuah negara untuk menjadi mandiri atau mengajarkan sejarahnya kepada penerus. Begitu mendapatkan statusnya sebagai negara merdeka, Papua Nugini justru melarang daerah otonom Bougainville untuk merdeka.

Prince Charles at Independence Day ceremonies in Papua New Guinea, September 16, 1975. Sumber: ABC

Penduduk di seberang Timur Pulau Papua itu memang enggan menjadi bagian dari Papua Nugini. Pasalnya, daerah yang terkenal dengan tambang emasnya tersebut mengalami kerusakan lingkungan yang parah sejak ditambang  pada 1961 oleh Papua Nugini, dan penduduknya pun mengklaim bahwa mereka tidak mendapat hasil keuntungan yang sepadan dari pihak pemerintah.

Sekitar 45 persen pendapatan nasional Papua Nugini memang bergantung dari hasil tambang tersebut. Perang pun berkecamuk antara kedua belah pihak tatkala penduduk Bougainville mengeluarkan deklarasi kemerdekaan tandingan pada 1975 dan menyebut wilayahnya sebagai Republik Solomon Utara.

Baca Juga: Sejarah Hari Ini: Santo Marinus Mendirikan Negara Republik San Marino

Dua tahun kemudian, Papua Nugini baru mau melepaskan Bougainville pada 1997, setelah campur tangan dari Selandia Baru. Pada November 2019 mendatang, Bougainville sendiri diagendakan akan melakukan deklarasi kemerdekaan. Terlepas dari itu semua, Papua Nugini juga secara resmi tidak mendukung keinginan Papua Barat untuk merdeka dari Indonesia dengan alasan memiliki kerja sama dengan Indonesia.

Sumber: ABC

Menteri Luar Negeri papua Nugini, Soroi Eoe, memang belum bisa mendukung pembebasan Papua Barat dan masih mengakui kedaulatan Indonesia. Meskipun demikian, Soroi mendesak PBB agar segera menyelidiki kekerasan di Papua. 

“Papua Nugini harus sangat hati-hati merespon isu ini karena faktanya kita bersebelahan dengan Indonesia,” kata Soroi, dikutip dari Tirto, Senin (16/9).

BACA JUGA: Cek POLITIK, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.

#Australia #papuanugini #sejarah merdeka TodayHistory
Share. Facebook Twitter Telegram WhatsApp Email

Related Posts

Indonesia Berada Dalam Lika Liku Sejarah

Inggris Kembalikan 6000 Artefak Kuno yang Dipinjam dari Irak untuk Penelitian

Kota Berusia 3.400 Tahun Ditemukan di Irak Utara

Add A Comment
Leave A Reply Cancel Reply

Sedang Tren

8 Tempat Berburu Takjil di Jakarta Saat Ramadhan

Ceknricek.com — Menjelang waktu berbuka puasa, berburu takjil menjadi salah satu tradisi yang paling dinantikan selama…

Bareskrim Tangkap Direktur Persiba Balikpapan Terkait Kasus Narkoba

March 10, 2025

Dialog Ramadan Lintas Agama: Puasa sebagai Sarana Menahan Diri dan Membangun Kebersamaan

March 10, 2025

Rantai Korupsi Tambang Nikel

March 10, 2025

Lady Gaga Bakal Gelar Konser di Singapura pada Mei 2025

March 10, 2025

Nikita Willy Bagikan Tips Tetap Bugar Saat Berpuasa

March 10, 2025

Hasil Liga Italia: Atalanta Permalukan Juventus 4-0

March 10, 2025

Ironi Dunia Penerbangan Indonesia

March 10, 2025
logo

Graha C&R, Jalan Penyelesaian Tomang IV Blok 85/21, Kav DKI Meruya Ilir, Jakarta Barat. redaksi@ceknricek.com | (021) 5859328

CEK & RICEK
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor
575/DP-Verifikasi/K/X/2020

Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
© 2017-2025 Ceknricek.com Company. All rights reserved.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.