Close Menu
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
Tentang Kami Kontak Kami
  • APP STORE
  • GOOGLE PLAY
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
CEK&RICEKCEK&RICEK
Trending:
  • 8 Tempat Berburu Takjil di Jakarta Saat Ramadhan
  • Bareskrim Tangkap Direktur Persiba Balikpapan Terkait Kasus Narkoba
  • Dialog Ramadan Lintas Agama: Puasa sebagai Sarana Menahan Diri dan Membangun Kebersamaan
  • Rantai Korupsi Tambang Nikel
  • Lady Gaga Bakal Gelar Konser di Singapura pada Mei 2025
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
Home»SEJARAH

Sejarah Hari Ini: Pengubahan Nama Batavia Menjadi Jakarta

SEJARAH December 30, 20194 Mins Read

Ceknricek.com — Pada mulanya nama Jakarta bukanlah Jakarta, melainkan Batavia. Nama Batavia dipakai sekitar tahun 1621 hingga tahun 1942 ketika Hindia Belanda jatuh ke tangan Jepang. 

Pada zaman penjajahan Jepang, nama Jakarta cukup populer ketilka Dai Nippon melakukan upaya de-Nederlandisasi atau mengganti segala hal yang berbau Belanda, termasuk nama Batavia.

Pegukuhan nama Jakarta kemudian ditegaskan kembali pemerintah Indonesia lewat Menteri Penerangan Arnold Mononutu pada 30 Desember 1949, tepat hari ini, 70 tahun lalu sesudah Konferensi Meja Bundar di Den Haag, Belanda.

Foto: Istimewa

Baca Juga: Sejarah Hari Ini: Tragedi Angke, Pembantaian Orang China di Batavia

Sebelum nama Batavia, kota Jakarta juga sempat dikenal dengan nama  Sunda Kelapa ketika pangeran Jayakarta masih berkuasa di daerah tersebut. Sebutan Sunda Kelapa kelak juga berganti kembali menjadi Jayakarta. 

Di tanah kekuasaan Pengeran Jayakarta ini, kelak VOC membangun benteng kuat pada 1618, dan pada tahun berikutnya berhasil mengalahkan Pangeran Jayakarta lewat tangan Jan Pieterzoon Coen. 

Melalui tangan Jan Pieterzoon Coen yang saat itu menjabat sebagai Gubernur Jenderal VOC, pada 1621 dibangunlah pemerintah kota bernama Batavia yang dikendalikan VOC di balik tembok Oomlanden. 

Foto: Istimewa

Mengutip Tirto, Sagimun Mulus Dumadi dalam Jakarta dari Tepian Air Ke Kota Proklamasi (1988), orang “yang memberi nama Batavia itu adalah seorang pegawai VOC yang bernama van Raay. Nama Batavia diberikan kepada benteng Belanda secara acuh tak acuh dalam suatu pesta mabuk-mabukan pada tanggal 12 Maret 1619.”

Ketika lidah orang-orang Belanda menyebut kota itu Batavia, semantara lidah orang-orang pribumi di sekitar kota menyebutnya sebagai Betawi. “Tentang asal mula nama Betawi itu, ada yang mengatakan bahwa hal itu hanya kesalahan penyebutan kata Batavia,” tulis Sagimun.

Tak hanya lidah orang pribumi di kampung-kampung atau pasar saja yang menyebutnya Betawi. Beberapa surat kabar berbahasa Melayu (yang jadi cikal-bakal bahasa Indonesia) dan beberapa karya sastra pun menyebut kota itu dengan Betawi.

Baca Juga: Sejarah Hari Ini: Adrian Valckenier dan Rapat Darurat Dewan Hindia Belanda

Foto: Istimewa

Sebutan Batavia sebagai nama kota hanya bertahan sampai 1942 saja. Setelah Hindia Belanda dikalahkan dengan mudah oleh pemerintah militer Jepang, nama kota pun diubah menjadi Jakarta. Kala itu dieja: Djakarta, kependekan dari kata Jayakarta.

Pada masa pendudukan Jepang, nama Jakarta kian populer. Setidaknya di area lapangan Monas saat ini berada, dulu terdapat sebuah lapangan bernama Lapangan Ikada, yang merupakan singkatan dari Ikatan Atletik Djakarta. Dalam teks proklamasi, tempat perumusan naskah seperti tertera dalam teks adalah: Djakarta.

Ketika itu Jepang berusaha membuang segala hal berbau Belanda dan menggantikannya dengan istilah Indonesia atau Jepang. Menurut Lasmijah Hardi dalam Jakartaku, Jakartamu, Jakarta Kita (1987), pergantian nama itu bertepatan dengan perayaan Hari Perang Asia Timur Raya pada 08 Desember 1942. Jakarta menjadi daerah istimewa dengan nama Jakarta Tokubetsu Shi.

Baca Juga: Sejarah Hari Ini: Penyerangan Mataram ke Batavia

Foto: Istimewa

Setelah Jepang kalah dan Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945, nama Jakarta tetap dipakai orang Indonesia. Pelan-pelan orang-orang pro Belanda dalam panji-panji Nederlandsch Indië Civil Administratie (NICA), berusaha menjadikan Indonesia sebagai bagian dari Kerajaan Belanda lagi.

Setelah membuat Jakarta tidak aman bagi pemerintah Republik Indonesia yang baru berdiri, NICA dan militer Belanda yang pelan-pelan memperkuat diri akhirnya menguasai Jakarta sebagai daerah pendudukan mereka. Kota itu tak ingin mereka sebut Jakarta, tapi Batavia. Seperti sebelum Jepang datang. Mereka menguasai kota itu setidaknya hingga akhir Desember 1949 lewat Agresi Militer.

Foto: Istimewa

Pada tahun 1949, ketika berlangsung Konferensi Meja Bundar di Den Haag, Belanda. Dalam kesempatan tersebut, Menteri Penerangan (Kabinet Republik Indonesia Serikat) Arnold Mononutu pada 30 Desember 1949 mengumumkan penggantian nama Batavia menjadi Jakarta.

Pengumuman itu juga dilakukan berbarengan dengan proses de-Nedernalisasi aset-aset Belanda ke Indonesia. Pemberian nama Jakarta kembali dikukuhkan pada 22 Juni 1956 oleh Wali Kota Jakarta Sudiro (1953-1960). 

BACA JUGA: Cek BIOGRAFI, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini

#batavia #Jakarta #sejarah TodayHistory
Share. Facebook Twitter Telegram WhatsApp Email

Related Posts

Indonesia Berada Dalam Lika Liku Sejarah

Inggris Kembalikan 6000 Artefak Kuno yang Dipinjam dari Irak untuk Penelitian

Kota Berusia 3.400 Tahun Ditemukan di Irak Utara

Add A Comment
Leave A Reply Cancel Reply

Sedang Tren

8 Tempat Berburu Takjil di Jakarta Saat Ramadhan

Ceknricek.com — Menjelang waktu berbuka puasa, berburu takjil menjadi salah satu tradisi yang paling dinantikan selama…

Bareskrim Tangkap Direktur Persiba Balikpapan Terkait Kasus Narkoba

March 10, 2025

Dialog Ramadan Lintas Agama: Puasa sebagai Sarana Menahan Diri dan Membangun Kebersamaan

March 10, 2025

Rantai Korupsi Tambang Nikel

March 10, 2025

Lady Gaga Bakal Gelar Konser di Singapura pada Mei 2025

March 10, 2025

Nikita Willy Bagikan Tips Tetap Bugar Saat Berpuasa

March 10, 2025

Hasil Liga Italia: Atalanta Permalukan Juventus 4-0

March 10, 2025

Ironi Dunia Penerbangan Indonesia

March 10, 2025
logo

Graha C&R, Jalan Penyelesaian Tomang IV Blok 85/21, Kav DKI Meruya Ilir, Jakarta Barat. redaksi@ceknricek.com | (021) 5859328

CEK & RICEK
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor
575/DP-Verifikasi/K/X/2020

Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
© 2017-2025 Ceknricek.com Company. All rights reserved.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.