Ceknricek.com — Dekade 1960-an ada perlombaan antariksa antara dua negara adidaya, yakni Uni Soviet dan Amerika Serikat (AS) yang kelak dikenal dengan Perang Bintang.
Persaingan menjelajahi luar angkasa itu kemudian mengejutkan banyak negara dengan keberhasilan Uni Soviet meluncurkan roket Vostok I dengan Yuri Gagarin di dalamnya.
AS tentu saja kalang kabut. Mereka semakin gencar melakukan bermacam proyek antariksa, hingga muncullah roket Saturn I dalam misi Saturn-Apollo I yang diluncurkan hari ini, 58 tahun yang lalu, tepatnya, 27 Oktober 1961.
Misi kali pertama dari negeri Paman Sam ini kelak akan menjadi rangkaian misi luar angkasa NASA hingga mereka meraih keberhasilan mendarat di bulan dengan membawa Neil Amstrong.
Ambisi Kennedy
Menurut laman Britannica, roket Saturn I merupakan salah satu dari serangkaian kendaraan yang dibuat oleh Amerika Serikat dalam misi eksplorasi ruang angkasa sejak tahun 1958 sehubungan dengan program Apollo.
Program Apollo sendiri kelak menjadi salah satu perhatian khusus dan ambisi dari Presiden John F. Kennedy ketika ia terpilih pada tahun 1961.
Namun, di tengah-tengah gagasan ini negara saingannya telah berhasil mengorbitkan manusai pertamanya ke orbit bumi.
Soviet mengejutkan dunia dengan melakukan peluncuran manusia pertama, yaitu Yuri A. Gagarin ke orbit bumi pada 12 April 1961 dan menjadi orang pertama di bumi yang melakukan kunjungan luar angkasa.
Baca Juga: Sejarah Hari Ini: William Herschel Menemukan Enceladus
Sebelumnya, Uni Soviet juga telah meluncurkan program mereka dalam memperingati 40 tahun Revolusi Bolshevik, namun mengalami kegagalan dnn meledak bersama sekor anjing di dalamnya yang bernama Laika, pada tahun 1957.
Setelah itu pemerintahan Kennedy kemudian mengajukan sebuah proposal ambisius untuk mengejar ketertinggalan eksplorasi antariksa dari Soviet.
Kennedy berencana untuk membawa manusia ke bulan dan mengajak seluruh rakyat Amerika mendukung proyek tersebut. Pada 25 Mei 1961, Kennedy melemparkan tantangan tersebut di depan Kongres dengan sebuah pidato.
“Saya percaya bangsa ini bisa berkomitmen mencapai tujuan, sebelum dekade ini berakhir telah mendaratkan manusia di bulan dan kembali ke bumi dalam keadaan selamat,” katanya.
Setelah itu, maka dimulailah misi Apollo oleh pemerintah AS. Arsip pemberitaan New York Times 29 Mei 1964 menyebutkan, salah satu tahap awal keberhasilan program tersebut adalah peluncurkan roket Saturn 1.
Keberhasilan itu merupakan langkah simbolis program fantastis yang nantinya akan menempatkan manusia untuk kali pertama mendaratkan dua astronot di permukaan bulan.
Secara teknis, penerbangan tidak membawa Proyek Apollo lebih dekat ke bulan. Namun secara psikologis hal itu dapat membangkitkan kembali minat dan dukungan dari rakyat terhadap pemerintahan.
Spesifikasi Saturn I
Saturn dalam eksplorasi ruang angkasa merupakan salah satu dari beberapa alat kelengkapan yang digunakan untuk meluncurkan pesawat ke luar atmosfer.
Roket ini dikembangkan oleh AS pada tahun 1958 guna dimanfaatkan untuk pengembangan program Apollo atau khusus untuk pendaratan di bulan.
Roket setinggi 50 meter tersebut memiliki bobot 420 kilogram dan diluncurkan dari Kennedy Space Center NASA. Peluncuran pertama dilakukan pada tanggap 27 Oktober 1961.
Baca Juga: Sejarah Hari Ini: Apollo 7, Misi Berawak NASA Berhasil Capai Orbit Bumi
Sukses peluncuran ini kemudian diikuti oleh sembilan peluncuran lain. Salah satunya adalah roket Saturn IB yang digunakan untuk peluncuran misi Apollo Earth baik yang tanpa awak maupun yang berawak (1966-1968).
Kemudian roket Saturn V yang diluncurkan pertama kali pada 9 November 1967. Roket ini digunakan untuk 10 misi Apollo berawak pada kurun waktu tahun 1968-1972, serta untuk misi tak berawak pada tahun 1973.
Secara khusus Saturn I merupakan kendaraan dua tingkat berbahan bakar cair yang menempatkan versi uji pesawat ruang angkasa Apollo dan pesawat tak berawak lainnya ke orbit Bumi pada awal 1960-an.
BACA JUGA: Cek OPINI, Opini Terkini Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.