Close Menu
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
Tentang Kami Kontak Kami
  • APP STORE
  • GOOGLE PLAY
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
CEK&RICEKCEK&RICEK
Trending:
  • 8 Tempat Berburu Takjil di Jakarta Saat Ramadhan
  • Bareskrim Tangkap Direktur Persiba Balikpapan Terkait Kasus Narkoba
  • Dialog Ramadan Lintas Agama: Puasa sebagai Sarana Menahan Diri dan Membangun Kebersamaan
  • Rantai Korupsi Tambang Nikel
  • Lady Gaga Bakal Gelar Konser di Singapura pada Mei 2025
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
Home»SEJARAH

Sejarah Hari Ini: Televisi Ditemukan Hingga Akhirnya Mengubah Dunia

SEJARAH October 30, 20195 Mins Read

Ceknricek.com — Televisi sebagai media informasi saat ini sudah berkembang pesat sejak ditemukannya kotak kubus ini oleh John Logie Baird yang menciptakan pemancar televisi pertama di Inggris tepat hari ini, 94 tahun silam, 30 Oktober 1925, hingga akhirnya mengubah dunia.

Di Indonesia sendiri menurut survei yang dilakukan oleh Nielsen, televisi merupakan media utama yang dikonsumsi masyarakat, baik di Jawa maupun luar Jawa. Televisi dikonsumsi 95 persen masyarakat, disusul internet 33 persen, Radio 20 persen, Surat kabar 20 persen, Tabloid 6 persen, dan Majalah 5 persen.

Evolusi Kotak Kubus

Dalam sejarahnya televisi sebagai medium komunikasi tidak tiba-tiba saja jatuh dari langit. Kotak kubus yang awalnya berukuran 12 inci ini mengalami evolusi yang cukup panjang hingga berakhiir dengan televisi flat plasma yang sekarang menempel di tembok rumah Anda.

Merujuk tulisan Micthell Stephens dari New York University, History of Television, leluhur televisi modern yang kita pakai saat ini tercetus pada 7 September 1927. Kala itu, Philo Taylor Franswoth, seorang penemu yang baru berusia 21 tahun, mendemonstrasikan ciptaannya berupa televisi elektronik di San Francisco, AS.

Sumber: Istimewa

Fransworth mulai menciptakan televisi kala memasuki sekolah menengah. Ia ketika itu tengah meneliti tentang bagaimana membangun sistem yang dapat mengambil gambar bergerak dan kemudian mentransmisikannya dengan memanfaatkan gelombang radio.

Franswoth sebenarnya bukan yang pertama. Prototipe televisi sudah diciptakan 16 tahun sebelum Franswoth mendemonstrasikan apa yang ia kerjakan. Boris Rosing, ilmuwan asal Rusia, teridentifikasi sebagai sosok pertama yang melakukan percobaan mentransmisikan gambar kasar pada tahun 1911.

Boris Roring. Sumber: Curious Historian

Sementara itu, di dekade  awal 1920-an, masih merujuk apa yang dipaparkan Stephens, dua tokoh dari AS dan Inggris bernama John Logie Baird dan Charles Francis Jenkins sukses mendemonstrasikan sistem serupa. 

Baca Juga: Sejarah Hari Ini: Bagaimana Kabel Menghubungkan Hindia Belanda dan Dunia?

Namun, kedua penemu tersebut menciptakan “televisor” dengan memanfaatkan gambar yang telah dipindai dan digerakkan oleh semacam cakram dengan lubang-lubang yang disusun dalam pola spiral.

Perkembangan temuan Franswoth kemudian melejit selepas RCA–perusahaan di Amerika Serikat yang pada dekade 1930-an mendominasi bisnis radio–menginvestasikan uang senilai US$50 juta untuk mengembangkan sistem televisi elektronik. 

Fransworth. Sumber: Google

Belakangan, RCA juga membeli lisensi untuk menggunakan paten televisi yang diciptakan Fransworth dan menjual tabung gambar berukuran 5 X 12 ini (12,7 X 25,4 cm) hingga menyiarkan pertandinagn Bisbol antara Universitas Princeton dan Colombia tahun 1939.

Dalam artiikel lain, History menuliskan John Logie Baird mendasarkan penemuan televisinya yang bernama televisor pada karya Paul Nipkow, seorang ilmuwan Jerman yang mematenkan idenya untuk sistem televisi pada tahun 1884. 

Sumber: History

Ketika itu, Nipkow menggunakan cakram berputar dengan lubang di dalamnya untuk memindai gambar, tetapi tidak pernah berhasil dilakukan. Berbagai penemu kemudian bekerja untuk mengembangkan gagasan-gagasan ini. 

Baird kemudian menjadi orang pertama yang menghadirkan gambar bergerak yang mampu dilihat orang lain dengan mudah. Demonstrasi oleh Baird ini pun telah disetujui secara umum oleh dunia sebagai demonstrasi televisi pertama.

Bagaimana dengan Indonesia?

Hadirnya televisi di Indonesia menurut Wikipedia dimulai pada 24 Agustus 1962 di Jakarta dengan stasiunnya yang dikelola oleh negara lewat Televisi Republik Indonesia (TVRI) yang mulai mengudara pada ulang tahun ketujuh belas Kemerdekaan Indonesia.

Sumber: Media Indonesia

Pertama kali masyarakat Indonesia menyaksikan demonstrasi televisi adalah pada 1955, atau 28 tahun setelah televisi diperkenalkan jika menyepakati televisi ditemukan oleh Fransworth pada 1927 yang menjadi cikal bakal televisi modern. 

Televisi pertama itu dibawa dari Uni Soviet selama perayaan  200 tahun Yogyakarta atau pekan Raja 200 Tahun Kota Jogjakarta. Satu tahun menjelang, pada tanggal 25 Juli 1961, Menteri Penerangan Republik Indonesia, R. Maladi, kemudian menandatangani perjanjian (SK Menpen) untuk membuat sebuah komite untuk persiapan pembentukan stasiun televisi di Indonesia. 

Komite ini didirikan sebagai bagian dari persiapan untuk Asian Games keempat. Hanya ada satu tahun untuk membuat studio, menara siaran, dan peralatan teknis lainnya di lokasi bekas Akademi Informasi di Senayan. Dalam waktu persiapan yang singkat, Soekarno memiliki peran sangat penting, untuk memilih secara pribadi peralatan dan dari mana mereka harus didatangkan. 

Baca Juga: Sejarah Hari Ini: Tank Pertama Kali Digunakan dalam Pertempuran

Sumber: Istimewa

Siaran televisi percobaan yang pertama kali dilakukan adalah liputan langsung perayaan HUT ke-17 Kemerdekaan Indonesia pada pagi hari 17 Agustus 1962 dari Istana Merdeka Jakarta. Acara ini diselenggarakan oleh Divisi Televisi Radio dan Biro Komite Televisi Organizing dan kemudian diiperingati sebagai hari kelahiran TVRI.

Monopoli televisi kemudian terus berlanjut dengan munculnya stasiun-stasiun televisi swasta yang kemudian ikut mendominasi dan membentuk  persepsi penonton. Masih dari studi yang sama, Nielsen menuliskan penonton Indonesia menghabiskan kurang lebih 5 jam per hari dalam menonton televisi.

Sementara itu, melansir Tirto, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dalam sebuah laporannya berjudul “Survei Indeks Kualitas Program Siaran televisi Periode 1 2017” mengungkapkan, terdapat beberapa program tayangan televisi yang kualitasnya ‘masih jauh’ berada di bawah ambang batas standar yang ditetapkan KPI.

Baca Juga: Sejarah Hari Ini: Eksekusi Mati dengan Guillotine Terakhir Kali Digunakan di Perancis

Dalam laporannya itu, KPI menetapkan indeks standar berada di angka 3.00 dari skala 4. Indeks tersebut bersumber dari penilaian-penilaian yang dilakukan pemirsa ahli (pemirsa yang memiliki keahlian-keahlian tertentu hingga dapat menilai suatu program televisi). 

Dari 8 program televisi yang dinilai, 4 di antaranya memiliki standar di bawah harapan. Ke-4 program televisi dengan nilai di bawah harapan itu ialah Variety Show (2,43), Sinetron (2,45), Infotainment (2,36) dan Berita (2,95). 

Lebih jauh, dari ke-8 program yang dinilai, tak satupun program televisi di Indonesia yang memperoleh nilai sempurna. Hasil survei yang dilakukan KPI jelas merupakan peringatan keras bagi siapa pun. Kualitas program televisi yang buruk bisa memengaruhi pemikiran para pemirsanya secara negatif. 

BACA JUGA: Cek BUKU & LITERATUR, BeritaTerkini Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.

#sejarah #Teknologi #televisi TodayHistory
Share. Facebook Twitter Telegram WhatsApp Email

Related Posts

Indonesia Berada Dalam Lika Liku Sejarah

Inggris Kembalikan 6000 Artefak Kuno yang Dipinjam dari Irak untuk Penelitian

Kota Berusia 3.400 Tahun Ditemukan di Irak Utara

Add A Comment
Leave A Reply Cancel Reply

Sedang Tren

8 Tempat Berburu Takjil di Jakarta Saat Ramadhan

Ceknricek.com — Menjelang waktu berbuka puasa, berburu takjil menjadi salah satu tradisi yang paling dinantikan selama…

Bareskrim Tangkap Direktur Persiba Balikpapan Terkait Kasus Narkoba

March 10, 2025

Dialog Ramadan Lintas Agama: Puasa sebagai Sarana Menahan Diri dan Membangun Kebersamaan

March 10, 2025

Rantai Korupsi Tambang Nikel

March 10, 2025

Lady Gaga Bakal Gelar Konser di Singapura pada Mei 2025

March 10, 2025

Nikita Willy Bagikan Tips Tetap Bugar Saat Berpuasa

March 10, 2025

Hasil Liga Italia: Atalanta Permalukan Juventus 4-0

March 10, 2025

Ironi Dunia Penerbangan Indonesia

March 10, 2025
logo

Graha C&R, Jalan Penyelesaian Tomang IV Blok 85/21, Kav DKI Meruya Ilir, Jakarta Barat. redaksi@ceknricek.com | (021) 5859328

CEK & RICEK
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor
575/DP-Verifikasi/K/X/2020

Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
© 2017-2025 Ceknricek.com Company. All rights reserved.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.