Ceknricek.com — Tepat pada tanggal hari ini, 42 tahun silam, 5 September 1977, pesawat tanpa awak Voyager 1 diluncurkan oleh National Aeronautics and Sapace Administration (NASA) untuk melintasi tata surya.
Wahana ini dirancang NASA untuk menjelajahi langit sekitar Jupiter dan Saturnus, dan mengirimkan foto-foto titik merah besar di Jupiter dan cincin Saturnus yang berkilauan.
Setelah melalui serangkaian uji coba, Voyager I kemudian meluncur dari bumi melalui Cape Canaveral, Florida, AS. Pesawat tersebut melesat melalui roket Titan-Centaur.

Baca Juga: Sejarah Hari Ini: William Herschel Menemukan Enceladus
Foto Langka Pertama
Tiga belas hari setelah peluncurannya, Voyager I mulai memberikan sinyal-sinyal baiknya ke operator di bumi. Momen langka dan pertama tersaji ketika Voyager I memberikan gambar pertamanya.
Tepat pada 18 September 1977, wahana antariksa berhasil mengabadikan foto bulan dan bumi dalam satu bingkai. Keberhasilan ini merupakan kali pertama ketika bumi dan bulan bisa terfoto bersama-sama.

Sebelumnya, belum pernah ada wahana yang bisa memfotonya dalam satu frame. Ketika itu, Voyager I berada pada jarak 11,66 juta kilometer dari bumi, tepatnya di atas Mount Everest.
Baca Juga: Neil Amstrong Dalam Kepungan Teori Konspirasi
Foto tersebut, menorehkan gambaran bersejarah sendiri. Pasalnya, tiap manusia yang berada di bumi tak mengetahui wujud asli dari planet yang dihuninya.
Maka dari itu, banyak apresiasi yang datang dari berbagai pihak mengenai keberhasilan Voyager I dalam mengambil gambar dari bumi dan bulan.
Setelah mengambil gambar itu, Voyager I melanjutkan misinya menuju planet Jupiter dan Saturnus.
Voyager I kemudian berhasil mengamati adanya aktivitas gunung berapi di bulan Jupiter, Io, yang belum pernah teramati sebelumnya oleh teleskop atau dua wahana lain yang mengunjungi Jupiter sebelumnya, Pioneer 10 dan Pioneer 11.

Pada Januari 1979, Voyager I melewati Jupiter dan hanya berjarak 349.000 kilometer dari pusatnya.
Pada November 1980, Voyager I mengunjungi Saturnus, dengan posisi terdekat dicapai pada tanggal 12 November dengan jarak 124.000 kilometer dari puncak awan Saturnus.
Voyager I juga berhasil membuat pengamatan pada cincin dan bulan Saturnus, terutama Titan, yang memiliki atmosfer sendiri.
Para ilmuwan kemudian mengirim Voyager I mendekati Titan untuk mengamatinya lebih jauh, membuat Titan menjadi objek tata surya terakhir yang didekati, sebelum wahana ini melanjutkan perjalanan ke luar tata surya.
Voyager 1 Setelah 42 tahun
Setelah menyelesaikan perjalanannya mengelilingi planet-planet luar dan mememberi gambaearna mengenai planet Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus, akhirnya, pada Agustus 2012, Voyager 1 berhasil meninggalkan gelembung perlindungan yang dibentuk oleh angin matahari dan keluar ke ruang antar bintang.
Sementara itu, Voyager 2, saudara kembarnya, yang diluncurkan pada 20 Agustus 1977, masih berusaha keluar dari tata surya dan berada di lapisan terluar gelembung matahari yang disebut heliosheath atau selubung surya.
Baca Juga: Sejarah Hari Ini: Voyager 2 Berhasil Capai Neptunus
“Banyak orang bertanya kepadaku bila misi (Voyager) masih berlangsung. Mereka beranggapan bahwa misi tersebut berhenti ketika Voyager melewati Neptunus,” kata Suzanne Dodd, manajer proyek Voyager di Jet Propulsion Laboratory milik NASA, dikutip dari arsip Kompas edisi 11 September 2017.
Namun, Voyager 1 dan 2 ternyata masih selalu mengirimkan data ke bumi setiap hari. Kedua wahana antariksa tersebut mengumpulkan data di sekeliling mereka dan mengirimnya melalui sinyal radio, meskipun informasi baru diterima bumi 19 jam setelahnya untuk Voyager 1 dan 16 jam setelahnya untuk Voyager 2.
Lain dari itu, dikutip dari Joplinglobe.com sebuah pameran eksplorasi luar angkasa tersebut akan dibuka pada Kamis (5/9), di Museum Sejarah dan Mineral Joplin, Missouri, Amerika Serikat.

Allen Shirley, Presiden museum sekaligus kolektor barang-barang yang berkaitan dengan peristiwa bersejarah tersebut akan membuka untuk umum pameran sehubungan dengan peringatan lepas landas Voyager 1.
“Seperti pameran kami yang lain, ini akan menarik bagi hampir semmua usia dari orang dewasa yang dapat mengingat mooonshots, dan anak-anak muda yang sekarang memiliki pikiran untuk kembali ke bulan atau pergi ke Mars,” ungkap Shirley.
Dalam pameran tersebut, Museum Sejarah dan Mineral akan menampilkan salinan besar dan kecil dari catatan sejarah Voyager; rekaman kecil yang dibuat sehingga dapat dimainkan dengan pemutar disk, seperti musik pada piringan emas yang merekam suara gamelan, Bach dan Chuk Berry, dan beberapa arsip lainnya.

BACA JUGA: Cek HEADLINE Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini