Ceknricek.com — Suasana haru mewarnai prosesi pemakaman Pengasuh Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, KH Salahuddin Wahid atau Gus Sholah, Senin (3/2).
Kepergian salah satu ulama kharismatik itu diiringi lantunan doa dari belasan ribu pentakziah yang datang dari berbagai daerah di Indonesia.
Selain masyarakat, sejumlah kiai, ulama, tokoh politik serta pejabat menteri juga turut mengantarkan kepergian adik kandung KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur itu. Beberapa tokoh penting Indonesia turut mengantar Almarhum ke tempat peristirahatan terakhir, di kompleks pemakaman TebuIreng, Jombang, Jawa Timur.
Terlihat di antaranya, Menko Polhukam Mahfud MD, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, mantan Gubernur Jatim Soekarwo, pengacara Hotman Paris, KH Mustofa Bisri, Muhaimin Iskandar, Ketua umum Muhammadiyah Haidar, M Nuh, serta para pejabat Pemkab Jombang.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat memberikan sambutan pun tak dapat menyembunyikan kesedihannya. Di hadapan belasan ribu petakziah, orang nomor satu di Jawa Timur ini tak dapat membendung tangisnya.
“Yaa Ayyatuhan Nafsul Muthmainnah, Irji’i ila robbiki radhiyatan Mardiyah. Wahai hamba-hamba yang tenang, kembalilah kepada Tuhan mu dengan penuh rida. Penjenengan dipanggil Allah, yang akan masuk ke dalam surga-Nya,” ucap Khofifah sambil terisak.
Baca Juga: Din Syamsuddin: Soal Gus Sholah Pergi Saat Umat Membutuhkan
Gubernur Khofifah menambahkan, Gus Sholah merupakan tokoh Islam yang patut menjadi tauladan seluruh umat dan bangsa. Almarhum menurutnya memiliki kepedulian yang tinggi terhadap persatuan dan kesatuan bangsa.
“Berkali-kali beliau terus mengatakan dan mendorong persatuan dan kesatuan,” terang Khofifah dalam sambutannya sembari meneteskan air matanya.
Ia juga mengatakan, satu hal yang tak bisa dilupakan dari sosok Gus Sholah, yakni semangatnya yang cukup tinggi untuk membangun sistem pendidikan di tengah-tengah zaman modern ini.
“Beliau juga punya cita-cita yang tinggi untuk mengembangkan Bank Syariah di Pesantren Tebuireng. Beliau terus memberikan motivasi kepada santrinya,” ungkapnya.
Sebagaimana diketahui Gus Sholah wafat Minggu (2/2) malam, pada pukul 20.59 WIB di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta, setelah menjalani operasi jantung karena sakit hingga akhirnya wafat pada usia 77 tahun.
Sesuai wasiatnya, jenazah Gus Sholah dimakamkan di utara makam ayahnya KH Wahid Hasyim, Kompleks Makam keluarga Pondok Pesantren Tebuireng, Desa Cukir, Kecamatan Diwek, Jombang.
BACA JUGA: Cek OPINI, Opini Terkini Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.