Ceknricek.com — Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya semakin gencar mempromosikan Kota Semarang, Jawa Tengah, dengan beragam daya tariknya sebagai destinasi wisata berkelas dunia. Menurut Menpar, Semarang saat ini sudah memiliki banyak atraksi wisata menarik dan memiliki konsep wisata yang Instagrammable.
Menpar di Kota Lama. Sumber: Solo Pos
Dalam kunjungan kerja di Kota Semarang, Sabtu (22/6), Menpar berkeliling ke Kawasan Kota Lama didampingi oleh pejabat Eselon 1 dan Eselon 2 Kementerian Pariwisata, Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah Sinoeng Noegroho Rachmadi, serta Kepala Disbudpar Kota Semarang Indriyasari.
Menpar tiba di Kawasan Kota Lama Semarang sekitar pukul 09.00 WIB dan langsung menuju Spiegel Resto & Bar untuk melakukan diskusi ringan.
Sumber: Kompas
Kota Lama Semarang adalah kawasan di Semarang yang menjadi pusat perdagangan pada abad 19-20. Kawasan seluas 60 hektare ini disebut juga Outstadt. Kota Lama adalah kawasan yang sangat instagramable. Paling diburu kaum milenial. Di sini banyak sekali bangunan bersejarah, Menpar.
Lokasi lain yang dikunjungi adalah Gedung Marba, peninggalan kolonial Belanda. Gedung yang sudah berusia lebih dari 100 tahun ini sering dijadikan latar belakang untuk pengambilan gambar beberapa film dan iklan.
Menpar bahkan sempat melakukan promosi lewat vlog di depan Gedung Marba yang mengajak wisatawan untuk datang ke Kota Semarang. Selanjutnya, ia mengunjungi Gedung Out The Trap, bangunan kuno yang secara fisik berciri khas kan berupa tangga putar dari besi.
Dari sana, Menpar menuju Taman Srigunting yang menjadi landmark Kota Semarang. Lokasi lain yang disinggahi adalah Gereja Blenduk yang dibangun masyarakat Belanda pada 1753. Nama blenduk adalah julukan dari masyarakat sekitar yang berarti kubah.
Salah satu spot foto instagrammable yang tidak dilewatkan Menpar adalah pohon akar, dimana akarnya menempel pada bangunan tua. Terakhir, Menpar Arief Yahya melihat kerajinan di Galery UMKM.
Puas berkeliling Kota Lama, Arief Yahya langsung menuju destinasi Lawang Sewu. Di sini ia disambut Kasi Industri Pariwisata Dinas Pariwisata Kota Semarang Haryadi, dan Direktur Utama PT. KAI Totok Suryono.
Lawang Sewu adalah gedung bersejarah yang dulunya merupakan kantor Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij atau NIS. Gadung yang pada 1904 dan selesai pada 1907 itu, terletak di bundaran Tugu Muda. Setelah kemerdekaan, Lawang Sewu dipakai sebagai kantor Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia (DKARI), atau sekarang dikenal dengan PT. Kereta Api Indonesia (KAI).
Sumber: Hipwee
Masyarakat setempat menyebutnya Lawang Sewu karena bangunan tersebut memiliki pintu yang sangat banyak atau “ribuan”, meskipun kenyataannya jumlah pintunya tidak mencapai seribu.
Berkelas Dunia
Menyadari besarnya potensi pariwisata di kawasan Kota Lama, Wakil Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti, meminta dukungan Menpar agar Kota Lama mendapatkan status “World Heritage City”.
Sumber: Travelingka
Kawasan Kota Lama Semarang saat ini sudah bersih dari bangunan liar dan tidak kumuh lagi. 80 persen bangunan di areal tersebut sudah direvitalisasi.
Kami berharap Menpar bisa membantu menggelar banyak atraksi di Kota Lama sebagai dukungan. Karena kami ingin destinasi Kota Lama menjadi berkelas dunia, kata Hevearita.
Permintaan itu disambut sangat positif Menteri Pariwisata Arief Yahya. Menurut Menpar, jika ingin menjadikan Kota Lama sebagai destinasi kelas dunia, maka harus menggunakan benchmark profesional yang sudah berkelas dunia. Yang tak kalah penting, perlu dibuat Integrated Tourism Masterplan.
“Buat tim, libatkan Kementerian Pariwisata, kami akan dukung untuk mendapatkan status UNESCO World Heritage,” katanya.