Ceknricek.com–Tidak semua orang nyaman memelihara anjing, terutama anjing liar. Karena itu butuh orang-orang sabar dan perduli untuk mengurusi anjing. Apalagi anjing liar dan terlantar, butuh kesabaran yang luar biasa. Hal ini yang dilakukan para pengelola Pejaten Shelter, yang merupakan tempat penampungan anjing, pemeliharaan dan adopsi anjing.
Menurut salah satu pengelola Pejaten Shelter, Dr Susana Somali SpPK tempat ini didirikan oleh mereka yang umumnya pecinta hewan, khususnya anjing. “Selain tempat penampungan anjing liar, kita juga mengadopsi anjing-anjing dari mereka yang tidak mau lagi memelihara, mungkin karena keterbatasan dan kemampuan mereka, ada pula yang tuannya meninggal sehingga anjing ini terlantar dan lain sebagainya,” ujar Dr Susana Somali yang ditemani Ria Rosalina SH dan Rama Putra saat melakukan vaksinasi rabies di Pejaten Shelter, Jakarta, Kamis (10/12/20).

Dikatakan Dr Susana atau biasa disapa Susan, awalnya di tahun 2009, pihaknya memulai mencari tempat untuk rawat inap. Awalnya berpikir untuk sementara.Tapi kemudian jadi gerakan peduli dan berkelanjutan hingga sekarang. “Saat ini sudah jadi gerakan hampir di seluruh provinsi menyediakan tempat penampungan bagi komunitas,” ujar Susan.
Dalam menjaga dan memelihara keberadaan Shelter anjing ini, Susan dan beberapa rekanan kerap bekerjasama dengan lembaga-lembaga pecinta hewan dan berbagai instansi, seponsor dan sebagainya. “Memang kita tidak bisa sendirian, kita butuh mitra untuk menjaga ini. Selain makanan anjing, kesehatannya kita juga butuh infrastruktur renovasi bangunan, terutama untuk sanitasi septic tank,” ujar Susan.
Untuk menjaga kesehatan anjing-anjing yang berada di Shelter, secara berkala dilakukan penyuntikan vaksinasi rabies. “Kali ini kami melakukan vaksinasi untuk 300 anjing. Sementara yang sudah divaksin dan sudah memiliki sertifikasi dari Sudin Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Selatan berjumlah 900 ekor. Total keseluruhan di sini lebih dari seribu ekor,” ujar Susan.
Selain di Pejaten, Susan juga mengelola shelter anjing di Bogor. “Jika dijumlah yang di sini dengan di Bogor ada lebih dari 2500 ekor,” tambah Rama.
Sementara itu Sudin KPKP Jakarta Selatan Dr.drh Hasudungan A Sidabalok, M.Si mengatakan sudah sejak 2004 DKI Jakarta bebas rabies dan untuk mempertahankannya dilakukan vaksinasi rabies secara berkala. “Kita setiap tahun terus melakukan vaksinasi rabies, apalagi ini kan shelter bagi anjing-anjing dari mana saja,” kata Hasudungan atau biasa disapa Dudung ini.

Menurut Dudung, DKI Jakarta saat ini bisa dipastikan bebas anjing liar. Karena jika ada anjing liar petugas akan menangkapnya dan membawanya ke rumah-rumah penampungan hewan, termasuk Shelter Pejaten milik Dr Susan. “Anjing-anjing yang dibawa ke sini tentunya kita suntik rabies dulu, kita chek kesehatannya. Ini untuk menjaga kesehatan anjing-anjing yang lain juga tentunya,” kata Dudung.
Pemerintah DKI sendiri sangat mendukung adanya rumah-rumah penampungan hewan terlantar. Karena itu, kata Dudung, pihaknya siap membantu dalam hal kerjasama vaksinasi dan kesehatan hewan. “Karena itu perlu diperhatikan bagaimana pembuangan kotorannya, septic tanknya yang utama. Karena kan ada di lingkungan tempat tinggal juga,” kata Dudung.
Baca Juga : KLB Rabies di NTB: 149 Orang Digigit Anjing, 19 Positif Rabies