Close Menu
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
Tentang Kami Kontak Kami
  • APP STORE
  • GOOGLE PLAY
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
CEK&RICEKCEK&RICEK
Trending:
  • 8 Tempat Berburu Takjil di Jakarta Saat Ramadhan
  • Bareskrim Tangkap Direktur Persiba Balikpapan Terkait Kasus Narkoba
  • Dialog Ramadan Lintas Agama: Puasa sebagai Sarana Menahan Diri dan Membangun Kebersamaan
  • Rantai Korupsi Tambang Nikel
  • Lady Gaga Bakal Gelar Konser di Singapura pada Mei 2025
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
Home»Opini

Sholat Subuh di Hotel di Makkah

Opini April 2, 20237 Mins Read

Sketsa Serba-Serbi Sholat Subuh (11)

Ceknricek.com–MELAKSANAKAN ibadah haji, atau lebih populer dikenal dengan istilah naik haji, tentu menjadi dambaan kaum muslim. Memang bagi mereka yang punya kesempatan dan mampu melaksanakannya, naik haji menjadi kewajiban umat Islam.  Banyak cerita fantastis dan dramatis bagaimana upaya umat islam untuk dapat naik haji. Ada orang, mohon maaf, miskin, tapi begitu gigih menabung seperak demi seperak untuk naik haji. Alhamdulillah akhirnya uangnya cukup juga untuk ongkos haji.

Betapa banyaknya masyarakat Indonesia yang ingin naik haji, kini terpaksa harus mengantri beberapa tahun untuk dapat kesempatan naik haji.

Alhamdulillah hamba ini diberikan keberuntungan oleh Allah. Tahun 2002 hamba diberikan kesempatan naik haji. Tentu saja kesempatan itu tak pernah hamba sia-siakan untuk setiap hari dapat sholat di hadapan ka’bah, termasuk sholat subuh disana.

Saat itu tahulah hamba bagaimana setiap subuh jemaah haji dari Indonesia berbondong-bondong sholat di masjidil haram. Tak mudah bagi mereka untuk  datang sholat subuh di depan kabah. Bagi yang tinggal di asrama atau tempat penginapan  bertingkat, mereka sudah harus antri bergantian menanti lift sampai dapat giliran turun ke lobi.  Ini saja terkadang sudah memakan waktu.

Lantas jarak dari tempat menginap ke masjidil haram juga tak dekat. Sebagian jamaah bersama-sama “patungan” menyewa kendaraan kecil mirip  “mikrolet,” kalau di Jakarta. Sebagian lagi menyewa bus. Sebagian lainya sudah dikoordinir oleh travel biro yang mereka gunakan jasanya. Para jamaah itu, menembus subuh untuk mencari keridhaan Allah.

Hamba kala itu kebetulan memakai jasa travel biro haji Maktour. Agak mahal memang, tapi karena waktu itu hamba belum pernah ke Makkah sama sekali, apalagi naik haji, hamba ini kala itu  ingin memperoleh full kenyamanan beribadah. Maklumlah walaupun hamba pernah membantu menjadi “gost writer” mantan Menteri Kehakiman Ismail Saleh menulis buku “Pengalaman sebagai Amirul Hajj,”  sejatinya hamba  saat itu masih buta bagaimana realitas naik haji. Jadi,   hamba ini, bukan sombong dan ria, memutuskan memilih biro perjalanan haji yang dapat lebih memberikan “kenyamanan.”

Kala itu  hamba pikir, nggak apalah mahal sedikit, toh uang rezeki dari Allah. Kebetulan hamba ditempatkan di Hotel Intercontinental.  Sebuah hotel yang berseberangan langsung dari ka’bah. Lebih beruntung lagi, kamar hamba di hotel itu, langsung pula menghadap ke ka’bah. Jika tirai jendela kamar dibuka, subhanallah, langsung nampak ka’bah.

Memang letak hotel itu begitu strategis. Keluar dari lobby hotel sudah menyambung ke halaman komplek masjidil haram. Nikmat mana lagi yang hamba ingkari?

Hamba ingat, demikian strategisnya kamar ini, sampai-sampai pada saat  itu tokoh agama perempuan kita, almarhum Tuty Alawiyah, sampai minta izin untuk melihat kamar ini. Begitu dia menyaksikan langsung, betapa kagumnya pemilik pesantren dan sekolah islam di Jakarta ini. Al Fatihah buat Bu Tuty Alawiyah yang sudah almarhum ini.

Tentu, tentu, hamba sendiri yang baru pertama datang ke Mekah, sekaligus naik haji yang pertama dan satu-satunya kali naik haji,  bukan main alang kepalang takjub dan syukurnya.

Sholat di depan kabah benar-benar cuma “selangkahan” dari hotel. Keluar dari lobby hotel sudah nyambung dengan pekarangan masjidil haram. Alhamdulillah.

Waktu itu jamaah lelaki dan perempuan masih diperbolehkan shalat di tempat yang sama, belum lagi dipisah seperti sekarang. Jadi hamba ini  disana senantiasa  sholat bersama dengan istri hamba. Betapa nikmatnya.

Setelah beberapa hari disana, hamba mendapat informasi, di hotel tempat hamba menginap, ada sebuah ruang khusus yang menghadap ke ka’bah. Depan ruang itu terbuat dari full  kaca tebal yang dapat melihat ke depan dan bawah. Dengan begitu, dari situ dapat langsung memandang ka’bah, dan para jamaah yang ada di sekitarnya.

Hebatnya lagi, suara dari masjid tersambung langsung ke ruangan ini melalui speaker khusus. Jadi,  suara muadzin dan imam terdengar jelas. Oleh karena itu, tempat ini dianggap sebagai bagian dari masjidil haram. Sholat disitu dinilai sama dengan sholat di masjidil haram.

Hamba menjadi penasaran dan ingin mencobanya seperti apa. Tak sulit mencarinya. Dengan cepat akhirnya hamba sampai juga di tempat tersebut, untuk sholat subuh. Kini hamba agak lupa terletak di lantai berapa ruangan ini.

Hamba saat itu barulah faham, rupanya tempat ini menjadi ruangan  sholat para “bangsawan” dan orang-orang kaya Arab. Dari pakaian, keharuman dan penampilan mereka, jelas sekali mereka kaum the have orang-orang Arab. Orang kaya raya. Ada juga beberapa orang Indonesia sholat disitu.

Menurut istri hamba, kaum hawa  yang sholat di sana, mudah dikenali memakai barang-barang branded. Pakaiannya pun modis. Mereka juga di depan sesama perempuan memperlihatkan penampilan yang dibalut kemewahan. Rupanya inilah sebuah ruang sholat yang bagi hamba sangat eksklusif. Dipenuhi jamaah yang wangi dan dikelilingi pemakaian barang mewah.

Dari pelbagai informasi yang  hamba dapat, memang ruangan ini umumnya dipakai oleh kalangan kaya raya orang Arab.  Tanpa mengurangi keabsahan syarat sholat, kalangan ini sekaligus menikmati posisi sosial mereka. Meski begitu ada memang yang sholat disitu karena tidak mampu sholat berjamaah di bawah. Mereka memiliki keterbatasan fisik atau disabilitas. Kendati mereka juga umumnya termasuk kaum sangat berada.

Manakala waktu sholat subuh tiba, benar saja, suara muadzin dan imam dari mimbar masjid terdengar langsung di ruangan ini. Dengan begitu, kami melakukan gerakan sholat yang sama dalam waktu yang sama, dengan para jemaah lain yang ada langsung di depan kabah.

Hamba tak menyelisik lebih lanjut ikhwal tempat ini: kapan mulai ada, siapa saja yang biasa datang,  dari orang kalangan mana dan atau bangsa mana saja. Juga hamba tidak menindaklanjuti lagi kenapa mereka memilih tempat ini. Perhatian dan fokus kepada ibadah haji, membuat hamba tak sempat menyelisik lebih lanjut, meski “naluri kewartawanan” hamba untuk itu tetap ada.

Mungkin saja mereka yang sholat di sana memang sudah beberapa kali naik haji atau sebagai orang Arab mereka sudah biasa melihat dan sholat langsung di depan kabah, sehingga mereka memilih sholat di sana, dan seterusnya dan seterusnya.

Beda dengan hamba  ini. Kala itu baru pertama ke Makkah. Baru pertama naik haji. Jadi, sholat di depan kabah  pun menjadi sesuatu yang luar biasa. Menakjubkan. Maka setelah merasakan dua hari kami sholat di tempat khusus ini, hamba memutuskan untuk tetap sholat berjamaah di dekat ka’bah berbaur dengan jamaah lain.

Secara singkat masjidil haram adalah tempat yang istimewa bagi umat Islam,di dalamnya terdapat kabah. Baitullah. Masjidil Haram juga menjadi masjid tertua di dunia yang menjadi arah kiblat semua umat muslim.

Dalam Al-Quran masjidil  haram disebut  tidak kurang dari empat puluh kali. Sejak awal masjidil haram juga menjadi salah satu tempat mulia dan dihormati oleh seluruh umat Islam di dunia. Selain didalamnya terdapat ka’bah, juga ada makam  Ibrahim, air zamzam, dan tempat lainnya. Nabi Muhammad pernah berkata, rumah (ibadah) pertama yang dibangun untuk manusia baitullah ini.

Shalat di masjidil haram dipercaya lebih utama sebanyak seratus kali daripada shalat di masjid Nabawi, apalagi dibanding masjid biasa. Sedangkan sholat di masjid Nabawi saja keutamaannya seribu kali lebih dibanding sholat di masjid biasa.

Nah, hamba kan sudah  jauh-jauh datang dari Indonesia  ke Makkah, menyaksikan langsung ka’bah, masak tidak mempergunakan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya  untuk selalu sholat (subuh) dekat kabah.

Bagi yang sudah terbiasa datang dan melihat kabah mungkin memang dapatlah dimaklumi jika mereka memilih sholat di ruangan khusus di hotel sebagian dari masjidil haram. Tapi bagi hamba, pilihan terbaik memang sholat subuh dan lainnya di masjidil haram, di depan ka’bah.

Kabarnya hotel Intercontinental semula bakal dirobohkan untuk perluasan masjidil haram. Belakangan rencana itu ditunda atau dibatalkan sehingga sampai sekarang hotel tersebut masih berdiri di tempatnya.

T a b i k.* 

Bersambung….

#Wina Armada Sukardi, adalah wartawan dan advokat senior serta Dewan Pakar Pengurus Pusat Muhammadiyah. Tulisan ini merupakan reportase/opini pribadi yang tidak mewakili organisasi.

#mekkah #sholat subuh
Share. Facebook Twitter Telegram WhatsApp Email

Related Posts

Rantai Korupsi Tambang Nikel

Ironi Dunia Penerbangan Indonesia

Generasi Beta, Selamat Datang

Add A Comment
Leave A Reply Cancel Reply

Sedang Tren

8 Tempat Berburu Takjil di Jakarta Saat Ramadhan

Ceknricek.com — Menjelang waktu berbuka puasa, berburu takjil menjadi salah satu tradisi yang paling dinantikan selama…

Bareskrim Tangkap Direktur Persiba Balikpapan Terkait Kasus Narkoba

March 10, 2025

Dialog Ramadan Lintas Agama: Puasa sebagai Sarana Menahan Diri dan Membangun Kebersamaan

March 10, 2025

Rantai Korupsi Tambang Nikel

March 10, 2025

Lady Gaga Bakal Gelar Konser di Singapura pada Mei 2025

March 10, 2025

Nikita Willy Bagikan Tips Tetap Bugar Saat Berpuasa

March 10, 2025

Hasil Liga Italia: Atalanta Permalukan Juventus 4-0

March 10, 2025

Ironi Dunia Penerbangan Indonesia

March 10, 2025
logo

Graha C&R, Jalan Penyelesaian Tomang IV Blok 85/21, Kav DKI Meruya Ilir, Jakarta Barat. redaksi@ceknricek.com | (021) 5859328

CEK & RICEK
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor
575/DP-Verifikasi/K/X/2020

Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
© 2017-2025 Ceknricek.com Company. All rights reserved.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.