Sebelumnya LAPAN menyebutkan posisi lubang korona di matahari, Rabu (13/3), bisa melepaskan angin matahari yang cepat sampai ke bumi dalam dua hari.
Pernyataan ini memunculkan berbagai pertanyaan di masyarakat. Namun LAPAN segera mengkonfirmasi bahwa fenomena ini tidak berdampak pada bumi.
“Tenang, semua aman berdasar asesmen dari Pusat Sains Antariksa (Pussainsa) LAPAN, belum ada dampak signifikan. Posisi lubang korona di sekitar ekuator matahari memang bisa melepaskan angin matahari cepat yang diperkirakan mencapai bumi dalam 2 hari. Tetapi efeknya tidak seperti yang diberitakan. Info rinci cuaca antariksa bisa dilihat juga di situs LAPAN,” jelas LAPAN dikutip Instagram resmi @lapan_ri.
Untuk diketahui, berdasarkan keterangan dari laman express.co.uk, Kamis (14/3) fenomena badai matahari itu, diprediksi oleh peneliti Space Weather, akan terjadi, Jumat (15/3). “Para ahli antariksa telah memprediksi akan adanya badai matahari pada tanggal 15 Maret,” tulis express.co.uk.
Fenomena badai matahari ini disebabkan oleh lubang berbentuk ngarai di atmosfer atas matahari. Lubang tersebut memuntahkan aliran angin matahari ke arah bumi.