Ceknricek.com — Inalilahi wainailahi rojiun. Wartawan senior yang juga sutradara film Syamsul Fuad meninggal dunia Selasa (29/9/20) pukul 05.00 WIB. Kabar wafatnya Syamsul diketahui dari pesan berantai dari para penggiat industri film Indonesia. Rencananya, almarhum akan dimakamkan siang hari ini.
Syamsul sendiri selama ini dikenal sebagai sutradara film yang cukup produktif. Sebelum terjun ke dunia film, Syamsul terlebih dulu kerja sebagai seorang wartawan di beberapa media yang terbit mingguan dan harian. Lahir di Palembang, almarhum pernah mengikuti kursus Cinematografi oleh PERPEFI (Persatuan Pers Film Indonesia). Ia kemudian menjadi wartawan majalah Reporter, harian/mingguan Pemuda, harian Merdeka, harian Warta Berita dan mingguan Trisakti (1955-1971).
Karirnya di dunia film diawali saat ia berperan sebagai figuran dalam dua film. Yaitu tahun 1966, dimana ia mulai mendapat posisi sebagai pemeran pembantu dalam film Menjusuri Djedjak Berdarah besutan Misbach Yusa Biran. Perannya di film tersebut berhasil menyabet sebagai “Pendatang Baru Terbaik” pada Pekan Apresiasi Film Indonesia 1967 di Jakarta.
Baca juga: Cucu Elvis Presley Meninggal Dunia
Tiga tahun berikutnya, ia menjadi pimpinan unit dalam film Bali dan Kutukan Dewata. Setelah itu, Syamsul mulai menjadi pembantu sutradara, termasuk dalam film Ananda yang merupakan karya terakhir sutradara Usmar Ismail.
Sampai tahun 1974, bersama Nawi Ismail ia menghasilkan 11 film termasuk Benyamin Biang Kerok dan Biang Kerok Beruntung yang sempat masuk ke ranah hukum dan menjadi perhatian media serta masyarakat.
Film Benyamin Biang Kerok yang pertama tayang pada tahun 1972. Film tersebut ditulis oleh Syamsul Fuad dan disutradarai oleh Nawi Ismail. Duet itu berlanjut pada film Biang Kerok Beruntung yang tayang setahun kemudian.
BACA JUGA: Cek FILM & MUSIK, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini