Ceknricek.com – Sepanjang tahun 2018, GO-JEK melalui empat layanannya–GO-RIDE, GO-CAR, GO-FOOD dan GO-LIFE–telah memberi kontribusi sebesar Rp 44,2 triliun untuk perekonomian Indonesia.
Hal ini diungkap berdasarkan hasil studi yang dilakukan oleh Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) bertajuk “Dampak GOJEK terhadap Perekonomian Indonesia pada Tahun 2018”, seperti dilansir INFOBRAND.ID, Selasa, (26/3).
Hasil tersebut lebih besar dari studi serupa yang dilakukan pada 2017 lalu. Saat itu GOJEK memberikan kontribusinya dari dua mitra (mitra pengemudi roda dua dan UMKM) yang mencapai Rp 15,1 triliun.
“Kontribusi yang semakin besar dari GOJEK menunjukkan teknologi mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi digital. GOJEK sebagai pemain utama industri teknologi di Indonesia telah menunjukkan kemampuan inovasi teknologinya untuk memperluas peluang penghasilan,” ungkap Wakil Kepala LD FEB UI, Dr. Paksi C.K. Walandouw, Kamis (21/3) lalu.
Sumber : Gojek
Dalam studi tersebut dijelaskan, UMKM GO-FOOD telah memberikan kontribusi paling besar dari layanan GOJEK lainnya sebesar Rp 18 triliun.
Sumber : Gojek
Di urutan kedua dari mitra pengemudi GO-RIDE, menyumbang Rp 16,5 triliun, disusul mitra pengemudi GO-CAR dan GO-LIFE (GO-CLEAN dan GO-MASSAGE) masing-masing Rp 8,5 triliun dan Rp 1,2 triliun.
“Kontribusi mitra UMKM GO-FOOD tahun 2018 naik hampir tiga kali lipat dibanding tahun 2017. Pertumbuhan kontribusi mitra UMKM GO-FOOD ini antara lain disebabkan oleh optimalisasi fitur teknologi GOJEK yang digunakan oleh mitra UMKM GO-FOOD,” kata Paksi.
Sumber : Gojek
Studi ini dilakukan di beberapa wilayah Indonesia dengan metode kuantitatif melalui wawancara tatap muka. Penentuan responden penelitian dilakukan dengan pencuplikan acak sederhana (simple random sampling) dari database mitra yang aktif dalam tiga bulan terakhir; mitra pengemudi roda dua GO-RIDE (3,886 responden), mitra pengemudi roda empat GO-CAR (1,010 responden), mitra UMKM GO-FOOD (1,000 responden), dan mitra GO-LIFE (836 responden).
Sampel penelitian mewakili populasi mitra pengemudi, mitra UMKM, dan GO-LIFE di wilayah penelitian. Studi ini merupakan salah satu riset dengan skala dan cakupan terbesar pada industri ekonomi digital Indonesia dengan margin of error di bawah 3,5%.