Ceknricek.com – Kanker paru merupakan salah satu jenis kanker yang paling banyak diderita. Orang yang menderita kanker paru akan mengalami kondisi sel-sel jaringan di paru-paru tumbuh dengan cepat dan membentuk tumor. Kanker ini dapat menyerang siapapun tanpa terikat usia.
Untuk menghindarinya, Anda perlu mengetahui tentang penyebab-penyebab atau pemicu kanker paru. Salah satu pemicu kanker paru paling besar terkait rokok.
Perokok Aktif dan Perokok Pasif
Dikutip dari alodokter.com, penyebab utama kanker paru adalah kebiasaan merokok, yakni berkisar 80-90%. Para perokok aktif dianggap sebagai kelompok yang paling berisiko mengindap kanker ini.
Asap rokok mengandung lebih dari 60 zat-zat beracun yang bisa memicu perkembangan sel kanker.
Zat-zat beracun ini dikenal dengan sebutan karsinogenik, seperti nikotin yang dipakai di dalam insektisida dan zat tar yang digunakan dalam pembuatan aspal jalanan.
Kerusakan yang dibuat akibat zat-zat karsinogenik tersebut sebenarnya dapat diperbaiki oleh tubuh. Namun, kerusakan yang berulang dan berlanjut dari perilaku merokok membuat kerusakan pada jaringan paru-paru terus meningkat. Kerusakan yang terlampau parah pada sel-sel paru membuat sel kanker dapat berkembang.
Dikutip dari Tribunnews, Kasubdit Penyakit Paru Kronik dan Gangguan Imunologi Kementerian Kesehatan, dr. Theresia Sandra Diah Ratih, mengatakan bahwa saat ini, lebih dari 60 juta penduduk di Indonesia adalah perokok aktif. Jumlah ini belum termasuk para perokok pasif yang terpapar asap rokok. Meskipun tidak merokok secara langsung, perokok pasif tetap berisiko terkena kanker paru-paru. Risiko perokok pasif terkena kanker paru-paru meningkat setidaknya 20 persen dibandingkan orang yang tidak terkena paparan asap rokok.
Polusi Udara
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menilai bahwa polusi udara juga menyebabkan kanker paru-paru. Beberapa sumber polusi udara antara lain asap buangan knalpot kendaraan bermotor, emisi pertanian dan industri, pemanasan di rumah-rumah penduduk, dan pembangkit listrik.
Dikutip dari kantor berita Antara, Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, dr. Agus Dwi Susanto Sp.P(K) mengungkapkan kanker yang disebabkan polusi pada udara.
“Jika unsur partikel karsinogen yang ada dalam udara tercemar terhirup dalam jangka panjang dan terus-menerus, bisa berpotensi membentuk perubahan sel menjadi sel kanker,” ujarnya
Ia menjelaskan bahwa partikel berukuran kecil dapat menyebabkan kanker paru.
“Semakin kecil partikel polusi yang ada di udara dan terhirup bisa masuk ke paru-paru. partikel berukuran 10 mikron bisa masuk dan mengiritasi bagian hidung, namun apabila ukurannya lebih kecil dari 5 hingga 2,5 mikron bisa masuk ke paru-paru dan ke dalam darah,” jelasnya lebih lanjut.
Paparan senyawa kimia
Para pekerja yang bertugas bersinggunggan dengan bahan-bahan kimia dapat membuat risiko terkena kanker paru-paru meningkat. Beberapa senyawa kimia yang bersifat karsinogenik dipercaya meningkatkan risiko kanker, misalnya arsenik, asbes, batubara, nikel, hingga limbah diesel. Oleh karena itu, perlengkapan kerja perlu dikenakan agar mengurangi paparan zat kimia yang dapat membahayakan kesehatan.
Paparan Radiasi
Salah satu sumber radiasi di alam adalah Radon (Rn). Senyawa Radon merupakan gas radiokatif yang muncul secara alami dan menjadi bagian dari udara yang kita hirup. Gas Radon diproduksi secara alami di tanah saat beberapa unsur seperti uraniu, thorium, dan radium terurai.
Gas yang tidak berbau, tidak berasa, dan tidak kasat mata ini dapat berpindah dari tanah. Gas ini dapat memasuki rumah melalui celah pada pondasi, saluran air, atau lubang-lubang lainnya. Jika terhirup, gas radon dapat merusak paru-paru, terutama bagi seorang perokok. Paparan radon yang terlalu banyak mengendap dalam tubuh pun akan menjadi penyebab kanker paru, meski bukan perokok
Mengingat banyaknya hal yang dapat memicu dan meningkatkan risiko penyakit kanker paru, Anda perlu menerapkan pola hidup yang lebih sehat. Jika sulit menghindari paparan zat berbahaya dari luar, buatlah kondisi tubuh lebih kuat melawan zat karsinogenik tersebut.